Tulisan ini disadur dari tulisan Kun Geia, saat Ramadhan 1433 H lalu, dengan penyesuaian dari redaksi.
Masjid Al Hidayah, Garut, 12 Agustus 2012.
Pernahkah mendengar bunyi napas yang diseret? Bukan tarikan napas, tapi seretan napas. Jika tarikan napas bisa saja sama dengan desah napas biasa, tapi seretan napas terdengar lebih buruk dan lebih memprihatinkan ketimbang suara napas orang yang sedang terserang asma akut.
Tahukah rasana bagaimana ditatap oleh mata yang polos? Bukan tatapan kosong, bukan pula tatapan lugu, tatapan polos. Tak ada rasa, tak ada citra, tak ada apa-apa?
Baiklah, teruskan membaca tulisannya.