4 Sep 2012
Yuk, Mencari Bekal!
Alkisah,
hiduplah seorang pemuda dengan kedua orang tuanya di lereng gunung. Suatu hari,
sang bapak menitahkan anak semata wayangnya, “Nak, tolong bawakan kotak ini ke
rumah kakek nenekmu. Tapi ingat! Jangan sekali-sekali membuka kotaknya.”
“Baik,
ayah!” sang anak menyanggupi.
“Tapi
batas waktunya,” sambung sang ayah, “hanya sampai matahari terbenam saja. Jika
matahari telah terbenam saat kau belum sempat menyerahkan kotak ini, maka
jangan kau melanjutkan perjalanan. Kembali lagilah ke rumah sambil membawa
kotak tersebut.”
Sejarah Hari Solidaritas Hijab Internasional
Al-yaumul `alami lil hijab atau
International Hijab Solidarity Day dideklarasikan tahun 2004 lalu di
London, Inggris. Konferensi sehari bertemakan "Assembly for the
Protection of Hijab" atau "Majelis untuk Perlindungan Hijab" melahirkan
sebuah petisi yang berisikan dukungan terhadap jilbab secara ketat.
bahkan konferensi yang diselenggarakan 12 Juli 2004 itu menetapkan 4
September sebagai Hari Solidaritas Jilbab Internasional (International Hijab Solidarity Day).
Syariat Hijab masih menjadi kontroversi di banyak negara sampai tulisan ini dibuat
Konferensi ini dibuka walikota
London, Ken Livingstone, dan diikuti 300 delegasi yang mewakili 102
organisasi-organisasi Inggris dan internasional. Ken Livingstone adalah
salah satu tokoh Barat yang dikenal konsisten membela hak-hak kaum
muslim Inggris dalam kebebasan menjalankan kewajiban agamanya, termasuk
dalam persoalan jilbab ini. Pernyataan-penyataannya cukup keras dan
tegas menentang pihak-pihak Eropa yang mencoba mengusik ketenangan
kehidupan beragama. Disamping itu, tokoh muslim terkemuka Sheikh Dr.
Yusuf Al-Qaradawi dan Prof. Tariq Ramadan juga hadir dalam konferensi
ini menjadi narasumber.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)