Dalam literature iman Kristiani, nama Maria tentu sudah tidak
asing lagi. Nama ini sebenarnya mengacu lebih dari satu orang, karena sekitar
2000 tahun yang lalu, nama Maria termasuk nama yang popular digunakan untuk
wanita Bani Israil. Bible sendiri juga telah menceritakan bahwa dalam satu masa
dan satu tempat, terdapat lebih dari satu Maria. Akan tetapi, yang akan dibahas
di sini tentunya bukanlah semua wanita yang bernama Maria pada zaman tersebut,
karena diantara mereka ada yang hanya berperan sebagai “pemain figuran” dalam
Bible. Yang akan dibahas di sini tentunya adalah Maria yang memiliki kedudukan
yang cukup penting dalam iman Kristiani, yaitu Bunda Maria, sesosok figure
wanita yang telah melahirkan ‘Isa al-Masih [Yesus].
Walaupun
beliau termasuk tokoh penting dalam iman Kristiani, terutama dalam gereja
Katholik Roma, ternyata nama beliau juga cukup dikenal dalam agama Yahudi
[Judaisme] dan Islam. Tentunya dengan persepsi yang berbeda.
Dalam
pandangan umat Yahudi, umat yang menjadi pewaris Taurat Musa ‘as dan Harun ‘as,
nama Maria dijadikan sebagai satu dari “tokoh antagonis”. Mereka menyatakan
bahwa beliau adalah seorang pezina sehingga melahirkan bayi haram [‘Isa
al-Masih] dari hubungan dengan Yusuf si tukang kayu.
Dalam pandangan umat Kristiani,
khususnya aliran Katholik Roma, Maria menempati kedudukan yang tinggi. Dalam gereja
Katholik Roma, Maria dijuluki Sang Perawan Suci dan Bunda Allah. Dalam pandangan
sebagian besar umat Kristiani, Maria termasuk hamba Tuhan yang baik. Banyak yang
percaya bahwa setelah wafat, jasad beliau diangkat ke surga.
Walaupun dipandang sebagai hamba,
Maria dan beberapa orang-orang suci Kristiani lainnya yang biasanya bergelar
Santo atau Santa memiliki andil dalam peribadatan kepada Tuhan. Maksudnya,
dalam pandangan Kristiani, khususnya Katholik Roma, sah-sah saja berdoa kepada
Bunda Maria atau orang-orang suci lainnya karena mereka dianggap mereka orang
yang dekat dengan Tuhan. Mereka berharap, Bunda Maria dapat menyampaikan doa
tersebut kepada Tuhan. Dalam hal ini, Bunda Maria dan orang-orang suci lainnya
dianggap sebagai perantara dalam berdo’a kepada Tuhan.
Maryam dalam Islam
Dalam perspektif
Islam, Bunda Maria, yang lebih dikenal dengan nama Maryam binti ‘Imran [Maryam
puteri/anak perempuan dari ‘Imran] merupakan satu dari empat wanita paling
agung yang pernah hidup di dunia, di samping Asiyah isteri Fir’aun, Khadijah
isteri Nabi Muhammad s’aw, dan Fathimah binti Muhammad s’aw. Bahkan Maryam
merupakan satu-satunya wanita yang namanya diabadikan dalam kitab suci al-Qur’an. Bahkan salah satu surahnya, ada
yang dinamai dengan surah “Maryam”[surah ke-19]. Namun berbeda dengan iman
Kristiani, dalam akidah Islam, Maryam (dan makhluk lainnya tanpa terkecuali)
tidak memiliki secuilpun bagian dari masalah ketuhanan dan peribadahan. Jadi
beliau tidak dapat dijadikan perantara dalam beribadah dan berdo’a, dan tidak
memiliki andil dalam masalah ketuhanan yang lain. Dalam masalah ibadah, umat
Islam diperintahkan untuk langsung beribadah kepada Allah SWT tanpa perantara.
Walaupun dalam Islam memang boleh untuk
titip do’a alias meminta dido’akan oleh orang yang shalih, namun orang tersebut
harus masih hidup dan di tempat itu juga. Jadi, jika orang shalih tersebut
sudah wafat, kita tidak boleh meminta do’a darinya. Contohnya dalam kasus
kekeringan yang menimpa kota Madinah pada masa Khalifah ‘Umar ibn Khaththab r'a
[salah satu shahabat Nabi Muhammad s’aw dan merupakan khalifah kedua umat
Islam]. Beliau tidak lantas ziarah ke makam Nabi s’aw dan meminta do’anya,
namun beliau meminta do’a dari Abbas ibn Abdul Muthalib r'a, paman Nabi s’aw
yang masih hidup.
Umat Islam dilarang meminta do'a kepada orang yang telah wafat
Selain itu, juga tidak diperkenankan
meminta do’a dari orang shalih yang masih hidup, tetapi orang tersebut berada
di tempat lain dan dibatasi oleh suatu pembatas, sehingga tidak dapat saling
berkomunikasi . Jadi kita tidak diperkenankan berkata,”Ya Fulan, saya minta
do’a darimu…” padahal orang shalih tersebut tak tahu menahu tentang keinginan
dari si peminta do’a alias dia tidak tahu kalau ada orang yang titip do’a
kepadanya.
Kesimpulannya, Islam menutup segala
kemungkinan untuk umatnya melakukan ibadah kepada selain Allah. Dalam Islam,
Allah-lah yang menjadi sentral peribadahan, tak ada yang berhak menerima
peribadahan selain Allah saja.
Maryam dalam Al-Qur’an
Ada beberapa bagian dari sejarah
Maryam r’a yang diabadikan dalam kitab suci al-Qur’an. Beliau dalam masa
hidupnya dipenuhi oleh kesucian dan ketaatan kepada Allah dan selalu
dikelilingi oleh orang shalih. Setelah beliau dilahirkan, ibu beliau [Hannah]
membawanya ke Baitul Maqdis dan menyerahkan pengawasan beliau kepada Nabi
Zakariyya ‘as. “… dan
Allah menjadikan Zakariyya pemeliharanya…” [QS. Ali ‘Imran (03): 37].
Beliau juga mendapat berbagai rezeki
dari Allah SWT. “…Setiap Zakariyya masuk
untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariyya
berkata, ‘Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?’ Maryam menjawab,
‘Makanan itu dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa
yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.’” [QS. Ali ‘Imran (03): 37].
Beliau juga mendapat keajaiban, yaitu
dapat melahirkan tanpa campur tangan laki-laki. “Berkata Maryam,’Ya Rabbku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal
aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun.’ Allah berfirman (dengan
perantaraan Jibril),’Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya.
Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata
kepadanya,’Jadilah’, lalu jadilah dia.’” [QS. Ali ‘Imran (03): 47].
Allah juga membela beliau saat
tuduhan zina dilemparkan kepada beliau lantaran memiliki anak tanpa suami. “Maka
Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata,’Hai
Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.’” [QS.
Maryam (19) : 27]. Lalu Allah menunjukkan kuasa-Nya. “Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata,’Bagaimana kami
akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?’ {29} Berkata
‘Isa,’Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia
menjadikan aku seorang nabi. {30} dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati
di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup, {31} dan berbakti kepada ibuku, dan Dia
tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. {32} Dan kesejahteraan
semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal
dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.’”{33} [QS. Maryam (19)]. Itu merupakan mukjizat ‘Isa ibn Maryam
[‘Isa putera Maryam] yang pertama di alam dunia ini.
Ini adalah sedikit ulasan mengenai
Maryam binti ‘Imran ra [Maria/Mary], sesosok wanita yang terkemuka di dunia dan
di akhirat.
“Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata,’Hai Maryam,
sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas
segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu). [42] Hai Maryam, taatlah
kepada Rabbmu, sujud dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'.’” [43] {QS.
Maryam (19)}.
NB:
-SWT >> Subhanahu
Wa Ta’ala [Maha Suci Dia dan Maha Tinggi].
-s’aw >>
shalallahu ‘alaihi wa salam [semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam
kepadanya].
-‘as >>
‘alaih salam [semoga Allah mencurahkan keselamatan kepadanya].
-r’a >>
radhiallahu ‘anhu/a [semoga Allah meridhainya].
-Baitul Maqdis >> rumah yang disucikan. Nama
lain dari Masjid al-Aqsha di al-Quds [Yerusalem] timur.
-Dalam Islam, nama ‘Isa dinisbatkan dengan nama Maryam
[‘Isa ibn Maryam] karena sejatinya, beliau memang tidak memiliki ayah. Berbeda
dengan umat Kristiani yang menisbatkan beliau dengan Yusuf si tukang kayu
[Matius dan Lukas].
Penulisan yg menarik dan obyektif dari sudut pandang Agama yg berbeda beda
BalasHapusAYOO BURUAN DOWNLOAD APLIKASI TERBARU SEKARANG JUGA, NONTON FILM DRAMA KOREA DI SMARTPHONE ANDA, DOWNLOAD SEKARANG JUGA APLIKASI MYDRAKOR DI GOOGLEPLAY SECARA GRATIS, DRAMA TERBARU DAN TERLENGKAP.
BalasHapushttps://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main
https://www.inflixer.com/
Bunda Maria, Bunda pengantara Rahmat bagi umat yang menghormatinya
BalasHapus