OPEN RECRUITMENT BPPI FEB UNS 2017

Ayo ikut bersama Kami. Menjadi Mahasiswa Muslim yang Proaktif dan Inspiratif. BPPI 2017

RAMADHAN 1438 H

Ramadhan Awesome! Raih Ramadhan dengan Penuh Berkah, Mencari Taqwa. Ramadhan di Kampus.Coming Soon!!

One Step 2017

Jalan-Jalan, Penuh Pembelajaran, Home Stay, Games, Fun, Keakraban dan Islami. Coming Soon yak!

Ukhuwah Islamiyah

Karena ikatan ukhuwah begitu berharga.

Islam pasti akan menang!

Jangan bertanya,"Kapan Islam kembali berjaya?", karena cepat atau lambat Islam pasti menang. Tapi bertanyalah,"Apa peranmu dalam menyongsong kemenangannya?"

6 Jun 2014

Ya Allah Kenapa Aku Malu? Sebuah Paradigma Baru



Saya yakin semua orang mempunyai rasa malu. Sobat semua punya kan??Kita patut untuk tahu bahwa rasa malu menjadi bagian penting dalam keimanan seorang muslim. Mengapa?? Karena itu bisa menjaga kita dari perbuatan maksiat. Kadangkala sobat pernah ya, ketika melihat lawan jenis rasanya seperti tertimpa dunia dan seisinya, (hehe). Keringat dingin mengucur begitu deras, hati berdetak dengan cepat, akhirnya menatap pun malu. Fenomena ini ada yang mensyukuri ada juga yang menyesali. Namun kita harus tahu definisi malu.

Al Imam An Nawawi menjelaskan bahwa para ulama berkata,“Hakikat sifat malu itu ialah suatu budi pekerti yang menyebabkan seorang itu meninggalkan apa-apa yang buruk dan menyebabkan ia tidak lengah untuk menunaikan haknya seorang yang mempunyai hak.”Beliau melanjutkan,“Kami meriwayatkan dari Abul Qasim al Junaid rahimahullah, beliau berkata,‘Malu ialah perpaduan antara melihat berbagai macam kenikmatan atau karunia dan melihat adanya kelengahan, lalu tumbuhlah di antara kedua macam sifat yang di atas tadi suatu keadaan yang dinamakan sifat malu’.” (Riyadhus Shalihin)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda,“Keimanan itu ada tujuh puluh sekian cabang atau keimanan itu ada enam puluh sekian cabang. Seutama-utamanya ialah ucapan La ilaha illallah dan serendah-rendahnya ialah menyingkirkan gangguan dari jalan dan malu itu adalah cabang dari keimanan.” (Muttafaq ‘alaih)

Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma,Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  berjalan melalui seorang lelaki dari golongan kaum Anshar dan ia sedang menasihati saudaranya tentang hal sifat malu. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda, “Biarkanlah ia, sebab sesungguhnya sifat malu itu termasuk dari keimanan.” (Muttafaq ‘alaih)Kenapa malu disebut sebagai salah satu cabang keimanan? Hal ini dengan rasa malu yang ada pada dirinya seseorang akan malu apabila meninggalkan apa yang diperintahkan oleh Allah serta malu pula untuk melanggar apa yang dilarang oleh Allah subhanahu wata’ala.Kalau sobat malu ketika presentasi itu dipertanyakan. Tetapi kalau malu berbuat maksiat itu menjadi kewajiban.(referensi: http://shirotholmustaqim.wordpress.com/)

Yahudi dan Pohon Ghorqod

Perihal kiamat menjadi bahasan penting dalam Umat Islam. Hari kiamat ini adalah pintu dari berakhirnya dunia dan seisinya dan berganti dengan alam yang lebih kekal, yaitu kampung akhirat. Tentunya Allah tidak memberikan pengetahuan tentang waktu kapan terjadinya hari kiamat, bahkan malaikat. Hal ini menjadikan kita untuk tetap berhati-hati, tetap menyiapkan amal terbaik, tetap menghindari perbuatan maksiat. Namun perlu diketahui bahwa hari kiamat memiliki tanda-tandanya, khususnya kiamat kubro. Salah satu diantara adalah bahasan pohon Ghorqod dan kaum Yahudi.


Ada sebuah hadits shahih tentang hari akhir mengenai pohon ini: "Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu membunuh mereka, sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon berkata: Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon ghorqod, maka itu adalah dari pohon-pohonnya orang Yahudi. "(HR Muslim VII/188, Bukhari IV/51, Lu’lu’ wa al-Marjan III/308)

Seperti yang diulas dalam eramuslim.com bahwa kaum Yahudi berlomba-lomba dalam menanam pohon ini. Washington Post edisi April 1984 memuat satu artikel tentang pertemuan Presiden AS Ronald Reagan dengan seorang pelobi senior Yahudi dari American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) bernama Tom Dine. Pertemuan itu berlangsung secara pribadi.
Kepada Tom Dine, mantan Gubernur Negara Bagian California ini dengan serius berkata, “Anda tahu, saya berpaling kepada nabi-nabi kuno Perjanjian Lama dan kepada tanda-tanda yang meramalkan Perang Armageddon. Saya sendiri jadi bertanya-tanya, apakah kita ini akan melihat semuanya itu terpenuhi. Saya tidak tahu. Apakah Anda belakangan ini juga telah memperhatikan nubuat-nubuat para nabi itu… akan tetapi, percayalah kepada saya, bahwa nubuat-nubuat itu menggambarkan masa-masa yang sekarang ini sedang kita jalani. ” Tom Dine tersenyum dan mengangguk pelan.
Presiden Reagan merupakan presiden Amerika Serikat pertama yang memulai suatu tradisi baru dalam protokoler Gedung Putih, di mana kebaktian, seminar keagamaan, dan pertemuan-pertemuan dengan sejumlah tokoh gereja evangelikal Amerika sering diadakan. Di masa Reagan-lah paham Zionis-Kristen masuk dalam lingkaran elit pemerintahan Amerika. Seluruh kebijakan, terutama kebijakan Amerika di luar negeri khususnya untuk wilayah Timur Tengah, sangat kental bernuansa Zionis.
Penerus Reagan, George H. W. Bush, William J. Clinton, dan George W. Bush, merupakan orang-orang yang sangat yakin tentang nubuat-nubuat (janji-janji atau ramalan-ramalan) Tuhan seperti yang tercantum di dalam Injil Darby atau Scofield, Injil resmi Amerika. Menurut keyakinan mereka, abad millennium merupakan zaman akhir di mana suatu ketika akan terjadi Peperangan Besar Terakhir (Armageddon) yang melibatkan seluruh dunia, antara Tentara Tuhan melawan Pasukan Iblis. Kristus akan mengalahkanAnti-Christ. Dan setelah itu dunia akan menjadi damai dan sejahtera hingga datangnya hari penghabisan.
Sebab itu, dilandasi kepercayaan akan hari akhir seperti yang dinubuatkan dalam Injil Darby, para presiden Amerika bekerja dengan sekuat tenaga untuk melapangkan jalan bagi suatu hari di mana akan datang Kristus yang kedua kalinya. Karena menurut kepercayaan mereka Kristus akan turun di tanah Palestina, maka mereka berupaya untuk menguasai Tanah Palestina sepenuhnya dan memberikannya kepada orang-orang Yahudi.
Ini menandakan bahwa kaum Yahudi pun percaya bahwa kiamat akan terjadi. Maka sebagai seorang muslim pun harus juga mempersiapkan perihal hari kiamat ini.