5 Des 2013
Kristen yang Shalih dan Gereja At Taqwa. Kajian Tentang Penggunaan Istilah Keagamaan
Belum lama ini, di deretan kios buku-buku bekas di
sekitar perempatan Senen Jakarta, saya menemukan sebuah buku berjudul
“Beriman dengan Taqwa” terbitan satu penerbit Katolik di Yogyakarta.
Buku ini merupakan buku serial Pustaka Teologi dalam agama Katolik. Bagi
orang Muslim, judul buku semacam ini tentulah tidak asing, karena
kata-kata iman dan taqwa memang merupakan kosa kata resmi dalam agama
Islam. Kata ’iman’ memiliki makna khusus, tidak bisa diganti dengan
istilah lain. Orang yang beriman kepada hal-hal yang wajib diimani,
dalam istilah Islam disebut sebagai orang ’mukmin’.
Karena itu, kata
’iman’ sebagai istilah khusus, tidak sama dengan kata ’percaya’. Kalimat
”Saya percaya kepada Presiden” tidak bisa kita ganti dengan kalimat
”Saya beriman kepada Presiden”. Begitu juga kata ’taqwa’ dalam agama
Islam, memiliki makna khusus, yang bukan sekedar makna bahasa (lughawi).
Secara umum, orang-orang Islam yang taat kepada Allah, yang
melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya,
disebut sebagai orang-orang yang bertaqwa (muttaqun).
Langganan:
Postingan
(
Atom
)