OPEN RECRUITMENT BPPI FEB UNS 2017

Ayo ikut bersama Kami. Menjadi Mahasiswa Muslim yang Proaktif dan Inspiratif. BPPI 2017

RAMADHAN 1438 H

Ramadhan Awesome! Raih Ramadhan dengan Penuh Berkah, Mencari Taqwa. Ramadhan di Kampus.Coming Soon!!

One Step 2017

Jalan-Jalan, Penuh Pembelajaran, Home Stay, Games, Fun, Keakraban dan Islami. Coming Soon yak!

Ukhuwah Islamiyah

Karena ikatan ukhuwah begitu berharga.

Islam pasti akan menang!

Jangan bertanya,"Kapan Islam kembali berjaya?", karena cepat atau lambat Islam pasti menang. Tapi bertanyalah,"Apa peranmu dalam menyongsong kemenangannya?"

29 Jun 2014

Edisi Ramadhan: Jadi Kangen Adzan Maghrib


Alhamdulillah akhirnya kita dipertemukan oleh Allah dengan bulan Ramadhan. Senang sekali rasanya menjalani hari-hari dimana Allah SWT membuka surga seluas-luasnya, menutup neraka serapat-rapatnya, dan membelenggu syetan sekuat-kuatnya. Kita juga menjalani hari-hari penuh berkah, ampunan, dan rahmat, serta keutamaan-keutamaan lain yang disuguhkan hanya di bulan Ramadhan.

Allah SWT telah berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 183 yang artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”

Firman Allah inilah yang menjadi dasar dari disyariatkannya perintah puasa bagi umat muslim. Dengan diwajibkannya puasa Ramadhan berserta  segala keutamaan yang ditawarkan Allah kepada manusia ini menjadi sebuah kenikmatan yang sangat dinanti kedatangannya. Seluruh umat muslim di dunia bahagia karenanya. Senyum pun terpancar jelas dari muka manisnya. Segala keutamaan yang diberikan Allah ini adalah kenikmatan yang patut kita syukuri. Berbahagialah bagi sesiapa yang mampu memanfaatkannya dan merugilah bagi sesiapa yang tidak dapat mengambil manfaat darinya.

Menjalankan puasa berarti meninggalkan makan dan minum dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari. Nha yang paling penting adalah bagaimana kita mampu menjaga hawa nafsu kita untuk tidak melanggar perintah itu. Sobat sekalian pasti butuh makan kan?? Kalau ga makan sehari aja pasti udah puyeng (hehe). Inilah yang Allah inginkan, yaitu ingin menguji kepada hamba-Nya bagaimana manusia itu mampu menghindari sesuatu yang dilakukannya sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok.

Lebih dari itu momentum Ramadhan ini adalah ajang bagi kita untuk menjaga diri dari perbuatan dosa dan sia-sia. Karena sedikit saja kita melakukan perbuatan yang sia-sia, maka akan mengurangi pahala puasa kita. Nah, selama sebulan ini kita dilatih untuk menghindari tingkah, laku, ataupun sikap kita yang negative kemudian berganti dengan amalan-amalan yang bisa jadi susah kita lakukan di bulan-bulan selain bulan Ramadhan.

Jadi kangen adzan maghrib??? Ehmmm, boleh kangen asalkan waktu selama menunggu buka puasa itu kita gunakan untuk perbuatan yang bermanfaat. Jangan ngabuburit yang kagak jelas, yang jalan-jalan lah, yang maen musik lah, dsb.. Tetapi waktu-waktu kita menunggu berbuka puasa itu kita gunakan dengan membaca Al-Qur’an atau ikut majelis ilmu. Wah ketika seperti itu kangen kita terhadap adzan maghrib sudah terbayarkan tuh. No ngeluh, no males. Semoga Ramadhan kali ini lebih indah.

25 Jun 2014

Salah Tafsir: Buka Puasa Dengan Makanan dan Minuman yang Manis Ternyata Tidak Baik Bagi Tubuh


Sebentar lagi kita akan menyambut bulan suci Ramadhan. Bulan dimana amalan yang kita perbuat akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Dalam bulan puasa, hal yang paling dinanti adalah saat adzan maghrib. Dimana saat itu, umat muslim diwajibkan untuk membatalkan puasa dan menyegerakan berbuka. Sering kita dengar kalimat “Berbukalah dengan makanan atau minuman yang manis”. Konon, hal itu dicontohkan oleh Rasullullah SAW. Benarkah demikian? Mari kita kaji bersama-sama.
Dari Anas bin Malik berkata : “Rasullullah berbuka dengan rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat. Jika tidak ada rutab, maka beliau berbuka dengan kurma kering sambil meneguk air”. Ahmad dan Abu Dawud juga meriwayatkan dalam haditsnya : “ Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah berbuka dengan kurma. Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu suci”. Jadi Rasullullah bila berbuka, maka beliau makan kurma. Kalau tidak mendapatkan kurma, beliau berbuka puasa dengan air. Pertanyaannya, samakah kurma dengan manisan? Tentu tidak. Kurma adalah karbohidrat kompleks. Sebaliknya, gula yang terdapat dalam makanan atau minuman yang manis-manis adalah karbohidrat sederhana. Darimana asal-muasal sebuah kebiasaan berbuka dengan yang manis? Tidak jelas. Hal ini malah berkembang dalam masyarakat, seakan-akan berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis merupakan sunah Rasul. Sebenarnya tidak demikian. Bahkan berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang manis (penuh dengan gula) justru merusak kesehatan.
Berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang manis dapat merusak kesehatan, karena ketika berpuasa kadar gula darah kita menurun. Kurma, sebagaimana dicontohkan oleh Rasullullah adalah karbohidrat kompleks bukan karbohidrat sederhana (gula). Karbohidrat kompleks untuk menjadi glikogen diperlukan proses, sehingga membutuhkan waktu. Sebaliknya, kalau mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis-manis gula darah langsung melonjak naik. Hal ini tidak sehat bagi kesehatan tubuh.
Sekarang mari kita bicara mengenai indeks glikemik (GI). Glycemic Index (GI) adalah laju perubahan makanan yang diubah menjadi gula dalam tubuh. Makin tinggi glycemic index dalam makanan, makin cepat makanan itu dirubah menjadi gula, dengan demikian tubuh makin cepat pula menghasilkan respon insulin. Para praktisi fitness atau pengambil gaya hidup sehat akan sangat menghindari makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi. Sebisa mungkin mereka akan mengkonsumsi makanan yang indeks glikemiknya rendah. Hal ini, karena makin tinggi respon insulin tubuh, maka tubuh makin menimbun lemak. Timbunan lemak inilah yang sebisa mungkin mereka hindari.
Dalam puasa kita harus mampu menahan lapar dan dahaga selama kurang lebih 15 jam. Otomatis perut kita kosong. Jadi kalau seharian perut kosong dan langsung dibanjiri dengan gula (makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi), maka respon insulin dalam tubuh melonjak. Dengan demikian, tubuh akan makin cepat menimbun lemak.
Salah seorang sufi menganjurkan apabila berbuka puasa jangan langsung makan dulu. Minum air putih segelas, lalu sholat maghrib. Setelah sholat, makan nasi seperti biasa. Jangan sering makan yang manis-manis, karena dapat merusak badan dan menimbulkan penyakit. Beliau juga menyarankan agar tidak terlalu sering makan kurma, karena kurma di Indonesia berupa manisan kurma dan bukan kurma asli. Manisan kurma, kandungan gulanya sudah jauh berlipat-lipat banyaknya. Beliau juga menyarankan untuk makan nasi bila berbuka. Karena, nasi merupakan karbohidrat kompleks dan memerlukan waktu untuk diproses dalam tubuh. Sehingga respon insulin dalam tubuh tidak langsung melonjak. Karena respon insulin rendah, maka timbunan lemak yang terdapat dalam tubuh juga sedikit.
Banyak sekali orang yang makan dan minum yang manis-manis saat berbuka puasa, justru tubuhnya semakin gemuk karena ada timbunan lemak di daerah perut, pinggang, paha, belakang lengan, pipi dan sebagainya. Hal ini karena mereka langsung membanjiri tubuh dengan makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi, sehingga tubuh menimbun lemak.
Kesimpulan saya, “Berbukalah Dengan yang Manis-Manis” merupakan paham yang kurang tepat dan terlalu tergesa-gesa. Karena berbuka puasa dengan kurma merupakan sunah Rasul, maka muncul anggapan bahwa disunahkan berbuka puasa dengan yang manis-manis. Pada akhirnya kalimat ini menjadi suatu paham dan memunculkan budaya berbuka puasa yang keliru ditengah masyarakat. Jadi saran saya, jangan mudah terpengaruh oleh paham yang begitu melekat di masyarakat. Periksa dulu kebenarannya. (AY)

Semoga bermanfaat.

19 Jun 2014

Tidak Sampai Seujung Kuku?? Dilema Seorang Aktivis Dakwah


Kadangkala kita berpikir betapa susahnya kita membawa amanah kebaikan, tetapi ujung-ujungnya hanyalah kekecewaan. Pernah kita berpikir, apa yang sudah kita persembahkan demi jalan kebaikan ini berujung pada kesia-siaan. Betatapun kita mencoba tetapi hasilnya sama saja. Apa yang kita harapkan terwujud hanyalah menjadi angan-angan tak berujung.

Siapa yang patut dipersalahkan?? Marilah sejenak kita melihat betapa naifnya ketika kita saling mempersalahkan hanya demi perasaan tak menentu. Merasa dikecewakan karena usaha kita tidak ada ujungnya. Maka sejenak lihat sekitar kita. Terkadang penilaian kita hanya tertuju pada lingkup pemikiran yang sempit. Maka luaskan wawasan kita tentang jalan kebaikan ini. Bagaimana dahulu pemegang amanah kebaikan ini berjuang dengan gigihnya. Patutlah kita berkaca pada para pendahulu. Yaa inilah jalan dakwah. Jalannya panjang, pendukungnya sedikit, dan banyak rintangannya. Dan saya yakin penderitaan yang kita rasakan, kegalauan yang kini menyelimuti hanyalah perkara yang biasa dibandingkan dengan para pendahulu dakwah.

Teringat kisah Sumayyah  binti Khabath seorang wanita pertama yang mati syahid karena keteguhan hatinya membela agama Allah. Betapapun beliau disiksa, ditindih batu besar di bawah panas teriknya lautan pasir Mekkah, hingga akhirnya mengalami kesakitan yang sangat, namun beliau tetap meninggikan kalimat Allah dan menolak segala jenis upaya menggoncangkan aqidah. Allahuakbar. Rentetan kisah ini sungguh tiada akhirnya. Harta, keluarga, bahkan nyawa menjadi harga mati yang dipertaruhkan demi membela agama Allah. Tiada kata kecewa, lelah, ataupun takut di benak mereka, karena keyakinan yang kuat akan janji Allah SWT. 

Terkadang ketika logika kita berpikir, bagaimana ya kalau dahulu Rasulullah itu galau dalam perjuangan dakwahnya. Dilempari kotoran, dijuluki sebagai tukang tenung atau penyihir, bahkan dilempari batu, terus Rasulullah ngambek gitu. Ya Allah. Justru dengan kerasnya perlawanan kaum kafir justru itu menjadi pijakan penyemangat bagi diri Rasulullah untuk menyebarkan panji-panji Islam ke pelosok negeri. Hebatnya adalah tanpa perasaan galau, marah ataupun jengkel Rasulullah tetap meneruskan perjuangannya meskipun perlawanan yang dilancarkan semakin keras. 

Bagaimana dengan kondisi kita?? Marilah kita memohon ampunan kepada Allah atas perasaan ini.  Karena yakinlah perjuangan kita ini tidak sampai seujung kuku jika dibandingkan dengan perjuangan Rasulullah dan sahabatnya. Dasarkan pemikiran kita pada kondisi umat terbaik, jangan sebaliknya. InsyaAllah ini menjadi amalan yang mampu membawa kita menuju gerbang keselamatan. 

Dilema Penutupan Dolly ??


Masyarakat kini dihadapkan pada problematika Penutupan Dolly yang dicanangkan pemerintah. Analisis pro dan kontra menyeruak terkait penutupan Dolly yang akan segera dieksekusi. Lagi-lagi masyarakat kini di uji. Diuji tentang bagaimana memutuskan baik dan buruk. Diuji bagaimana bisa memposisikan dirinya sebagai hamba dunia atau hamba Allah Yang Menciptakan Dunia. 

Dalih ekonomi menjadi alasan kuat yang digunakan untuk menolak penutupan. Dan dalih syariat menjadi alasan yang kuat demi menutup Dolly. Selain itu secara perundang-undangan memang kegiatan asusila seperti Dolly ini dilarang menurut Undang-Undang. Sebagai seorang muslim kita pilih yang mana??

Allah mengingatkan dalam surat Al-Baqarah: 216:
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

Alasan Hak Asasi Manusia kini juga diutarakan. Nasib para pekerja seks komersial, serta gembong-gembongnya dibawa kemana?. Malah justru sebaliknya, ketika Dolly itu masih ada, maka Hak Asasi Manusia bagi para PSK itu yang dirampas. Kehormatannya hanya ibarat satu koin, dua koin, dan seterusnya. Padahal dalam Islam kedudukan wanita sangatlah mulia. Keberadaannya ibarat sebuah tiang dalam bernegara, Dialah guru bangsa. Ketika wanita itu sudah lalai dalam membina dirinya dan anaknya, maka nasib bangsa juga akan terlalaikan dengan belaian kemaksiatan.

Dalih dunia hanyalah tipuan. Hakikat dunia ini juga hanyalah tipuan. Penjara bagi orang-orang yang beriman dan surganya bagi orang kafir. Tidaklah kita pantas menyetarakan kedudukan dunia dengan akhirat, karena jauh, jauh sekali. Oleh karenanya syariat itu kedudukannya jauh di atas ke fanaan dunia. Tinggal bagaimana kemudian sudut pandang Islam itu kita gunakan. Islam ini juga menyandarkannya sesuai dengan akal pikiran manusia. 

Yakinlah kita adalah orang-orang yang diberikan kecerdasan dalam berpikir. Kita adalah hamba yang pintar dalam mengambil pelajaran. Janganlah dunia ini menyilaukan mata kita. Arahkan arah berpikirmu sesuai dengan Islam. 

#TutupDolly
#SuroboyoTutupDolly

17 Jun 2014

Mau Menjadi Manusia Beraroma Wangi dan Berasa Enak ??


Dari pilihan katanya aja udah wahh gitu. Jadi manusia "wangi" dan "enak", kaya nasi sayur aja, hehe:). Tapi jangan salah ini beneran lho. Nih mimin kasih tahu apa rahasianya. Dijamin gampang dan tidak memberatkan. 

Ini lho sebenarnya...

"Perumpamaan orang mukmin yang membaca Alquran adalah seperti buah utrujjah; aromanya wangi dan rasanya enak. Orang mukmin yang tidak membaca Alquran adalah seperti buah kurma; tidak ada wanginya, tetapi rasanya manis. Orang munafik yang membaca Alquran adalah seperti tumbuhan raihaanah (kemangi); aromanya wangi tetapi rasanya pahit, sedangkan orang munafik yang tidak membaca Alquran adalah seperti tumbuhan hanzhalah; tidak ada wanginya dan rasanya pahit.” (HR. Bukhari-Muslim). 

Wangi tidak hanya secara dzahir sobat, tetapi secara bathin juga bisa. Ada lho kadang orang yang wangi tubuhnya seperti bau taman luas karna banyaknya semprotan minyak wangi, tapi wangi hatinya seakan kering tandus sama seperti hatinya yang tidak tersemai benih kebaikan. Dan bahkan wangi hatinya hanyalah bau busuk yang diakibatkan sikap dan perbuatannya yang membuat hatinya penuh dengan keburukan dan dosa. Maka kata Ustadz Salim A. Fillah, salah satu cara untuk melunakkan hati itu adalah dengan Al-Qur'an. 

Ketika dalam benak sobat kadang terbesit rasa untuk berubah menjadi baik, namun sulit dilakukan. Kuatnya tekad hanyalah sebuah kesia-siaan. Bahkan usaha sedimikian rupa hanyalah kejadian kegagalan. Mungkin, ada yang salah dengan kondisi hati sobat semua. Bisa jadi kerasnya hati mampu menolak dan mementahkan kuatnya tekad untuk berubah. Maka salah satu cara untuk melunakkanlah itu dengan membaca Al-Qur'an. Dipahami, diamalkan, atau dihafalkan. 

15 Jun 2014

Uniknya Tradisi Menyambut Ramadhan di Berbagai Belahan Dunia


Ramadhan ini tidaklah sempurna tanpamu. Karena ramadhan ini adalah milik kita semua. Nikmatnya ramadhan tidak sempurna tanpa kita lalui bersama. Bersama kita melakukan amalan terbaik, bersama kita meraih kemenangan, bersama kita meraih ridho-Nya. 

Indonesia?? sobat udah tahu lah, tapi kalau Jepang? Mesir? dan negara yang lain sobat udah tahu belum tradisi saudara kita dalam menyambut Ramadhan?? Sama kah dengan Indonesia?? 
Oke kita lihat.

Jepang, 
negeri nan jauh disana. Dengan bunga sakura yang menjadi ciri khasnya. Dengan kemajuan teknologi yang mengagumkan. Dalam menyambut datangnya bulan puasa, umat Muslim Jepang akan saling berbagi kebahagiaan dengan saudaranya sesama Muslim. Islamic Centre Jepang misalnya, telah membentuk semacam panitia Ramadhan yang bertugas menyusun kegiatan selama bulan puasa, mulai dari dialog keagamaan, majelis taklim, shalat tarawih berjamaah, penerbitan buku-buku keislaman dan segala hal yang terkait dengan pelaksanaan ibadah puasa. Panitia juga menerbitkan jadwal puasa dan mendistribusikannya ke rumah-rumah keluarga Muslim maupun ke Masjid-Masjid. Jadwal puasa ini juga dibagikan ke restoran-restoran halal di seantero Jepang. Panitia ini mulai bekerja ketika telah muncul hilal dan berakhir pada saat Idul Fitri. Jika tidak nampak hilal tanda awal puasa dimulai, maka panitia mengikuti ketetapan hilal Malaysia, negara Muslim terdekat.

Mesir


Umat Muslim di Kairo, Mesir memiliki tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Mereka akan memasang lampu tradisional di setiap rumah yang disebut dengan lampu Fanus. Oleh karena itu, banyak warga Kairo yang berbondong-bondong berbelanja lampu saat menjelang bulan Ramadhan tiba. Tradisi semacam ini telah dimulai sejak lama yakni dari zaman Dinasti Fattimiyah. Ketika itu lampu Fanus dipasang untuk menyambut kedatangan pasukan Raja yang datang berkunjung menjelang datangnya bulan Ramadhan.

Palestina

Selain di Mesir, tradisi menyalakan lampu ketika datang bulan Ramadhan juga dimiliki oleh warga Palestina. Setap bulan Ramadhan tiba, mereka akan memasang lampu Ramadhan ini di masing-masing rumah dan di sepanjang kota.

Nigeria

Berbeda dengan Nigeria, negara Afrika ini memiliki kebiasaan yang berbeda. Mereka akan menyambut datangnya bulan puasa dengan cara berdakwah. Mereka akan pergi secara berombongan ke seluruh pelosok negeri untuk menyiarkan Islam.

Irak

Lain halnya dengan di Baghdad, Irak. Umat Muslim disana akan menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan berbelanja di pasar Shorja (pasar tertua di Irak). Dimana pasar ini hanya ramai ketika datang bulan puasa dan waktu buka pasar hanya dari sore hari sampai menjelang malam. Banyak barang dagangan unik yang dapat dijumpai di pasar ini, diantaranya jajanan untuk menu buka puasa sampai perlengkapan pendukung ibadah lainnya.

Prancis

Di Prancis tepatnya di Couronne, dimana daerah ini banyak didiami oleh imigran asal Arab, juga ada tradisi berbelanja berbagai macam pernak pernik untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Dan jalan Pierre Tumbot lah yang paling terkenal ramai yang menjual berbagai macam pernak pernik tersebut.

Italia

Sementara di Roma, Italia, walaupun mayoritas warga kota ini bukanlah umat Muslim, kota ini juga mempunyai tradisi unik menyambut bulan suci Ramadhan. Ketika Ramadhan tiba, banyak panganan khas yang memiliki cita rasa manis serta kurma juga dapat ditemukan dengan mudah. Selain itu di La Grande Mosche (Masjid Agung di Roma) aktifitas menyambut datangnya bulan puasa akan nampak sekali.

Austria

Menjelang bulan suci Ramadhan, umat Muslim di negara kelahiran Alfred Riedl ini biasanya menggelar kampanye pengumpulan paket lebaran untuk keluarga miskin dan hadiah lebaran untuk anak-anak yatim piatu di Palestina. Kampanye ini dikordinir oleh organisasi kemanusiaan Palestina yang ada di Austria. Kampanye yang diberi nama Feeding Fasting Palestinians ini mendapat sambutan positif dari umat Muslim Austria. Mereka berlomba-lomba mengeluarkan sebagian hartanya untuk saudara seiman mereka di Palestina. Untuk menyebarluaskan kampanye bantuan bagi warga Palestina ini, warga Muslim Austria menggunakan berbagai cara, seperti penyebaran poster, pemasangan iklan dan jasa pos. Semua bantuan nantinya akan dikirimkan melalui lembaga-lembaga sosial yang beroperasi di wilayah Palestina.

Albania

Negara lainnya di Eropa yakni Albania juga memiliki tradisi tersendiri guna menyambut datangnya bulan puasa. Setiap datang bulan Ramadhan mereka akan menggelar kesenian yang dinamakan dengan Lodra. Kesenian ini mirip dengan tradisi memukul bedug di Nusantara. Namun yang membedakan, kesenian beduk Lodra Albania ini menggunakan dua buah tabung dimana masing-masing menggunakan kulit kambing dan domba. Pemukulnya sendiri menggunakan dua buah stik yang berbeda sebagai alat pemukulnya sehingga akan menghasilkan dua jenis suara yang berbeda pula. Inilah yang membuat beduk Albania ini khas dibanding beduk di negara kita. Lodra akan dikombinasikan dengan perkusi serta alat tiup lainnya, sehingga Lodra nampak mirip dengan iringan musik marching band. Seniman Lodra terkadang juga diundang khusus untuk mengiring sahur atau biasa disebut dengan Syfyr dan buka puasa atau Iftar. (Jakarta Press)

13 Jun 2014

Gadget, IPK dan Kepekaan Sosial: Sebuah Pengamatan

Sobat pernah naik kereta?? Prameks lah. Pemandangan apa yang sobat lihat?? Ya, semua orang pegang apa?? Gadget. 
Sobat semua pernah ke mall?? Pada pegang apa semua?? Gadget.
Bahkan di kelas, masjid, bertatap muka, diskusi, semua sibuk dengan Gadget.
Ada apa dengan gadget??

Sebenarnya tidak ada masalah, hanya yang salah itu penggunannya. Gadget itu hanya sebagai sarana untuk mempermudah untuk beraktifitas. Jika orientasi "sarana" itu berubah menjadi "tujuan" maka akan sama dengan istilah dunia sebagai sarana berubah menjadi tujuan. Kira-kira begitu. 

Gadget sebagai sarana ini dapat digunakan pengguna untuk bisa melihat dunia lebih dekat. Namun salah-salah bisa mengubah persepsi manusia menjadi angkuh dengan akhirat. Loh. Tetapi ternyata penggunaan gadget khususnya jejaring sosial bisa mempengaruhi prestasi loh. Nih lihat.

Pengaruh negatif lainnya dari jejaring sosial adalah bagi siswa/pelajar maka Motivasi dan Prestasi belajar siswa dapat  menurun. prestasi belajar siswa menurun akibat terlalu sering membuka situs jejaring sosial di internet. Hal ini mungkin karena motivasi belajar siswa tersebut juga menjadi berkurang karena lebih mementingkan jejaring sosialnya daripada prestasi belajarnya sendiri. Pengaruh ini di buktikan dengan penelitian yang di lakukan oleh Aryn Karpinski peneliti dari Ohio State University,menunjukkan bahwa :


   "para mahasiswa pengguna aktif jejaring social seperti facebook ternyata memmpunyai nilai yang rendah daripada para mahasisswa yang tidak  menggunakan situs jejaring social facebook.Dari 219 mahasisswa yang diriset oleh karpinski.148 mahasiswa pengguna situs facebook ternyata memiliki  nilai yang lebih rendahdaripada mahasiswa non pengguna. Menurut Karpinski, memang tidak ada korelasi langsung FB akan menyebabkan nilai para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok. Namun diduga FB telah menyebabkan waktu belajar para siswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jaring sosial yang tengah populer ini. Para pengguna FB mengakui waktu belajar mereka memang telah tersita. Rata-rata para siswa pengguna FB kehilangan waktu antara 1 - 5 jam sampai 11 - 15 jam waktu belajarnya per minggu untuk bermain FB."

Sisi prestasi ada pengaruhnya loh, namun penting juga gadget ini mengubah manusia sekarang menjadi manusia yang egois. Pernah ya sobat diskusi gitu, terus mencoba ngomong sama teman, tapi teman cuma bengong. Bengongnya ini karena sudah tersibukkan dengan GADGET. Sadar atau tidak gadget memberikan dampak psikollgis yang buruk bagi para penggunanya, terutama dalam hubungan sosial. Albert Einstein bernah berkata "Aku takut pada hari dimana teknologi akan melampaui interaksi manusia. Dunia akan memiliki generasi yang idiot". Ya, itu benar. Dan itu terjadi disekarang. Mari sobat kita intropeksi diri. Jangan sampai kita menjadi manusia yang disibukkan dengan gadget. Masih banyak hal yang lebih penting loh. Kalo bisa, jadilah manusia yang disibukkan dengan Allah SWT.


"ALLAH dulu, ALLAH lagi, ALLAH terus" , bukan "GADGET dulu, GADGET lagi, GADGET terus" :)

12 Jun 2014

Hidayah di Tengah Kemaksiatan Lokalisasi Dolly


Ada saja cahaya di tengah hitam pekatnya kegelapan. Tersentil hati ini untuk sekiranya bisa peduli. Kemaksiatan yang meraja lela bisa jadi akibat diamnya orang yang baik. Hanya persangkaan kotor yang senantiasa terlontar. Padahal mereka juga bagian dari tanggung jawab kita sebagai seorang muslim. Tak tahukah sobat, di dalam lokalisasi sekalipun masih ada aktivitas yang mengagungkan nama Allah di sana. Ya, kawasan lokalisasi Dolly yang sangat terkenal bahkan mancanegara dengan kegiatan maksiatnya, ternyata masih ada tangan-tangan yang berusaha untuk memberikan jalan petunjuk menuju kebenaran.

Pemandangan yang menenteramkan hati para orang tua di sekitar lokalisai Dolly. Sekitar 100 anak berusia 5 hingga 13 tahun penuh semangat memulai aktifitasnya, Tholabul ‘ilmi (menuntut ilmu). Di tengah keberadaan lokalisasi tidak menyurutkan semangat anak-anak untuk belajar Al-Qur;an. Itulah TPA Baitul Hidayah yang didirikan oleh Remas Yayasan Masjid Baitul Hidaya sejak tahun 1990/1991

Bukan hanya belajar Al-Qur'an tetapi juga ditanamkan nilai aqidah sebagai pegangan para santrinya dalam mengarungi samudra kehidupan. Apalagi mereka dihadapkan pada kondisi yang mengkhawatirkan penuh dengan kemaksiatan. Meskpiun hidup dalam lokalisasi, tetapi inilah inilah salah satu TPA yang istiqomah dan tetap eksis di tengah tengah lokalisasi Dolly. Meskipun sudah hampir 24 tahun berdiri bisa dibilang muridnya masih banyak dibanding dengan yang lainnya, 

Patutnya kita bisa melihat diri Sobat. Kita hidup di tengah kenikmatan hidup, semua ada, namun akan kita justru terlena dengan keadaan itu. Harusnya kita bisa melihat bahwa kenikmatan yang diberikan Allah ini adalah karunia yang luar biasa untuk kita bisa manfaatkan untuk sepenuhnya mengabdi kepada Allah. Kita hiasi kehidupan ini dengan amalan yang baik, bernafaslah dengan senantiasa mengingat Allah. Dan kita memiliki kewajiban untuk setidaknya mengajak teman/sahabat kita menuju kebaikan.

Serba-Serbi Ramadhan: Sambutan dari Para Sahabat



Hai sobat!!! Sobat semua pasti pernah melihat ada pawai menyambut Ramadhan. Masjid-masjid diperindah, dibersihkan, bahkan dicat ulang. Inilah salah satu syiar ramadhan masa kini. Tetapi apakah pada zaman Rasulullah dan sahabat tidak ada penyambutan yang spesial??? Apakah hanya menyambut dengan syiar-syiar tanpa makna?? patut untuk diikuti.

Para sahabat dan salafus-shalih pun senantiasa menyambut bulan Ramadhan dengan bahagia dan persiapan mental dan spiritual. Diriwayatkan bahwa Umar bin Khatthab menyambutnya dengan menyalakan lampu-lampu penerang di masjid-masjid untuk ibadah dan membaca Al-Qur’an. Dan konon, Umar adalah orang pertama yang memberi penerangan di masjid-masjid. Sampai pada zaman Ali bin Abi Thalib. Di malam pertama bulan Ramadhan ia datang ke masjid dan mendapati masjid yang terang itu ia berkata, “Semoga Allah menerangi kuburmu wahai Ibnul Khatthab sebagaimana engkau terangi masjid-masjid Allah dengan Al-Qur’an.”

Diriwayatkan Anas bin Malik bahwa para sahabat Nabi saw jika melihat bulan sabit Sya’ban mereka serta merta meraih mushaf mereka dan membacanya. Kaum Muslimin mengeluarkan zakat harta mereka agar yang lemah menjadi kuat dan orang miskin mampu berpuasa di bulan Ramadhan. Para gubernur memanggil tawanan, barangsiapa yang meski dihukum segera mereka dihukum atau dibebaskan. Para pedagang pun bergerak untuk melunasi apa yang menjadi tanggungannya dan meminta apa yang menjadi hak mereka. Sampai ketika mereka melihat bulan sabit Ramadhan segera mereka mandi dan I’tikaf.”

Banyak membaca Al-Qur’an adalah salah satu kegiatan para salafus-shalih dalam menyiapkan diri mereka menyambut Ramadhan. Karena Ramadhan adalah bulan dimana Al-Qur’an diturunkan. Bersedekah dan menunaikan semua kewajiban. Juga menunaikan semua tugas dan kewajiban sebelum datang Ramadhan. Sehingga bisa konsentrasi penuh dalam mengisi hari-hari Ramadhan tanpa terganggu oleh hal-hal lain di luar aktivitas ibadah di bulan suci ini.

Bukan dengan kegiatan fisik dan materi yang mereka siapkan, namun hati, jiwa, dan pikiran yang mereka hadapkan kepada Allah. Bukan sibuk dengan pakaian baru dan beragama makanan untuk persiapan lebaran yang mereka siapkan, namun semua makanan rohani dan pakaian takwa hingga mendapatkan janji Ramadhan.
Ibnu Mas’ud Al-Ghifari menceritakan:

“Aku mendengar Rasulullah saw –suatu hari menjelang Ramadhan – bersabda, “Andai para hamba mengetahui apa itu Ramadhan tentu umatku akan berharap agar sepanjang tahun itu Ramadhan.”


Perlu diingat sobat bahwa dalam menyambut Ramadhan ini bukan hanya sekedar kegiatan tanpa nilai, namun yang paling penting adalah persiapan amal sebelum Ramadhan. Bulan Sya'ban ini menjadi latihan bagi kita untuk membiasakan amalan-amalan untuk diterapkan pada bulan Ramadhan. 

(referensi: dakwatuna.com)

10 Jun 2014

Serba-Serbi Ramadhan: Khutbah Rasulullah Menyambut Ramadhan


Sobat..ohhhh sobat!!(hehe) Tak terasa Ramadhan udah sangat dekat. Sorak sorai perayaannya sudah terdengar dimana-mana. Perayaan sih boleh toh juga sebagai syiar Islam, namun yang paling penting adalah kita bisa menyambutnya dengan persiapan amal yang baik. Bulan ini sungguh menawarkan banyak sekali kelebihan dibandingkan dengan bulan-buln lainnya, amal kebaikan dilipatgandakan dan syetan-syetan juga dibelenggu. Jadi wajarlah sungguh beruntung bagi yang mempersiapkannya dan merugilah bagi orang yang menyia-nyiakannya. Yuu tengok khutbah Rasulullah saw dalam menyambut bulan suci.

Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA.Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin.Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar.Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.Ketahuilah! Allah ta`ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.“Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma.Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.“Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kai-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat.Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan.Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu.Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin k.w. berkata: “Aku berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi: “Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu’.“Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.“Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya.“Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka.Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.“Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.“Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.“Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.“Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya .Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.“Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah).

9 Jun 2014

"Tangan" Malaikat itu Kini Memayungi Suriah



Sobat pasti pernah baca dalam sirah Rasulullah khususnya kisah perangnya. Dalam perang Badar, Uhud, dan seterusnya seringkali kita lihat bahwa pasukan musuh kadangkala dibuat luluh lantak oleh tangan-tangan tak terlihat. Tiba-tiba saja pasukan musuh disabet dengan pedang, tanpa tahu siapa yang melakukannya. Allah berfirman dalam Q.S Al-Anfal ayat 12:

(Ingatlah) ketika Tuhanmu wahikan kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku menyertai kamu (memberi pertolongan), maka tetapkanlah (hati) orang-orang yang beriman. Aku akan mengisi hati orang-orang yang kafir dengan perasaan gerun oleh itu, pancunglah leher mereka (musuh) dan tetaklah tiap-tiap anggota mereka".

Ini bukan sejarah aja sobat, namun kejadian ini terulang di medan jihad, Suriah. Hasan (pejuang asal Idlib) bercerita suatu kali pesawat tentara Suriah mengaung-ngaung di udara untuk menyasar desa-desa kaum Muslimin. Warga dan pejuang yang tidak memiliki persenjataan canggih hanya bisa bertawakal kepada Allah. Mereka berdoa agar bom-bom tersebut tidak melukai mereka.
Akhirnya mereka sepakat untuk bertakbir sekencang-kencangnya saat bom-bom itu dimuntahkan dari  udara. Dan ketika bom tersebut jatuh ke tanah, ternyata bom itu urung meledak.
Begitu pula saat bom kedua dilancarkan. Muntahan material dari langit itu menerjang bak bola api yang siap meluluh lantahkan desa.Warga dan pejuang mujahidin kembali bermunajat kepada Allah seraya bertakbir sekeras-kerasnya. Luar biasa, lagi-lagi bom itu kembali gagal meledak.
Menariknya, hal ini terus berlangsung hingga berkali-kali. Hingga saat bom terakhir ditembakkan, tiba-tiba saja bom itu bisa meledak.
“Saat itu para warga dan pejuang tidak bertakbir,” kata Hasan.
Cerita lainnya lahir dari penjelasan Anggota Ikatan Ulama Homs, Syeikh Anas Ahmad Suwaid.
Di awal revolusi, beliau dan pejuang pernah bertakbir secara serentak di kota Homs untuk melawan kekuatan rezim. Tiba-tiba saja takbir mereka disambut dengan petir-petir yang menyambar mengarah ke tentara-tentara rezim Bashar.
“Banyak sekali telpon yang masuk kepada kami, ‘lihatlah ke langit, lihatlah ke langit’. Subhanallah, seakan-akan petir bertakbir bersama kita. Inilah salah satu karamah yang saya saksikan sendiri dengan kedua mata saya,” ujarnya Syeikh Anas.
Kisah lainnya, lanjut ulama muda ini, terjadi pada salah seorang mujahid. Ketika berada dalam kondisi terluka parah, sang mujahid ditahan oleh rezim. Dalam tahanan itu, dia harus menghadapi interogasi dengan sejumlah pertanyaan.
Salah satu pertanyaan dari pihak rezim adalah keheranan mereka terkait sejumlah pasukan berwarna putih yang tak mampu dilumpuhkan tentara Bashar.
“Siapakah mereka? Ketika kami tembak, mereka tidak merasakan apa-apa!” tanya  tentara rezim.
Mujahidin lalu menjawab, “Demi Allah, tidak ada seorang pun dari kami yang memakai baju putih.” (Hidayatullah.com)

Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar

Peluang Bisnis Busana Muslim Indonesia



Kemenlu siap bantu pemasaran busana muslim ke luar negeri.

Wahh hebat. Indonesia kini memiliki bisnis busana muslim yang menjanjikan. Pakaian muslim kini tidak lagi menjadi pemandangan yang tabu. Di kantor, taman bermain, bahkan pusat perbelanjaan kini dihiasi oleh pemuda pemudi yang berbusana muslim. Desainnya pun kini tidak terkesan lama, namun sesuai dengan kondisi zaman. Inilah ketika Islam mulai terlihat dan syiar Islam merebak dimana-mana.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) siap membantu pelaku usaha untuk memasarkan produk busana muslim dan kuliner halal ke luar negeri, kata Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Ekonomi, Sosial, dan Kebudayaan Wahid Supriyadi, di Batam, Minggu (8/6/2014).
Kemenlu sengaja mengundang Duta Besar RI untuk Saudi Arabia, Pakistan, Rusia, dan Turki untuk menjelaskan peluang bisnis fesyen dan kuliner Indonesia di luar negeri.
“Para duta besar memberikan paparan mengenai potensi kuliner dan fesyen Indonesia dalam upaya-upaya promosi produk kreatif Indonesia ke luar negeri. Langkah-langkah promosi ini dimaksudkan untuk memperluas pangsa pasar dengan mempertemukan para pengusaha Indonesia dengan para pembeli yang potensial,” kata dia.
Di tempat yang sama, Duta Besar RI untuk Republik Turki, Mahari Agustini mengatakan potensi pengembangan busana muslim sangat besar di Turki, mengingat mayoritas masyarakatnya umat Muslim. Selain itu, tren berbusana muslim cenderung meningkat selama 10 tahun terakhir, terutama di kalangan muda. Apalagi, Pemerintah Turki mengembangkan Istanbul sebagai salah satu pusat fesyen, pameran, dan perdagangan dunia. (hidayatullah.com)
Namun perlu diperhatikan sobat, Islam ini adalah agama yang suci. Kesuciannya tergantung bagaimana umatnya memperlakukan. Busana muslim itu harus sesuai syariat, tidak sembrono. Budaya hijab yang kini merebak harus di lihat dari sisi syariat Islam Tidak semua hijab yang ada sesuai dengan aturan lho, misalnya kerudung nih, tidak dijulurkan sampai dadanya. Nah lho. 

Semoga hal menjadi langkah kecil menuju kemenangan Islam. Allahuakbar

8 Jun 2014

Penyakit Berbahaya!! Hindari dan Jauhi


Hiiihh, posting penyakit nih mimin. Tenang, tenang, ini penyakit yang banyak terlupa. Bahkan tidak terasa kalau sudah terinfeksi. Tapi bahayanya luar biasa. Dampaknya bisa mengantarkan kepada kehancuran. Itulah penyakit Wahn. 

Rasulullah bersabda, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud No. 3745)

Halo ...Halo...! Sobat pernah tidak kehilangan sesuatu, misal HP gitu. Pasti rasanya gusar, galau, gundah, ga bisa makan berhari-hari. Hiperbola ini memang terjadi. Tapi coba kalau lupa tidak sholat, rasanya ya gitu deh. Udah deh. Lupakan, Lalui, Hilangkan. Mulai lagi masa baru.


Sebagian ummat Islam telah terjangkit dengan penyakit ‘hubbud dunya’, terlalu mencintai kehidupan duniawi. Mereka begitu bernafsu terhadap kehidupan dunia ini sehingga mereka lupa akan kematian, dan mereka tidak mau mengingat kematian, serta sangat takut terhadap mati. Mereka takut mati, selain karena amal mereka, juga lebih-lebih dikarenakan mereka tidak mau meninggalkan dunia yang sangat mereka cintai ini. Mereka mencintai dunia ini hingga malas beramal yang mendekatkan diri mereka kepada Allah. Mereka mencintai dunia ini hingga melupakan Allah, tidak merindukan-Nya, tidak pula mengharapkan pertemuan dengan-Nya. Kasihan, walau mereka sangat mencintai dunia ini, tetapi tetap saja, mereka pasti menemui kematian.

Perlu diingat sobat mati itu pasti terjadi. Namun Allah menyembunyikan rahasia kapan terjadinya. Hal ini agar kita selalu waspada dan tetap ingat kepada Allah yang menciptakan kita. Maka jauhilah penyakit ini, karena penyakit ini membuat kita semakin jauh dalam kesesatan.


AKTUALISASI AKHLAK SALAFUSH SHALIH SEBAGAI PILAR AKHLAK PEMUDA MUSLIM GUNA MEMBANGUN INDONESIA YANG BERKARAKTER

AKTUALISASI AKHLAK SALAFUSH SHALIH SEBAGAI PILAR AKHLAK PEMUDA MUSLIM GUNA MEMBANGUN INDONESIA YANG BERKARAKTER

Oleh:
Muhammad Syaban Husein
Universitas Diponegoro

Sudah lebih dari setengah abad Indonesia telah merdeka, lepas dari kepungan para penjajah yang membelenggu negeri ini, sengsara dan ketakutan dialami negeri tercinta selama berabad-abad, namun ditengah-tengah sengsara dan ketakutan tersebut muncul lah kekuatan dan keberanian dari para pemuda Indonesia, mereka muncul disebabkan keinginan untuk lepas dari belenggu para penjajah yang mengepung kedaulatan dan kekuasaan untuk membangun negeri ini, dengan adanya sinergisitas antara ilmu dan keberanian mereka, dan melalui berbagai macam perjuangan  sehingga membuat Indonesia dapat lepas dari kesengsaraan itu semua. 17 Agustus 1945 yang seharusnya menjadi momentum untuk bergerak maju membangun negeri ini, justru seakan-akan penjajah masuk kembali ke dalam negeri ini melalui cara yang berbeda, salah satunya yang paling mengerikan ialah  merasuknya paham-paham yang bercorak kolonialisme, imperialisme, dan juga liberalisme ke dalam jiwa sebagian masyarakat Indonesia, tentu saja paham-paham yang berasal dari barat tersebut tidaklah sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila yang telah dirumuskan oleh Founding Fathers Republik Indonesia.

Soekarno, Mohammad Hatta, dan Mohammad Yamin adalah segelintir Pemuda muslim yang menjadi tonggak kemerdekaan Indonesia, jiwa-jiwa semangat mereka haruslah kembali dihidupkan. Namun pada saat ini beberapa pemuda muslim Indonesia seperti kehilangan arah, tak tahu harus berperan apa dirinya untuk negeri ini. Seharusnya pemuda muslim Indonesia yang diberikan kesempatan untuk lebih berperan aktif dapat memberikan solusi-solusi positif guna membangun bangsa ini. Pemuda muslim yang hebat tidak terlahir begitu saja melainkan harus dibentuk sebaik mungkin dan sedini mungkin, pembentukan sebuah akhlak pastilah dibutuhkan suatu tauladan yang dapat dijadikan contoh, dan kemudian tauladan yang dijadikan contoh tersebut harus dipastikan bahwa kondisi pada saat dimana tauladan tersebut berada terdapat suatu kondisi yang memberi manfaat besar bagi rakyatnya.
Akhlak Salafush Shalih dapat dijadikan pilar akhlak bagi pemuda muslim Indonesia pada saat ini yang telah mengalami kemunduran karena telah dirasuki oleh paham-paham barat yang lebih banyak memberikan dampak negatif sehingga membentuk sebuah sifat yang tentunya tidak diharapkan. Allah SWT berfirman tentang wajibnya mengikuti akhlak Salafush Shalih Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin. Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS Surat An-Nisa : 115). Oleh karena itu, melaui essay ini saya akan menyajikan beberapa akhlak Salafush Shalih yang dapat dijadikan pilar akhlak bagi pemuda muslim Indonesia dengan mengaktualisasikan akhlak tersebut dan yang nantinya diharapkan dapat membangun Indonesia yang berkarakter.

Secara terminologis yang dimaksud dengan Salaf adalah para Sahabat Rasulullah dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik (Tabi’in) serta pengikutnya (Tabi’ut Tab’in), juga para ulama Islam yang memiliki keilmuan dan kedudukan tinggi dalam agama serta diterima oleh umat secara aklamasi, diterima oleh kaum Muslimin dari generasi ke generasi[1], Salafush Shalih merupakan dari  mereka orang-orang yang paling baik akhlaknya, diantara akhlak Salafush Shalih yaitu :

1.      Jujur dalam segala hal dan menjauhkan diri dari sifat dusta.
     Allah SWT menyanjung orang-orang yang mempunyai sifat jujur dan menjanjikan balasan yang berlimpah untuk mereka. Pada zaman ini sifat jujur memang sulit ditemukan, bahkan dusta bertebaran dimana-mana, jujur berarti lurus hati, tidak curang, kejujuran dibagi dalam 3 tingkatan yaitu jujur dalam ucapan, perbuatan, dan niat. Kejujuran dalam niat[2], merupakan kejujuran tertinggi di mana ucapan dan perbuatan semuanya hanya untuk Allah. Manusia pada saat ini berlomba-lomba dalam mencapai kebutuhan duniawinya dengan menempuh berbagai macam cara, termasuk diantaranya dengan jalan berdusta. Kecurangan seperti mencontek dikalangan mahasiswa sudah dianggap sebagai hal yang lumrah, peristiwa ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, mahasiswa harus menyadari bahwa hal itu dapat meracuni jiwa pemuda islam yang justru seharusnya membangun akhlak kejujuran mulai dari hal yang kecil, seperti jujur dalam menuntut ilmu dengan meluruskan niat dan percaya bahwa Allah Maha Mengetahui apa yang kita niatkan, karena kejujuran merupakan kunci dari etika dan moralitas yang baik untuk membangun Indonesia yang baru.

2.      Bersungguh-sungguh dalam menunaikan amanah dan tidak khianat.
      Amanah termasuk sifat terpuji yang harus melekat pada setiap pribadi orang yang beriman, kapan dan di mana pun, serta apa pun posisi, profesi, jabatan, dan kedudukannya, akan tetapi pada saat ini banyak pemimpin yang tidak amanah dewasa ini, tindak pidana korupsi merupakan contoh dari seseorang yang tidak amanah dalam menjalankan tugasnya, seseorang yang tidak amanah dalam menjalankan tugasnya dapat dikatakan telah khianat yang termasuk sifat yang buruk (akhlaq madzmumah) yang harus dihindari, dijauhi, dan ditinggalkan oleh orang-orang yang beriman, Allah SWT berfirman:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui” (QS Al-Anfal : 27). Pemuda muslim pastilah memiliki amanah, sebagai contoh ialah amanah dari orang tua untuk menempuh pendidikan, orang tua telah mempercayakan hal ini kepada anaknya, sudah seharusnya seorang anak melaksanakan amanah yang diberikan orang tua untuk dilaksanakan sebaik-baiknya dan jangan sampai anak itu melakukan khianat dengan tindakan membolos misalnya. Pemuda muslim harus menanamkan akhlak ini untuk menjaga kepercayaan orang lain dan mendapatkan ridho dari Allah SWT dalam setiap amanah yang diembannya.
3.      Tawadhu (Rendah Hati) dan tidak sombong.
Rendah hati merupakan akhlak yang selalu didambakan setiap orang, karena karena akan membuat orang sekitarnya merasa nyaman dan rendah hati membuat seseorang memiliki ketenangan jiwa, dan sebaliknya kesombongan merupakan awal dari kehancuran seseorang maupun bangsa.  Islam melarang dan mencela sikap sombong, seperti dalam surat An-Nahl : 23 yang berisi tentang ketidak sukaan Allah terhadap sikap sombong. Pada zaman kenabian banyak suatu bangsa yang hancur karena kesombongan seperti kaum Tsamud, bangsa Ad, bangsa Madyan dll[3]. Tidakkah pemuda muslim seharusnya belajar dari kisah-kisah terdahulu, dan membangun sikap rendah hati dengan saling menghargai, tenggang rasa, sederhana, dan memelihara rasa syukur dan ikhlas, pada saat ini dibutuhkan pemuda muslim yang rendah hati dalam berakhlak yang dapat diaktualisasikan dengan cara mahasiswa yang menghargai kemajemukan dikawasan kampusnya, lalu dapat juga tetap berpenampilan sederhana meskipun dirinya anak dari orang kaya. Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah melalui perwujudannya akhlak rendah hati, hal itu lah yang membedakan karakter bangsa Indonesia dengan bangsa yang lainnya.
4.      Pemalu
Malu adalah akhlak Islam[4] sebagaimana sabda Rasulullah SAW
Artinya : Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu.
Malu merupakan akhlak yang mulia, yang tumbuh untuk meninggalkan perkara-perkara yang jelek sehingga menghalangi dia dari perbuatan dosa dan maksiat, serta mencegah dia dari melalaikan kewajiban. Malu dapat ditumbuhkan pada diri seorang pemuda Islam dengan cara mengenal Allah Azza wa Jalla dengan mengenal keagungan-Nya, dengan menumbuhkan rasa malu, seorang pemuda muslim dapat mencegah terjadinya perbuatan maksiat dan dari memiliki sifat malu juga didapatkan manfaat yaitu ‘iffah (menjaga kehormatan) dan wafa' (setia). Malu yang merupakan bagian dari Iman yang wajib, seharusnya dimiliki oleh setiap Pemuda Muslim, pada kenyataannya saat ini rasa malu benar-benar ditinggalkan oleh sebagian pemuda pemudi muslim, contoh sederhana pada seorang mahasiswi yaitu yang dengan sesuka hatinya menggunakan pakaian yang tidak menutup aurat apalagi jauh sekali dari yang sudah ditentukan oleh syari’at Islam, contoh sederhana lainnya banyak juga pemuda yang kurang baik dalam bertutur kata tentu saja hal itu  bertentangan dengan budaya Indonesia yang sopan dan bermartabat, bagaimana dapat membangun Indonesia yang berkarakter apabila rasa malu saja sudah hilang dalam diri kita.
5.      Banyak bershodaqoh, dermawan, menolong orang-orang yang susah, tidak bakhil/tidak pelit.
Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW, bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Hadits tersebut pastilah membuat seseorang yang membacanya untuk mudah dalam memberikan pertolongan kepada orang lain, bagaimana tidak, dengan memberi pertolongan kepada orang lain yang sedang kesusahan, Allah menjanjikan untuk memberikan kemudahan dalam urusan orang yang menolong tersebut. Sangat diperlukan sifat saling tolong menolong dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk hal ini pemuda muslim di Indonesia cukup baik dalam penerapannya dengan melakukan suatu aksi penggalangan dana misalnya ketika terdapat saudara kita yang mengalami suatu musibah. Akhlak ini juga dapat diterapkan oleh mahasiswa dengan tidak pelit dalam berbagi ilmu, kemudian dapat juga membuat berbagai macam karya yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarkat luas.
Terdapat suatu percakapan antara Rasululah SAW dengan sahabatnya yang semakin membuat kita untuk berusaha memberikan pertolongan kepada orang lain, Pada suatu hari Rasululah SAW ditanya oleh sahabat beliau : “Ya Rasulullah,  siapakah manusia yang paling dicintai Allah dan apakah perbuatan yang paling  dicintai oleh Allah ? Rasulullah SAW menjawab : “Manusia yang paling dicintai oleh  Allah adalah manusia yang paling banyak bermanfaat dan berguna bagi manusia  yang lain; sedangkan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberikan  kegembiraan kepada orang lain atau menghapuskan kesusahan orang lain. Dari petikan percakapan diatas dapat kita simpulkan, bahwa Allah SWT mencintai orang yang bermanfaat bagi orang lain dengan cara memberikan pertolongan, Siapalah dari kita yang tidak ingin dicintai oleh Allah SWT?

6.      Lembut Hatinya, mengingat mati dan akhirat, takut su’ul khatimah
Karakter masyarakat Indonesia yang sudah dikenal dunia dengan mempunyai sifat yang lembut hati dan murah senyum tentunya perlu dipertahankan, salah satunya melalui para pemuda muslim yang dapat mengaktualisasi kelembutan hati ini dengan cara bertutur kata yang baik, tidak berburuk sangka, menghilangkan sifat iri dengki, tidak menyakiti perasaan orang lain, dan sifat lainnya yang berhubungan dengan kelembutan hati. Akhlak selanjutnya ialah mengingat kematian, tidak ada kepastian dalam dunia ini kecuali kematian, seperti yang sudah di firmankan Allah SWT “Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal,” (QS. Luqman : 34)   Kematian akan menyapa siapa pun, baik ia seorang yang shalih atau durhaka, seorang yang turun ke medan perang ataupun duduk diam di rumahnya, seorang yang menginginkan negeri akhirat yang kekal ataupun ingin dunia yang fana, seorang yang bersemangat meraih kebaikan ataupun yang lalai dan malas-malasan. Pemuda muslim sudah saatnya untuk selalu mengingat kematian, Mahasiswa yang padat agenda kuliahnya dan memiliki kesibukan dalam organisasi sudah selayaknya harus tetap berorientasi kepada Allah SWT, niatkan selalu inna sholati wa nusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin. Makhluk Allah Semuanya akan menemui kematian bila telah sampai ajalnya, dengan tidak adanya satupun dari kita yang tahu kapan kematian itu akan datang, maka semakin memicu pemuda muslim untuk terus berbuat kebaikan, manfaat lain dari mengingat mati akan melembutkan hati dan menghancurkan ketamakan terhadap dunia. Kematian yang pasti dialami manusia itu diharapkan untuk berakhir dengan keadaan yang baik, maka dari itu pemuda muslim haruslah takut terhadap akhir kehidupan yang buruk (su’ul khatimah), terdapat beberapa hal yang menyebabkan seseorang meninggal dalam keadaan yang buruk, yaitu kerusakan dalam aqidah, banyak melakukan maksiat, tidak istiqomah, dan iman yang lemah, dan ketika sakratul maut tiba, cinta Allah semakin melemah manakala ia melihat ia akan berpisah dengan dunia yang dicintainya.

Untuk membentuk suatu negara menjadi negara yang berkarakter, terlebih dahulu harus membentuk masyarakatnya menjadi berkarakter, dan pemuda muslim sebagai pasukan pembangun bangsa dimasa yang akan datang perlu dibentuk akhlaknya dengan suatu akhlak yang kuat dan berkarakter terpuji sesuai dengan syakhsiyah Islamiyah (keperibadian Islam), disini melalui penerapan akhlak Salafush Shalih yang sudah terbukti mampu untuk membangun sebuah bangsa, kemudian dipelajari dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari daripada pemuda muslim, yang diharapkan dengan penerapan akhlak Salafush Shalih dapat mewujudkan Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur yang merupakan cita-cita seluruh bangsa di dunia, dan hanya dengan segala usaha dan kerjakeras beriring doa maka impian dan harapan suatu kaum akan terlaksana melalui para pemuda muslimnya yang berkomitmen untuk terus berada dijalan Allah SWT dengan memegang teguh aqidahnya.



[4] Qadir Jawas, Yazid bin Abdul. 2008. Prinsip Dasar Islam Menurut Al-Quran dan As-sunnah yang Shahih. (Bogor: Pustaka At-Taqwa) h.248

[3] Madain Shaleh, “Sisa-sisa kehancuran kaum Tsamud” dalam alamat http://hermadut.blogspot.com/2012/10/sisa-sisa-kehancuran-kaum-tsamud.html Diakses pada Tanggal 8 April 2014 Pukul 17.45 WIB


[2]“Membangun Karakter dengan Kejujuran” Dalam Alamat http://www.mediatadulako.com /index.php/2012-10-23-17-27-33/2012-10-23-17-4731/ editorial /172-membangun-karakter-dengan-kejujuran Diakses pada Tanggal 7 April 2014 Pukul 19.20 WIB


[1] Lilik Ibadurrohman, “Siapakah Salafus Shalih?” dalam alamat http://muslim.or.id/ manhaj/siapakah-salafus-shalih.html  Diakses pada Tanggal 6 April 2014 Pukul 20.14 WIB