22 Jun 2013
Nggak Boleh Berjilbab!
Bibit Waluyo mengeluarkan peraturan
gubernur (pergub) kepada Rumah Sakit se-Jawa Tengah tentang larangan
menggunakan jilbab panjang. Peraturan tersebut tentu meresahkan
masyarakat muslim. Sebagai orang nomor 1 di Jawa Tengah, Bibit Waluyo tidak berorientasi pada UU
No. 32 Tahun 2004 pasal 13 ayat 1 yang berbunyi bahwa segala peraturan
daerah harus berimplikasi pada ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.
Larangan menggunakan jilbab panjang tersebut sampai pada Ketua MUI
Solo, Prof. Dr. dr. KH. Zaenal Arifin Adnan yang menerima pengaduan sejumlah
karyawan muslimah RS di Solo. Peraturan gubernur tersebut menyangkut
hukum SARA. Sesuai dengan UU RI 1945 pasal 28E ayat 1 tertera “setiap orang
bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya”. Mengenakan jilbab adalah
bagian dari perintah agama Islam. Melarang menggunakan jilbab sama saja dengan
tidak menganggap Islam ada di Indonesia.
Kosovo, Negeri Muslim di Benua Eropa
Kemerdekaan
memang idaman semua orang, termasuk rakyat Kosovo, salah satu propinsi di
negara Serbia.
Setelah melalui perjuangan yang melelah, akhirnya rakyat Kosovo mendeklarasikan
kemerdekaannya, tepatnya pada 17 Februari 2008, sekitar 5 tahun yang lalu.
Sedangkan Pristina dijadikan sebagai Ibukota negara ini. Pada awalnya deklarasi
kemerdekaan ini ditentang oleh Serbia, tapi karena didukung oleh negara-negara
Barat, mereka tetap dinyatakan sebagai sebuah negara pecahan dari Serbia.
Matahari Terbit Dari Barat, Tinjauan Sains
Ilmuwan Fisika Ukraina Masuk Islam Karena Membuktikan
Kebenaran Al-Qur’an Bahwa Putaran Poros Bumi Bisa Berbalik Arah.
Demitri Bolykov, sorang ahli fisika yang sangat
menggandrungi kajian serta riset-riset ilmiah, mengatakan bahwa pintu masuk ke
Islamannya adalah fisika. Sungguh suatu yang sangat ilmiah, bagaimanakah fisika
bisa mendorang Demitri Bolyakov masuk Islam? Demitri mengatakan bahwa ia
tergabung dalam sebuah penelitian ilmiah yang dipimpin oleh Prof. Nicolai
Kosinikov, salah seorang pakar dalam bidang fisika.
Ibnu Khaldun
Di
antara sekian banyak pemikir masa lampau yang mengkaji ekonomi Islam, Ibnu
Khaldun merupakan salah satu ilmuwan yang paling menonjol. Ibnu Khaldun sering
disebut sebagai raksasa intelektual paling terkemuka di dunia.
Ia bukan saja
Bapak sosiologi tetapi juga Bapak ilmu Ekonomi, karena banyak teori ekonominya
yang jauh mendahului Adam Smith dan Ricardo. Artinya, ia lebih dari tiga abad
mendahului para pemikir Barat modern tersebut. Muhammad Hilmi Murad secara
khusus telah menulis sebuah karya ilmiah berjudul Abul Iqtishad : Ibnu Khaldun.
Artinya Bapak Ekonomi : Ibnu Khaldun.(1962) Dalam tulisan tersebut Ibnu Khaldun
dibuktikannya secara ilmiah sebagai penggagas pertama ilmu ekonomi secara
empiris. Karya tersebut disampaikannya pada Simposium tentang Ibnu Khaldun di
Mesir 1978.
Ukhuwah Islamiyah
Kita
hidup di dunia ini tidak sendiri. Kita hidup dalam masyarakat yang sangat
majemuk. Perbedaan banyak kita temukan di sekitar kita. Karena itu, kita harus
dapat saling menjaga diri dalam menjalani hidup di tengah masyarakat yang
sangat heterogen.
Keberagaman
yang ada membuat kita harus senantiasa menjalin silaturahmi dengan orang lain.
Jangan sampai perbedaan menghalangi kita untuk menjalin persaudaraan, karena
dengan persaudaraan, kita dapat lebih siap untuk hidup bermasyarakat. Terlebih
lagi persaudaraan yang terjalin antar sesama muslim, yang biasa kita kenal
dengan nama ukhuwah islamiyah. Hal ini sudah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa salam.
Makna
dan Hakekat Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah
islamiyah lebih sering diartikan sebagai rasa atau ikatan persaudaraan sesama
muslim, yang disatukan oleh akidah islamiyah yang sama. Sedangkan menurut Imam
Hasan Al Bana, ukhuwah islamiyah memiliki makna sebagai keterikatan hati dan
jiwa antara manusia yang satu dengan yang lain karena satu akidah yang sama.
Adapun
hakekat ukhuwah islamiyah yang tercermin dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah:
1.Nikmat
Allah (Q.S. 3:103)
2.Perumpamaan
tali tasbih (Q.S.43:67)
3.Merupakan
arahan Rabbani (Q.S. 8:63)
4.Merupakan
cermin kekuatan iman (Q.S.49:10)
Dalam
ukhuwah slamiyah, ada proses yang harus diperhatikan oleh umat manusia. Proses
dalam ukhuwah islamiyah ini akan membuat persaudaraan semakin kuat.
Proses-proses yang ada dalam ukhuwah islamiyah adalah:
1.
Melaksanakan proses ta’aruf (saling mengenal).
Literaturnya : 49:13
2.
Melaksanakan proses tafahum (saling memahami)
3.
Melakukan At-Ta’aawun (saling tolong menolong). Q.S.
5:2
4.
Melaksanakan proses takaful (saling
menanggung/senasib sepenanggungan)
Manfaat
Ukhuwah Islamiyah
Manfaat
dari ukhuwah islamiyah yang kita terima sehubungan dengan tingkat keimanan kita
diantaranya adalah:
1.
Merasakan lezatnya iman
2.
Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang
dilindungi)
3.
Mendapatkan tempat khusus di surga (Q.S. 15:45-48)
Penguat
Ukhuwah Islamiyah
Banyak
hal yang dapat kita lakukan untuk semakin menguatkan jalinana ukhuwah islamiyah
diantara kita. Apalagi di masa sekarang ini, kuatnya ukuwah islamiyah menjadi
hal yang sangat penting. Hal-hal yang dapat meningkatkan ukhuwah islamiyah
diantara kita adalah:
1.
Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai
2. Memohon didoakan bila berpisah
3. Menunjukkan kegembiraan dan
senyuman bila berjumpa
4. Berjabat tangan bila berjumpa
(kecuali non muhrim)
5. Sering bersilaturahmi
(mengunjungi saudara)
6. Memberikan hadiah pada
waktu-waktu tertentu
7. Memperhatikan saudaranya dan
membantu keperluannya
8. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya
9. Mengucapkan selamat berkenaan
dengan saat-saat keberhasilan
Menara Tinggi, Tanda Kiamat
Ini adalah salah satu tanda Kiamat yang muncul dekat dengan masa
kenabian. Setelah itu menyebar sehingga manusia berbangga-bangga membuat
bangunan tinggi dan menghiasi rumah. Hal itu disebabkan karena dunia
dibentangkan kepada kaum muslimin dan melimpahnya harta digenggaman mereka
setelah banyaknya penaklukan.
Demikianlah keadaannya dalam waktu yang lama
hingga banyak dari mereka yang tunduk pada dunia, dan penyakit umat sebelum
mereka menjalari mereka, yaitu berlomba-lomba mengumpulkan harta dan
menggunakannya pada tempat yang tidak layak menurut pandangan agama, hingga
orang-orang badui dan yang semisalnya dari kalangan orang-orang fakir
dilapangkan untuk memperoleh dunia seperti yang lainnya. Mereka mulai
mendirikan bangunan bertingkat dan berlomba-lomba di dalamnya.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)