Dari pilihan katanya aja udah wahh gitu. Jadi manusia "wangi" dan "enak", kaya nasi sayur aja, hehe:). Tapi jangan salah ini beneran lho. Nih mimin kasih tahu apa rahasianya. Dijamin gampang dan tidak memberatkan.
Ini lho sebenarnya...
"Perumpamaan orang mukmin yang membaca
Alquran adalah seperti buah utrujjah; aromanya wangi dan rasanya enak. Orang
mukmin yang tidak membaca Alquran adalah seperti buah kurma; tidak ada
wanginya, tetapi rasanya manis. Orang munafik yang membaca Alquran adalah
seperti tumbuhan raihaanah (kemangi); aromanya wangi tetapi rasanya pahit,
sedangkan orang munafik yang tidak membaca Alquran adalah seperti tumbuhan
hanzhalah; tidak ada wanginya dan rasanya pahit.”
(HR. Bukhari-Muslim).
Wangi tidak hanya secara dzahir sobat, tetapi secara bathin juga bisa. Ada lho kadang orang yang wangi tubuhnya seperti bau taman luas karna banyaknya semprotan minyak wangi, tapi wangi hatinya seakan kering tandus sama seperti hatinya yang tidak tersemai benih kebaikan. Dan bahkan wangi hatinya hanyalah bau busuk yang diakibatkan sikap dan perbuatannya yang membuat hatinya penuh dengan keburukan dan dosa. Maka kata Ustadz Salim A. Fillah, salah satu cara untuk melunakkan hati itu adalah dengan Al-Qur'an.
Ketika dalam benak sobat kadang terbesit rasa untuk berubah menjadi baik, namun sulit dilakukan. Kuatnya tekad hanyalah sebuah kesia-siaan. Bahkan usaha sedimikian rupa hanyalah kejadian kegagalan. Mungkin, ada yang salah dengan kondisi hati sobat semua. Bisa jadi kerasnya hati mampu menolak dan mementahkan kuatnya tekad untuk berubah. Maka salah satu cara untuk melunakkanlah itu dengan membaca Al-Qur'an. Dipahami, diamalkan, atau dihafalkan.