OPEN RECRUITMENT BPPI FEB UNS 2017

Ayo ikut bersama Kami. Menjadi Mahasiswa Muslim yang Proaktif dan Inspiratif. BPPI 2017

RAMADHAN 1438 H

Ramadhan Awesome! Raih Ramadhan dengan Penuh Berkah, Mencari Taqwa. Ramadhan di Kampus.Coming Soon!!

One Step 2017

Jalan-Jalan, Penuh Pembelajaran, Home Stay, Games, Fun, Keakraban dan Islami. Coming Soon yak!

Ukhuwah Islamiyah

Karena ikatan ukhuwah begitu berharga.

Islam pasti akan menang!

Jangan bertanya,"Kapan Islam kembali berjaya?", karena cepat atau lambat Islam pasti menang. Tapi bertanyalah,"Apa peranmu dalam menyongsong kemenangannya?"

Tampilkan postingan dengan label Jelajah Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jelajah Islam. Tampilkan semua postingan

9 Jul 2014

Edisi Ramadhan: Karena Peran Muslimah Begitu Berharga, Tetapi Kenapa Seakan-akan Diam?



Allah SWT menciptakan semuanya itu berpasang-pasangan. Panjang - pendek, tinggi - rendah, luas - sempit, dan juga Allah menciptakan Nabi Adam as juga Siti Hawa. Menjadi sebuah bukti betapa Allah Maha Pencipta dengan segala hikmah dibalik ciptaan-Nya. Mari kita menilik persoalan yang membelit generasi muda Islam terkini, yaitu sempit dan sedikitnya peran serta muslimah  dalam mengemban dakwah Islamiyyah. Bahkan kebanyakan mereka dari mereka tidak pernah aktif dalam lapangan dakwah. Mereka beralasan bahwa dakwah, amar makruf nahi munkar adalah tugas kaum lelaki.

Apakah alasan itu beralasan? Mari lihat firman Allah :

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (At-Taubah: 71)

Khadijah (radiyhuanha) memberikan kenyamanan, bantuan, dan dukungan kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadikan bukti terbesar dari sangat pentingnya peran ini. Para Sahabat Nabi yang memilih meninggalkan rumah mereka untuk pergi ke tempat yang ribuan mil jauhnya demi Islam pada awal-awal penyebaran Islam di Mekkah, juga memiliki dukungan dari istri mereka.


Pekerjaan para wanita Muslim di bidang Dakwah pada dasarnya memperkuat kerja dakwah pria. Sangat menyedihkan bahwa peran ini begitu terlalu diabaikan dan diremehkan. Dengan sifatnya sebagai selimut spiritual dan psikologis manusia, wanita dapat memainkan peran penting dalam Dakwah. Demikian juga bahwasanya wanita muslim lah yang paling tahu watak seorang muslimah. Jikalau laki-laki yang mencoba berdakwah kepada seorang muslimah, yakinlah akan mengalami kesulitan. Selain kesulitan dalam menjaga izzah, juga sulit dalam memahamkan.
Wanita, yang memahami peran mereka akan dakwah dan kebangkitan Islam, akan mulai mendidik diri mereka sendiri dan mencapai hak-hak mereka atas pendidikan dan tarbiyah. Lihatlah Hadis riwayat Abu sa’i bahwa Para sahabiyah pernah mengadu kepada Rasul saw karena merasa tidak mendapatkan kesempatan yang sama dengan para sahabat dalam mendapatkan penjelasan agama. Sebab Rasul saw ketika menyampaikan ajaran Islam dalam majlis, hanya dihadiri oleh kaum laki-laki. Maka Para wanita itu meminta kepada Rasul saw agar menyediakan satu hari khusus untuk memberi pelajaran kepada kaum wanita tanpa kehadiran laki-laki.
Ummu Sulaim mengajar anaknya Anas bin Malik tentang Islam, meskipun suaminya menolak Islam. Ketika Abu Thalhah melamarnya (sebelum menerima Islam) dia mengatakan bahwa mas kawinnya adalah Islam, Abu Thalhah pada gilirannya memeluk Islam dan menikahi Ummu Sulaim.
Jika kita bergerak ke lingkaran yang lebih luas, kita akan menemukan bahwa wanita Muslim memainkan peran besar dalam pengorbanan dan layanan untuk agama Allah. Sumayyah menyerah hidupnya ketika Abu Jahal membunuhnya karena memilih menjadi seorang Muslim. Dia adalah Muslim dan perempuan pertama yang tewas dalam Islam.
Khadijah, istri pertama Nabi yang sangat kaya, menghabiskan uangnya untuk mendukung dakwah suami tercintanya. Ummu Salamah rela meninggalkan suaminya dan melihat anak-anaknya dianiaya ketika dia hijrah. Ummu ‘Imarah turut berjuang dalam membela Nabi (damai dan berkah besertanya) dalam perang Uhud, dengan merawat yang terluka dalam pertempuran adalah peran Perempuan Muslim memainkan peran dalam perang sepanjang sejarah Islam.
So, tidak ada alasan lagi untuk tidak ikut dalam medan dakwah. Sesungguhnya engkau begitu berharga.





6 Jul 2014

Edisi Ramadhan: Jadilah Orang Kaya Tapi Miskin !!



Begitu mendengar pesan ini sungguh hati bertanya-tanya, "kaya, tapi miskin". Sebuah kalimat yang membingungkan, tapi sarat akan makna.


Aisyah mendengar Rasulullah berdoa : “ Ya Allah, jadikanlah gaya hidupku seperti gaya hidup orang miskin, cabutlah nyawaku dalam keadaan miskin, lalu kumpulkanlah aku pada Hari Kiamat bersama kelompok orang miskin “.

Mendengar doa itu Aisyah protes : “ Mengapa engkau berdoa seperti itu wahai Rasulullah ? “, Beliau menjawab :

“ orang-orang miskin akan masuk Sorga 40 tahun lebih awal dari pada orang-orang kaya, wahai Aisyah jangan pernah menolak orang-orang miskin meski engkau hanya bisa memberi separuh biji korma, cintailah orang miskin dan dekatkanlah mereka kepadamu agar Allah juga mendekatkanmu kepadaNYA pada Hari kiamat nanti “ ( HR.Tirmidzi, Baihaqi dan Mundziri )

Lho mengapa do'a Nabi seperti itu? Bagaimana kemudian kita akan sedekah, naik haji/umrah tanpa harta. Padahal sebagaimana kita mengetahui bahwasanya Rasulullah sendiri adalah seorang pedagang dan wirausahawan ulung bahkan mulai berdagang dari umur 8 tahun sampai 40 tahun. Terus apa makna dibalik do'a nabi ini??

Inilah pesan yang terkandung dibalik kemuliaan perilaku dan sikap Rasulullah saw. Sesungguhnya Rasulullah itu kaya secara materi, tetapi memiliki tingkat kezuhudan yang tiada terkira. Betapapun beliau seorang kepala negara, namun rumah beliau tidak bisa dikatakan rumah seorang kepala negara. Dan Abu Hurairah pernah meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw berkata, "Ya Allah jadikanlah rezeki keluarga Muhammad cukup." Dan kecukupan diartikan oleh Sa'id bin Abdul Aziz ketika ditanya, "Apakah kecukupan dari rezeki itu?" dia menjawab, "Kenyang sehari, lapar sehari."

Rasulullah berzuhud bukan karena fakir atau kesusahan, juga bukan karena sedikitnya makanan. Kalaupu beliau mau bemewah-mewahan dengan kehidupan dunia dan bersenang-senang dengan kemegahannya, niscaya akan datang padanya dunia dengan tunduk dan patuh. Akan tetapi beliau tetap zuhud karena menginginkan umatnya dapat mencontoh makna ta'awun (tolong menolong), berkorban, dan itsar (mementingkan orang lain). Dan juga beliau menginginkan agar para generasi setelahnya mencontoh kehidupan yang berkecukupan dan penuh rasa qona'ah.

Memang segala apa yang ada pada Rasulullah itu adalah suri tauladan yang baik (Q.S 33: 21). Beliau itu adalah sosok yang dermawan untuk orang lain, dan pelit untuk kepentingan dirinya. Dengan begitu derajat itsar itu sangat melekat kepada Rasulullah. 

Inilah makna dibalik kemuliaan perbuatan Nabi. Kekayaan itu menjadi yang patut untuk dicari dengan maksud untuk sepenuhnya mencari keridhoan Allah SWT dan bukan untuk pamer, riya', dsb. Begitu juga tidak pantaslah kita menunjukkan kekayaan kita dengan berpakaian, berdandan ataupun dengan cara lain kepada manusia, karena sesungguhnya kekayaan dunia itu bisa menjadi sandungan kita untuk mencapai surga-Nya.

Ya Allah, letakkan dunia ini di tanganku, dan letakkan akhirat di hatiku. 

1 Jul 2014

Dugderan: Romantisme Jelang Ramadhan

Salah satu pedagang gerabah yang ikut memeriahkan
dugderan. (Foto: Harsem/Cun Yahya, dari
http://hariansemarangbanget.blogspot.com/
2012/06/pedagang-dugderan-mulai-berdatangan.html)
Banyak orang berlalu lalang memenuhi Pasar Johar siang itu. Pasar tak hanya dipenuhi oleh ibu-ibu seperti hari-hari biasa. Hari itu, hari terakhir Bulan Sya’ban. Esok hari Ramadhan tiba. Semua keluarga berkumpul disana. Dugderan, mereka menyebutnya.

Seorang anak kecil berumur 10 tahun terhimpit banyak orang di gendongan ayahnya. Kedua tangannya ia kalungkan di leher ayahnya. Tepat di depannya perempuan berumur 30 an berjalan melawan kerumunan orang-orang mencarikan jalan untuk mereka.

Dolanane Bu, dolanane.” Teriak salah satu pedagang. Setiap dugderan, pedagang-pedagang berjualan barang-barang terbuat dari tanah liat yang dicat berwarna-warni sehingga terlihat lebih menarik. Barang-barang dari tanah liat ini dibentuk menjadi piring, teko, gelas, dll dalam ukuran kecil. Oleh karena itu, biasanya orang-orang membeli barang-barang tersebut untuk anak-anak mereka sebagai sarana bermain. Satu keluarga tadi pun tergiur untuk mampir di tempat barang-barang unik tersebut.

Sebuah Tradisi Jelang Ramadhan
Dugderan telah menjadi tradisi menjelang Bulan Ramadhan di Kota Semarang. Kegiatan ini berpusat di Pasar Johar. Di hari dugderan, Pasar Johar sangat penuh oleh orang-orang. Selain untuk berbelanja, meraka juga berniat untuk menyambut meriah Bulan Ramadhan yang akan datang keesokan harinya. Tak heran jika dugderan menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kota Semarang apabila bulan suci Ramadhan akan segera tiba.

Sebuah Romantisme
Arena pasar Dugderan seperti biasanya diramaikan arena permainan anak-anak seperti komedi putar, tong setan hingga hiburan pasar malam. Keramaian pasar rakyat ini akan berakhir pada puncak tradisi Dugderan satu hari menjelang 1 Ramadhan yang ditandai dengan arak-arakan dugderan yang dimulai dari halaman Kantor Walikota menuju Masjid Kauman Semarang


Tidak hanya sebagai sebuah tradisi, dugderan menjadi sebuah romantisme tersendiri. Saat dugderan, banyak anggota keluarga yang pergi ke Pasar Johar dengan membawa semua anggota keluarganya. Hampir sebagian besar masyarakat Kota Semarang pun berkumpul jadi satu pada hari itu. Tujuan mereka sama, meyambut datangnya bulan suci Ramadhan bersama orang-orang yang mereka cintai.

Begitulah Dugderan menghadirkan gegap gempita, bukan hanya dimaknai sebagai sebuah tradisi, tetapi menjadi kebahagiaan akan datangnya bulan yang mulia: Bulan suci Ramadhan. Selamat berlomba-lomba dalam kebaikan.

(Ditulis oleh Devi Setianingsih dalam Pelatihan Jurnalistik Internal Media Komunikasi dan Informasi BPPI, 24-25 Juni 2014. @devi_setia20)

12 Jun 2014

Hidayah di Tengah Kemaksiatan Lokalisasi Dolly


Ada saja cahaya di tengah hitam pekatnya kegelapan. Tersentil hati ini untuk sekiranya bisa peduli. Kemaksiatan yang meraja lela bisa jadi akibat diamnya orang yang baik. Hanya persangkaan kotor yang senantiasa terlontar. Padahal mereka juga bagian dari tanggung jawab kita sebagai seorang muslim. Tak tahukah sobat, di dalam lokalisasi sekalipun masih ada aktivitas yang mengagungkan nama Allah di sana. Ya, kawasan lokalisasi Dolly yang sangat terkenal bahkan mancanegara dengan kegiatan maksiatnya, ternyata masih ada tangan-tangan yang berusaha untuk memberikan jalan petunjuk menuju kebenaran.

Pemandangan yang menenteramkan hati para orang tua di sekitar lokalisai Dolly. Sekitar 100 anak berusia 5 hingga 13 tahun penuh semangat memulai aktifitasnya, Tholabul ‘ilmi (menuntut ilmu). Di tengah keberadaan lokalisasi tidak menyurutkan semangat anak-anak untuk belajar Al-Qur;an. Itulah TPA Baitul Hidayah yang didirikan oleh Remas Yayasan Masjid Baitul Hidaya sejak tahun 1990/1991

Bukan hanya belajar Al-Qur'an tetapi juga ditanamkan nilai aqidah sebagai pegangan para santrinya dalam mengarungi samudra kehidupan. Apalagi mereka dihadapkan pada kondisi yang mengkhawatirkan penuh dengan kemaksiatan. Meskpiun hidup dalam lokalisasi, tetapi inilah inilah salah satu TPA yang istiqomah dan tetap eksis di tengah tengah lokalisasi Dolly. Meskipun sudah hampir 24 tahun berdiri bisa dibilang muridnya masih banyak dibanding dengan yang lainnya, 

Patutnya kita bisa melihat diri Sobat. Kita hidup di tengah kenikmatan hidup, semua ada, namun akan kita justru terlena dengan keadaan itu. Harusnya kita bisa melihat bahwa kenikmatan yang diberikan Allah ini adalah karunia yang luar biasa untuk kita bisa manfaatkan untuk sepenuhnya mengabdi kepada Allah. Kita hiasi kehidupan ini dengan amalan yang baik, bernafaslah dengan senantiasa mengingat Allah. Dan kita memiliki kewajiban untuk setidaknya mengajak teman/sahabat kita menuju kebaikan.

4 Jun 2014

Hakikat Pemimpin Menurut Al-Qur'an


Akhir-akhir ini ungkapan "pemimpin" menjadi trending topic di Indonesia. Tidak heran karena sebentar lagi Indonesia akan memilih pemimpin baru, yaitu Pemilihan Presiden 2014. Maraknya isu-isu yang dihembuskan lewat media maya membuat kita semakin bingung. Blow up isu negatif para calon presiden kini menjadi makanan sehari-hari bagi para pengguna media. "Apakah itu benar?", "Apakah iya seperti itu?". Banyak pertanyaan kemudian muncul di benak kita apakah mereka layak memimpin bangsa ini.

Namun perlu diperhatikan. memilih ataupun tidak, tetap saja akan ada pemimpin yang terpilih. Warga negara tetap saja diberikan kebebasan sepenuhnya untuk memilih. Memilih atau golput adalah pilihan. Tetapi, sekali lagi tetap ada pemimpin yang terpilih. Peran kita sedikit banyak akan mempengaruhi kualitas negeri ini, dan itu semua bermula dari seorang pemimpin. 

Bagaimana Hakikat Pemimpin Menurut Al-Qur'an
Berbicara tentang pemimpin, Allah SWT telah menjelaskan kepada kita bagaimana pemimpin yang baik itu, melalui beberapa contoh kepemimpinan yang Allah ketengahkan dalam kitab-Nya, Al-Qur’an.
Diantara sosok yang disebutkan dalam Al-Qur’an adalah Musa as. Dalam QS Al-Qashash: 26, Allah SWT berfirman: “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Wahai bapakku, ambillah ia (Musa) sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat (al-qawiyy) lagi dapat dipercaya (al-amin)".
Dalam ayat tersebut, Musa as disifati memiliki dua sifat yaitu al-qawiyy (kuat) dan al-amin (bisa dipercaya). Inilah dua sifat yang harus dimiliki oleh seseorang  yang “bekerja untuk negara”. Dua sifat tersebut adalah al-quwwah yang bermakna kapabilitas, kemampuan, kecakapan, dan al-amanah yang bermakna integritas, kredibilitas, moralitas.
Sosok pemimpin lainnya yang disebutkan oleh Al-Qur’an adalah Yusuf as. Dalam QS Yusuf: 55, Allah SWT mengabadikan perkataan Yusuf as kepada Raja Mesir: “Yusuf berkata: ‘Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan".
Dari ayat diatas, kita mengetahui bahwa Yusuf as itu hafiizh (bisa menjaga) dan ‘alim (pintar, pandai). Inilah dua sifat yang harus dimiliki oleh seseorang yang “bekerja untuk negara”. Dua sifat tersebut adalah al-hifzh yang tidak lain berarti integritas, kredibiltas, moralitas, dan al-‘ilm yang tidak lain merupakan sebentuk kapabilitas, kemampuan, dan kecakapan.
Jadi kesimpulannya, kriteria pemimpin yang baik menurut Al-Qur’an adalah yang kredibel dan juga kapabel. Dua-duanya harus ada pada diri seorang pemimpin, bukan hanya salah satunya. Jika seorang pemimpin hanya kredibel tapi tidak kapabel, maka urusan akan berantakan karena diserahkan pada yang bukan ahlinya. Rasulullah saw bersabda, “Jika urusan diserahkan pada yang bukan ahlinya, tunggulah kehancurannya”. Sebaliknya, jika seorang pemimpin hanya kapabel tapi tidak kredibel, maka dia justru akan ‘minteri’ rakyat, menipu rakyat, menjadi maling dan perampas hak-hak rakyatnya, dan tidak bisa dijadikan sebagai contoh dan teladan. Dan jika para pemimpinnya bermoral rendah, bagaimana dengan rakyatnya?  

(Referensi: menaraislam.com)

Dari Mata Turun Ke Hati: Mengupas Hakikat Zina Mata





Menyoal terkait bahasan zina menjadi topik yang sangat menarik. Permasalahan inilah yang kini tengah menggerogoti eksistensi adab budaya Timur yang juga sarat dengan nilai-nilai Islam. Dimana-mana, baik di kota maupun sampai pelosok daerah mengalami penurunan kualitas generasi karena masalah ini. Anak-anak sekolah kini tidak lagi dapat menjaga izzah (kemuliaan) mereka, akan tetapi kemuliaannya kini menjadi barang murah yang diperjualbelikan kepada yang lain. Betapa tidak, berapa banyak anak SD, SMP, dan SMA yang sudah terenggut kehormatannya? Berapa banyak anak-anak yang masih dibawah umur sudah memiliki anak tanpa proses pernikahan? Patut kita untuk menyimak bahasan ini.

Ada pandangan bahwa yang dimaksud zina adalah hubungan tubuh antara laki-laki dan perempuan yang belum memiliki ikatan pernikahan. Hal ini benar, namun masih sangat sempit. Pembaca semua jangan sampai terkecoh dengan ungkapan ini. Bisa jadi definisi-definisi yang menyempitkan definisi zina ini adalah bagian dari tipu daya manusia yang ingin menghancurkan harkat dan martabat bangsa dan agama. 

Dari Mata Turun ke Hati
Di dalam Islam ada jenis maksiat yang disebut dengan ‘zina mata’ (lahadhat). Lahadhat itu, pandangan kepada hal-hal, yang menuju kemaksiatan. Lahadhat bukan hanya sekadar memandang, tetapi diikuti dengan pandangan selanjutnya. Pandangan mata adalah sumber itijah (orientasi) kemuliaan, juga sekaligus duta nafsu syahwat. Seseorang yang menjaga pandangan berarti ia menjaga kemaluan. Barangsiapa yang mengumbar pandangannya, maka manusia itu akan masuk kepada hal-hal yang membinasakannya.
Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam, pernah menasihati Ali :
Jangan kamu ikuti pandangan pertamamu dengan pandangan kedua dan selanjutnya. Milik kamu adalah pandangan yang pertama, tapi yang kedua bukan”.
Dalam musnad Ahmad, disebutkan, Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam, bersabda :
Pandangan adalah panah beracun dari panah-pandah Iblis. Barangsiapa yang menundukkan pandangannya dari keelokkan wanita yang cantik karena Allah, maka Allah akan mewariskan dalam hatinya manisnya iman sampai hari kiamat”.
Sarah hadist itu, tak lain, seperti di jelaskan oleh Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam:
Tundukkan pandangan kalian dan jagalah kemaluan kalian”. Juga Sabda Beliau : “Jauhilah oleh kalian duduk di pinggir jalan”. Para Shahabat berkata : “Pinggir jalan itu adalah tempat duduk kami, kami tidak bisa meninggalkan”. Beliau bersabda : “Jika kalian harus duduk di jalan, maka berikanlah haknya”. Mereka berkata : “Menundukkan pandangan, dan menahan diri untuk tak menganggu, baik dengan perkataan atau perbuatan, dan menjawab salam”.
Melihat adalah sumber dari segala bencana yang menimpa diri manusia. Melihat melahirkan lamunan atau khayalan, dan khayalan melahirkan pemikiran, pikiran melahirkan syahwat, dan syahwat melahirkan kemauan, kemauan itu lantas menguat, kemudian menjadi tekat kuat dan terjadi apa yang selagi tidak ada yang menghalanginya. Dalam hal ini ada hikmah yang mengatakan :
Menahan pandangan lebih ringan dari pada bersabar atas kesakitan (siksa) setelah itu”.
Seorang penyair Arab bertutur,
"Semua bencana itu bersumber dari pandangan,
Seperti api besar itu bersumber dari percikan bunga api, 
Betapa banyak pandangan yang menancap dalam hati seseorang,
Seperti panah yang terlepas dari busurnya,
Berasal dari sumber matalah semua marabahaya, 
Mudah beban melakukannya, dilihat pun tak berbahaya, 
Tapi, jangan ucapkan selamat datang kepada kesenangan sesaat yang kembali dengan membawa bencana".

Bahaya memandang yang haram adalah timbulnya penderitaan dalam diri seseorang. Karena tak mampu menahan gejolak jiwanya yang diterpa nafsu. Akibat selanjutnya adalah seorang hamba akan melihat sesuatu yang tidak akan tahan dilihatnya. Ini adalah sesuatu yang menyiksa, yang paling pedih, jangankan melihat semuanya, melihat sebagian saja tak akan mampu menahan gejolak jiwanya.
Zina itu ada prosesnya. Dimulai dari pandangan, kemudian turun ke hati. Bagaimana kemudian gejolak syahwat akan mempengaruhi apa yang telah dilihatnya sampai pada taraf imajinasi/membayangkan. Ketika nafsu syahwat sudah memenuhi relung hati, maka jadilah sekarang anak-anak yang hamil diluar nikah bertebaran.

(referensi: eramuslim.com)

1 Des 2013

Jalan-jalan ke Dubai


Mungkin masih ada di benak kita, bila kata 'Arab' disebutkan, akan terbayang gambaran gurun pasir sejauh mata memandang, rumah penduduk yang terlihat sederhana dengan bentuknya yang rata-rata balok dengan atap datar, atau sekelompok Arab Badui yang hidup nomaden yang menghabiskan malam di tenda yang terbuat dari kulit binatang dari malam ke malam.


Namun sayangnya pemandangan tersebut nampaknya hanya menjadi sepenggal romantisme Arab pada beberapa dekade lalu. Kini, negara-negara di Jazirah Arab sudah banyak berubah, dengan menjulangnya gedung-gedung pencakar langit dan kehidupan layaknya metropolis pada umumnya, seperti yang kita dapati di Dubai.

Dubai (dalam bahasa Arab: دبيّ, DubaÄ«y) adalah satu dari tujuh emirat (negara bagian) dan kota terpadat di Uni Emirat Arab (UEA). Uni Emirat Arab sendiri adalah negara yang berada di semenanjung Arabia bagian timur, berbatasan dengan Teluk Persia di utara dan Kerajaan Saudi Arabia di barat dan selatan. Terletak di sepanjang pantai selatan Teluk Persia di Jazirah Arab. Kotamadya Dubai kadang-kadang disebut Kota Dubai untuk membedakannya dari emirat.

25 Nov 2013

Freiburg dan Islam

Freiburg  terletak di selatan Jerman, negara bagian Baden-Württemberg, sangat dekat dengan Swiss dan Perancis. Menurut pengakuan banyak orang di Jerman, Freiburg merupakan green city yang  indah, kecil, dan salah satu yang terhangat di Jerman. Juga dikenal sebagai kota yang paling perhatian terhadap masalah energi, tidak heran aplikasi tenaga sel surya di sini pada perumahan menjadi  percontohan untuk kota lainnya di Jerman.
 

Sebelum datang ke kota ini, terlebih dahulu saya mencari informasi kehidupan di sini, sebagai seorang muslim tentu tidak jauh dari kemudahanan menjalankan islam, masjid dan makanan. Alhamdulillah di kota ini pun ada komunitas muslim yang berasal dari Indonesia, baik itu yang sedang sekolah maupun yang memang mencari rezeki di sini. Mereka pun aktif dalam mengadakan kegiatan pengajian bulanan, setiap hari raya Islam diadakan perkumpulan, masak dan makan bersama.


Tempat Tinggal

Dalam hal ini kami mengenal istilah Wohngemeinschaft (WG) dan Wohnung (apartemen). Sederhanya WG bisa diartikan sebagai flat share , sehingga dalam satu lantai ada 6-8 kamar dengan satu dapur besar dan beberapa kamar mandi dipakai bersama, tidak membedakan jenis baik itu laki-laki atau perempuan. 

Umumnya mahasiswa di kota ini memilih untuk tinggal dengan cara seperti ini, selain murah juga bisa melatih kemampuan bahasa Jerman. Namun bagi yang memiliki uang lebih dan membutuhkan keadaaan lebih privat bisa beralih ke Wohnung atau apartemen. Pada masa awal kedatangan, sebelum pindah ke Wohnung, saya pernah satu bulan tinggal di WG. Tentu ada positif dan negatifnya.

Saya melihat etos kerja mahasiswa di sini dari Senin sampai Jum’at, mereka belajar keras dan giat, serta banyak kegiatan kampus, yang mendukung bakat dan minat, mungkin kita kenal dengan ekstrakurikuler.  Namun ketika Jum‘at sore tiba, mereka melepas semua atribut kesibukan kuliah kemudian berpesta pada Jum‘at dan Sabtu malam. Bahkan jangan heran bagi yang tinggal di asrama mahasiswa akan mendengar dentuman musik keras hingga Shubuh di hari Minggu. Laa hawla walaa quwwata illa billah ….

Untuk menyiasati agar tidak kedapatan memasak bersama mahasiswi yang tentu kita tidak bisa mengharapkan mereka berbusana yang layak sesuai agama kita, saya memasak  pada waktu subuh atau agak larut sekitar jam 10 malam.  Pada waktu-waktu itu mereka belum bangun dari tidur atau sebaliknya 
(mereka sudah tidur).

Masjid dan Makanan

Bahan makanan halal dapat dengan mudah kita temui di toko (Halal Shop) sekitar masjid. Freiburg memiliki dua masjid yang dapat dikatakan cukup besar. Kami menyebutnya masjid Turki (Islamiches Centrum Freiburg) dan Masjid Arab (Islamische Union Deutschland). Kedua masjid di sini berbeda dengan apa yang umumnya saya temui di Indonesia, pengeras suara disesuaikan hanya untuk pemakaian di dalam ruangan, tanpa kubah, apalagi menara. Saya jadi teringat kembali pertanyaan beberapa teman bagaimana rasanya hidup di Freiburg, saya katakan kepada mereka,  “Seenak apapun di negeri orang, negeri muslim lebih nyaman, karena Anda bisa syiar tanpa rasa takut! Dan gaung toleransi ada ketika Islam menjadi mayoritas, namun ketika islam menjadi minoritas, jarang sekali toleransi ini muncul.“

Masjid Turki sangat ramai, karena lebih dekat dengan pusat kota. Ikhwah di masjid ini mayoritas menggunakan bahasa Jerman dan Turki tentunya. Terdiri dari jamaah majemuk yang datang dari berbagai macam bangsa. Juga bercampur Islam dengan madzahibnya, bahkan ada beberapa yang terang-teranganan tarikat. Sedangkan Masjid Arab, sesuai namanya mayoritas jamaah di sini berasal dari Tunisia, Aljazair, Maroko, Mesir, Sudan, Somalia dan Palestina. Melihat komposisi ini sudah pasti bahasa Arab menjadi bahasa nomor satu di masjid ini, dan Jerman nomor dua.

Tentang masjid ini, ada pengalaman menarik ketika masa awal kedatangan saya di Freiburg. Biasanya ketika mereka melihat orang asing mereka menyapa dengan bahasa Jerman, “Brüder..wie geht’s?“ (Akhiy..apa kabar?“) saya jawab dengan bahasa arab seadanya “Bikhoyr alhamdulillah“. Kemudian beralih ke percakapan selanjutnya dengan kemampuan bahasa arab saya secara terbata-bata. Mereka sangat senang sekali bisa mendapat saudara baru dan mau berbicara dengan bahasa arab. Pada hari itu bertepatan dengan hari Arofah, ketika waktu ifthar tiba, kami berbuka bersama, mereka menjamu saya dengan luar biasa. Dalam budaya betawi mungkin ini yang dikatakan, “Minum dituangin, sayur disendokin, nasi dicentongin!“  Bahkan hingga saat ini jika saya ke masjid, mereka menyambut dengan sangat ramah.
Masjid Arab ini lebih nyaman di hati saya, lebih dekat kepada Sunnah.  Sebagai contoh, tentang perbedaan menyikapi hari Arofah, obrolan ringan yang saya tangkap sekilas sambil berlalu di antara tiga pemuda muslim Jerman ‚“Mein Brüder, Syaik Utsaimin hat gesagt….“ (ya akhiy…Syaikh Utsaimin berkata….)..Masya Allah..

Idul Adha kemarin sangat berkesan, hari itu kami tidak libur seperti di indonesia.  Namun, seluruh muslim dari penjuru kota berbaur naik tram dari arah manapun, transit di tengah kota dengan tujuan yang sama, Masjid. Dalam gerbong tram, kami bisa tahu sama tahu, tanpa saling berkenalan sekalipun, kami sudah bisa menduga siapa saja muslim yang ada di gerbong tersebut. Apalagi ketika melihat banyak wanita berhijab sambil menuntut anak-anak mereka. Rasanya aura sesama muslim sangat terasa di hari itu. Kami saling mengucap salam, jika sedikit dirasa jauh, kami menaruh tangan di dada dan melempar senyum. Terkadang ada benarnya, ketika anda minoritas, maka ukhuwah menjadi sangat terasa.

Budaya dan Keseharian

Selain budaya “ Punktlicht“  (tepat waktu) atau disiplin yang terkenal  dari Jerman, penduduk di kota ini dan Jerman pada umumnya sangat gemar dengan olahraga. Sebuah pemandangan yang amat sering melihat orang, tua dan muda, berlari di taman kota, seputaran danau hingga tengah malam. Semua sarana seperti lapangan dan aula untuk olahraga lengkap dapat ditemukan dengan mudah di sini. Kebetulan saya ikut fitness, selain dekat dengan ” wohnung ” saya, di sini ada jadwal latihan beladiri yang saya gemari.  Selepas fitness dan latihan kami biasa sauna untuk melemaskan otot yang tegang. Tapi sebagai muslim, kita harus perhatian terhadap jadwal. Pastikan bahwa hari itu jadwal sauna hanya untuk laki-laki, sebab umumnya hari Sabtu dan Minggu campur baur antara laki-laki dan perempuan. Pengalaman unik ketika menjajal sauna adalah ketika mereka melihat saya memakai handuk besar yang menutupi pusar sampai dengkul saya. Mereka bertanya kepada saya, “Dari mana asal Anda?” Saya jawab, “Saya dari Indonesia” Mereka bertanya lagi, “Apakah memakai handuk besar menutupi tubuh seperti ini adalah bagian dari budaya Anda?” Saya jawab ‘’Nicht Kultur, Aber das ist meine Religion!” (Bukan dari budaya, tapi Agama saya)

Penduduk Jerman Selatan umumnya ramah, ketika mereka mendapat penjelasan dengan baik mereka akan mudah legowo dan menghormati. Begitu pun dengan keseharian saya di sini, Profesor serta semua teman laboraturium tempat saya studi pun sudah mengetahui saya muslim. Hal terpenting adalah sejak awal kita harus memposisikan diri kita sebagai muslim. Alhamdulillah sampai saat ini jika ada pertemuan resmi biasanya mereka akan menyediakan makanan dan minumankhusus yang halal bagi saya. Karena halal itu wajib. Mereka sempat heran, karena sebagian teman kuliah mereka yang katanya beragama Islam pun minum wine dan tidak peduli memakan daging apa. Tapi rasa kehati-hatian saya terhadap menu makanan di restoran jika kita sedang makan di luar malah membuat mereka respek. Saya pun pernah berkata kepada teman saya, “Jika cuaca tidak mendukung saya untuk ke masjid, apakah kalian keberatan jika saya shalat di sini (kantor), tidak akan lama bahkan 10 menit pun tidak dan saya hanya membutuhkan space 1 x 0.6 m?” Saya pun memperagakan sebagian gerakan shalat. Mereka mengamati dengan seksama. Mereka tidak menolak, bahkan setiap saya shalat tanpa dikomando mereka mengheningkan suasana. Sejak saat itu mereka sering berani bertanya tentang Islam.  Saya sering diskusi dan menjelaskan hal-hal ringan seputar islam. Dalam benak saya, berarti saya harus banyak belajar lagi agar dapat menjawab rasa ingin tahu mereka! Bismillah.

Penulis: Alfian Ferdiansyah
Artikel Muslim.Or.Id

3 Okt 2013

Citadel of Saladin

Orang Barat biasa menyebutnya, The Citadel of Saladin. Menurut catatan sejarah, The Citadel dibangun oleh panglima perang Muslim terkemuka bernama Shalahudin Al-Ayubi dari Dinasti Ayubiyah pada 1170 M. Benteng Shalahudin dibangun di atas bukit Muqatam yang terletak di antara kota Kairo dan Fustat, Mesir.

Citadel of Saladin
 
Karena letaknya di atas bukit, setiap orang yang datang ke Citadel bisa menikmati keindahan pemandangan seluruh penjuru kota Kairo. Bahkan, Piramida dan Giza peninggalan raja-raja Mesir pun bisa terlihat dari Benteng Shalahudin.

23 Sep 2013

Maladewa, Pesona Islam yang Terlupa



Saat membicarakan negara dan Islam di masa modern, pikiran kita mungkin akan menuju ke sekumpulan negara di kawasan Timur Tengah. Bisa jadi kita juga mengarahkan pikiran ke Indonesia, negeri dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Bisa juga ke negara tetangga kita, Malaysia dan Brunei Darussalam. Namun, banyak yang belum mengenal Maladewa (Maldives).

 Letak Negara Maladewa (Maldives)

Di Maladewa, Islam begitu penting. Itu sebabnya, jangan heran jika setiap hari Jumat juga begitu penting di Maladewa. Itu sebabnya pula, sariatu—hukum-hukum syariah di Dhivehi juga sangat penting. Itu sebabnya pula di Maladewa, mulai dari presiden, jaksa agung, departemen dalam negeri, dan majelis-majlis begitu penting.

7 Agu 2013

Tradisi Saat 'Idul Fitri di Berbagai Negara



‘Idul Fitri atau yang juga dikenal lebaran, sebuah hari yang sangat membahagiakan umat Islam di dunia. Hari special yang menandai berakhirnya waktu shaum dan kembalinya umat Islam untuk berbuka ini disambut oleh kaum Muslimin dari segala penjuru, dari anak kecil sampai yang tua.



Masih terkait ‘Idul Fitri, umat Islam di berbagai belahan dunia menyambutnya dengan berbagai cara yang berbeda-beda. Bagaimana saja?


1 Jul 2013

Islam dan Beruang Merah



Russia, negara ini dulu menjadi tempat berkembangnya suatu paham yang terkesan tidak ramah dengan agama, Sosialis-Komunis. Lantas, gimana ya perkembangan Islam di negeri yang memiliki luas wilayah terbesar di dunia itu?



April minggu pertama 2003, Azat Akhunov, peneliti dari negeri Beruang Merah ini menurunkan hasil surveinya di sejumlah desa di republik-republik Federasi Russia di suplemen tabloid Nezavisimaya gazeta, yang terbit di Moskow. Di bawah judul Why are Russians Accepting Islam?, Akhunov bercerita tentang Desa Kukmor di Republik Tatarsan. Dua dekade lalu (artikel ini diambil dari MODAL tahun 2003) desa ini dihuni 80 persen Muslim Tatar dan 12 persen penganut Orthodox Russia saat Akhunov mengunjungi desa ini. Februari 2003, terlihat gereja Orthodox Russia tanpa pengunjung dan penganutnya telah menjadi muslim.

24 Jun 2013

Halal Sweeties



Jika berkunjung ke luar negeri, hal yang paling sering dan paling gampang dibeli sebagai oleh-oleh adalah permen dan juga cokelat. Namun bagi sebagian orang yang hanya mengonsumi makanan atau minuman halal, selalu merasa kesulitan untuk mencari oleh-oleh permen halal, terutama di daerah Eropa atau Amerika yang didominasi oleh permen beralkohol atau gelatin babi.



Oleh karena itulah, di London berdiri sebuah toko permen terkenal bernama Halal Sweeties. Dari namanya, jelas toko ini hanya menjual permen-permen yang halal. Toko permen halal yang terletak di Eton Grove, North West London ini tak hanya melegakan para muslim di London, tetapi juga para wisatawan London yang mencari oleh-oleh makanan halal.

Berdirinya Halal Sweeties didasari oleh sang pemilik yang merasa kesulitan untuk mencari penganan halal di London. Kehadiran Halal Sweeties pun disambut baik oleh masyarakat muslim di London lainnya dan juga wisatawan yang berkunjung. Tak hanya halal, permen untuk vegetarian dan vegan juga tersedia di toko permen ini.



Di Halal Sweeties menjual beraneka jenis permen mulai dari bubble gum, cokelat, jelly, dan marshmallow serta permen tradisional berlabel halal seperti candy necklace, fizzers, napoletana, apple mega sour, dan fruit bon bons. Permen di Halal Sweeties dijual dengan harga sekitar 20.000/gram.
 
http://id.she.yahoo.com/

22 Jun 2013

Kosovo, Negeri Muslim di Benua Eropa



Kemerdekaan memang idaman semua orang, termasuk rakyat Kosovo, salah satu propinsi di negara Serbia. 



Setelah melalui perjuangan yang melelah, akhirnya rakyat Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya, tepatnya pada 17 Februari 2008, sekitar 5 tahun yang lalu. Sedangkan Pristina dijadikan sebagai Ibukota negara ini. Pada awalnya deklarasi kemerdekaan ini ditentang oleh Serbia, tapi karena didukung oleh negara-negara Barat, mereka tetap dinyatakan sebagai sebuah negara pecahan dari Serbia.

25 Okt 2012

Ka'bah dan Al Masjid Al Haram

Ka’bah dan Masjidil Haram merupakan tempat ibadah tertua di muka bumi. Tempat paling suci dalam Islam ini berkali-kali disebut dalam kitab suci Al-Qur’an, baik dalam hal kaitannya dengan ibadah haji, maupun terkait masalah lainnya. Haji, ibadah dalam Islam yang merupakan salah satu rukun Islam, juga sebagiannya dilakukan di Masjidil Haram. Ka'bah, bangunan hampir kubus di tengah Masjidil Haram merupakan kiblat kedua shalat umat Islam dan sampai sekarang kaum muslimin di seluruh dunia menghadap ke arah Ka'bah dan Masjidil Haram saat shalat.

 Ka'bah dan Masjidil Haram

Mengenai Masjidil Haram ini, Penutup barisan para nabi, Muhammad s’aw bersabda, Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) ini lebih afdol (utama) dari seribu shalat di masjid-masjid lainnya, kecuali masjidil Haram, dan shalat di masjidil Haram lebih afdol (utama) dari seratus shalat di masjidku ini.” {HR. Ahmad}

Sejarah

Allah SWT dalam Al-Qur’an juga telah menegaskan bahwa Ka’bah dan Masjidil Haram merupakan tempat ibadah pertama kali yang dibangun di muka bumi.

14 Okt 2012

Al-Masjid An-Nabawi


Al-Masjid An-Nabawi adalah masjid yang dibangun pertama kali di Madinah. Rasulullah s’aw beserta para shahabatnya membangun masjid ini sekitar tahun 622 M. Masjid ini adalah tempat tersuci kedua umat Islam setelah Masjidil Haram di Makkah. Nabi Muhammad s’aw bersabda, “Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) ini lebih afdol (utama) dari seribu shalat di masjid-masjid lainnya, kecuali masjidil Haram, dan shalat di masjidil Haram lebih afdol (utama) dari seratus shalat di masjidku ini.” (HR. Ahmad)

 Masjid Nabawi kala senja


Masjid Nabawi dari Masa ke Masa
Awal Mula

Pembangunan Masjid Nabawi ini dilakukan pasca Rasulullah s’aw hijrah dari Makkah. Pada awalnya, Masjid Nabawi hanya berbentuk sangat sederhana.