OPEN RECRUITMENT BPPI FEB UNS 2017

Ayo ikut bersama Kami. Menjadi Mahasiswa Muslim yang Proaktif dan Inspiratif. BPPI 2017

RAMADHAN 1438 H

Ramadhan Awesome! Raih Ramadhan dengan Penuh Berkah, Mencari Taqwa. Ramadhan di Kampus.Coming Soon!!

One Step 2017

Jalan-Jalan, Penuh Pembelajaran, Home Stay, Games, Fun, Keakraban dan Islami. Coming Soon yak!

Ukhuwah Islamiyah

Karena ikatan ukhuwah begitu berharga.

Islam pasti akan menang!

Jangan bertanya,"Kapan Islam kembali berjaya?", karena cepat atau lambat Islam pasti menang. Tapi bertanyalah,"Apa peranmu dalam menyongsong kemenangannya?"

Tampilkan postingan dengan label Fityah_Teen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fityah_Teen. Tampilkan semua postingan

23 Apr 2018

Islam dan Feminisme



Perdebatan hangat dan adu argumentasi yang bisa menjadi bahan introspeksi akan membuka wawasan kita,seperti halnya paham feminisme yang sedang yang sedang gencar digaungkan, tapi apa yang telah digaungkan oleh aktivisnya sekarang ini tidak lebih bentuk emansipasi yang radikal, dimana mereka  mencoba  menekankaan  emansipasi  secara  mutlak disegala  bidang.Hal  hal  yang berkaitan dengan kewajiban dan hak mereka meminta kesamaan  secara penuh  segala bidang.

Jikalau feminisme disamaartikan dengan emansipasi maka dalam koridor Islam sama sekali tidak mempermasalahkannya. Karena ajaran Islam sama sekali tidak merendahkan  harkat martabat wanita. Islam juga tidak datang untuk mengungkung dan memenjarakan mereka dalam sel-sel penjara imajiner di luar batas kemanusiaan.

Sejatinya islam sudah lebih dulu menerangkan jika antara kaum laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama, yaitu sama dihadapan Allah SWT. Hal tersebut terangkum dalam firman Allah yang berbunyi:

“Barangsiapa yang mengerjakan amalan shaleh, baik itu laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman. Maka sesungguhnya Kami akan memberikan kepadanya balasa atas apa yang telag mereka kerjakan dengan pahala yang lebih baik.” (QS. An-Nahl: 97).

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kamu semua berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal satu sama lainnya. Maka sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu semua. Sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujarat: 13).

Dari dua ayat diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwasanya,Islam sendiri mengakui adanya kesetaraan gander hanya saja terdapat perbedaan dalam pembatasan antara islam dan konsep “feminisme”.Pada tataran praktis selanjutnya, Islam membedakan peran wanita dengan pria berkaitan dengan sifat kodrati masing-masing. Salah satunya adalah wanita sebagai ibu dan pengatur rumah tangga, sedang pria sebagai pemimpin dan pelindung keluarga.


Islam sebagai pedoman kehidupan dari Allah bagi manusia telah memberi aturan rinci berkenaan dengan peran dan fungsi pria dan wanita dalam menjalani kehidupan,yang memang adakalanya sama dan adakalanya berbeda. Hanya saja, persamaan dan perbedaan ini tidak bisa dipandang sebagai adanya unsur kesetaraan atau ketidaksetaraan gender, melainkan semata-mata merupakan pembagian tugas yang sama-sama penting dalam upaya mewujudkan tujuan tertinggi kehidupan masyarakat, yaitu kebahagiaan hakiki di bawah keridhaan Allah.

Pengkhususan hukum Islam bagi pria dan wanita tidak bermakna adanya penghinaan atau dominasi salah satu pihak oleh pihak yang lain. Baik pria atau wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih kemuliaan, yaitu dengan jalan taqwa kepada Allah semata.

Hal ini dipandan berbeda oleh kaum feminis mereka menganggap bahwa kemuliaan wanita atau pria ditentukan oleh kesetaraan hak dan kewajiban, yang berarti tolok ukurnya adalah kuantitas aktivitas,bukan kualitas. Sehingga seorang wanita yang hanya berperan sebagai ibu rumah tangga dipandang kurang mulia dibandingkan dengan yang merangkap bekerja di luar rumah, tanpa adanya perbandingan kualitas pada masing-masing aktivitas.

Islam disini bukan berarti melarang Muslimah beraktivitas di luar rumah, tetapi Islam justru mengatur agar kehormatan wanita tetap terjaga saat Muslimah melakukan aktivitasnya di luar rumah. Ada bidang-bidang tertentu yang justru wajib dipegang oleh Muslimah, misalnya dokter spesialis kandungan dan kebidanan, perawat, bidan, atau guru.

Ide dari paham feminisme  merupakan alat kendali bagi neoliberalisme yang  berbalut  “keindahan”,suatu yang benar memang jika wanita harusnya ditempatkan  pada kursi yang mulia.Untuk meraih kemulian yang haqiqi itu sendiri harus dengan cara- cara yang benar, dan tidak merusak wanita itu sendiri pada generasi berikutnya.


Buletin BPPI bulan April

3 Apr 2013

Mau Nikah? Ta'aruf Dong!



Kalo nggak pacaran ya perjodohan. Banyak yang mikir kalo hanya dua jalan itu kalo mau nikah. Padahal, Islam ngasih cara ‘pdkt’ yang lebih elegan kalo mau nikah, yaitu “ta’aruf”.
Ta’aruf adalah proses saling mengenal antara seseorang dengan orang lain dengan maksud untuk bisa saling mengerti dan memahami. Kalo dalam Konteks Pernikahan, maka ta’aruf di maknai sebagai, “Aktivitas saling mengenal, mengerti dan memahami untuk tujuan mememinang atau menikahi”.



Trus, apa bedanya dengan pacaran?
Dari segi tujuan: NIAT AWAL bertujuan penjajakan menuju pelaminan. Pacaran: AWAL: -. Jadi ta’aruf emang bukti cinta. Karena emang nggak hanya bertujuan seneng-seneng doang.
Cara yang digunakan juga ada aturannya. Harus tetap mematuhi rambu-rambu syari’at. Missal nggak saling bersentuhan dan berdua-duaan.

4 Nov 2012

Ya Allah, Jauhkan Aku Dari Zina

Setiap fase kehidupan pasti ada kalanya kita salah dan khilaf. Oleh karena itu sudah saatnya bagi kita untuk bertaubat. Meningalkan perbuataan haram dan dosa, kemudian menutup diri dengan perbuatan yang baik dan bermanfaat.
Adapun cara-caranya, sebagai berikut:



Kuatkanlah semangat Bertaubat
Hidupkanlah semangat untuk bertaubat kepada Allah dengan maksimal, yaitu dengan menanamkan perasaan takut kepada Allah. Takut akan siksa-NYA dan kembali kapada dekapan ampunan-Nya

17 Nov 2011

SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENYIMPANGAN DIKALANGAN PEMUDA

NGANGGUR
Nganggur atau ngak ada kerjaan atau juga nggak ada kesibukan.
Nganggur ini adalah sifat yang mematikan pemikiran, akal, kemampuan  dan mematikan segala yang kita miliki.
Jiwa itu tidak boleh nganggur, harus ada perbuatan, harus tindakan dan harus ada aktivitas. Kalau sudah nganggur maka jiwa akan menjadi tumpul, menjadi berat, menjadi lemah, menjadi bodah yang masuk hanyalah sikap was-was, timbul pemiikiran yang buruk yang mana dari pemikiran buruk akan timbul perbuatan-perbuatan buruk.
Maka dari itu pemuda harus banyak menyibukan diri dengan kegiatan-kegiatan positif bahkan kegiata-kegiatan keagamaan yang mendatangkan manlfaat bagi dirinya maupun orang lain.
Dan agar diri kita punya arah dan tujuan.

2.      KESENJANGAN ANKTARA PEMUDA DAN ORANG TUA.
Kesenjangan ini terjadi jika antara pemuda dan orang tua tidak ada lagi sifat saling perhatian. Hal ini terjadi jika orang tua sudah mengabaikan dan pemuda sudah tidak peduli, sehingga pemuda memiliki kecenderungan mencari perhatian keluar.

11 Okt 2011

Bagaimana Kondisi Pemuda Islam Sekarang ???


Kita semestinya merenung dan menghayati secara serius. Di samping itu kita tanyakan kepada diri kita masing-masing, mengapa hasil yang sangat kontradiktif ini bisa terjadi; antara keadaan remaja islam sekarang dengan kondisi yang semestinya mereka tunjukkan?
Mengapa hasil yang sangat kontradiktif ini boleh terjadi; antara potensi dan kemampuan generasi muda kita sekarang dengan minimumnya hasil dan produktiviti yang dipersembahkan oleh kebanyakan dari mereka? Mengapa hasil yang sangat kontradiktif ini boleh terjadi; antara sejarah kejayaan umat Islam dengan relitinya sekarang?
Di sini saya ingin mengemukakan beberapa factor penyebab secara ringkas. Dan orang-orang yang ikhlas (untuk melakukannya), perlu merancang strategi jitu dan tepat yang berguna untuk memberikan solusi konkrit terhadap beberapa sebab ini serta hal-hal lain yang berkait.

24 Sep 2011

PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA ESSAY

Juara 1: Erny Ratnawati FKIP Universitas Sebelas Maret
            Jihad ala Netter Intelektual Muslim di Dunia Digital

Juara 2: Devia Indah Yanuarti FE Universitas Sebelas Maret
            Pengaruh Kaidah Moralitas Islami di Era Informatika bagi Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Hukum, dan Fisipol melalui Pendidikan Etika Kerja Islami Demi Terbentuknya Background Generasi Penerus Anti Korupsi

Juara 3: Anggel Dwi Satria FE Universitas Sebelas Maret
            Optimalisasi Peran Pendidikan Kafa'ah Islamiyah: Pembentukan Moralitas Islami pada Mahasiswa Sebagai Agen pembangunan Bangsa

Penilaian ini berdasarkan nilai tertinggi dari tiga juri yang berasal dari akademisi, aktivis berprestasi, serta praktisi.
Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.

Hadiah bisa diambil di sekretariat BPPI FE UNS tanggal 26 September 2011 jam kerja
CP: Punto 08995122810

21 Sep 2011

Realitas Pemuda Hari Ini

Mengamati pemuda muslim hari ini, Kita akan mendapatkan pemandangan yang teragis. Mayoritas mereka adalah pemuda-pemuda yang menyeleweng dari agama Allah dan sunah Rasul-Nya (kecuali sebagian dari mereka yang dirahmati Allah). Betapa tragisnya, sampai membuat hati teriris dan air mata menetes karena menangis.

Kebanyakan mereka tenggelam dalam lautan syahwat, akrab dengan kemungkaran dan tunduk dan patuh kepada orang-orang kafir yang sesat. Akhirnya, mereka pun terjerembab kedalam jurang kemaksiatan. Mereka lupa terhadap zat yang menciptakan, member rezki , menghidupkan dan mematikan mereka. 

Tak ada pengagungan terhadap Allah, tak ada rasa takut kepada-Nya, tak ada persiapan amal untuk membali kepada-Nya. Dari mereka, tersebarlah berbagai keburukan dan kehinaan. Sampai-sampai orang memperhatikan dengan seksama, akan menyangka bahwa mereka bukanlah pemuda islam.

Saudara ku perlu diketahui bahwa kedudukan pemuda dimata islam sangatlah agung. Sedemikian agungnya, ketika para pemuda itu adalah orang yang soleh, dapat dipastikan umat tersebut akan dihormati dan disegani.

Bagaimana dengan kondisi sekarang!!!!