Sempat beredar hadits yang menjelaskan tentang
sebuah prahara yang amat besar, sampai-sampai dikatakan bahwa manusia hanya
tersisa sepertiganya saja. Kegemparannya semakin bertambah tatkala berdasarkan
waktu prahara besar yang diceritakan dalam hadits, banyak yang meyakini bahwa
prahara itu jatuh di pertengahan bulan Ramadhan 1433 H (alias tahun ini) pada
hari Jum’at.
Isu kiamat 2012 yang sempat mewabah beberapa tahun silam seolah
mendapat statemen penguat dari sabda Nabi akhir zaman, Muhammad s’aw.
Hadits Prahara
Ramadhan
Inilah bunyi teks hadits yang dimaksud.
Nu’aim ibn Hammad berkata, “Telah menceritakan
kepada kami Abu ‘Umar, dari Ibnu Lahi’ah, ia berkata,
“Telah menceritakan kepadaku Abdul Wahhab ibn
Hushain, dari Muhammad ibn Tsabit Al-Bunani, dari ayahnya, dari Al-Harits
Al-Hamdani, dari Ibnu Mas’ud, dari Nabi s’aw bersabda,
“Bila telah
muncul suara keras di bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara di bulan
Syawal, kabilah-kabilah saling bermusuhan di bulan Dzul Qa’dah, dan terjadi
pertumpahan darah di bulan Dzul Hijjah dan Muharram…”
Kami bertanya, “Suara
apakah itu, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Pada pertengahan bulan Ramadhan, pada malam
Jum’at, akan terdengar suara dentuman
keras yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh
terduduk, para gadis keluar dari pingitannya, pada malam Jum’at di tahun
terjadinya banyak gempa.
Jika kalian melaksanakan shalat Shubuh pada hari
Jum’at, masuklah kalian ke dalam rumah kalian, tutuplah pintu-pintunya,
sumbatlah lubang-lubangnya, dan selimutilah diri kalian, sumbatlah telinga
kalian.
Jika kalian
merasakan adanya suara menggelegar, maka bersujudlah kalian kepada Allah dan
ucapkanlah, “Subhanallahi Al-Quddus! Subhanallahi Al-Quddus! Rabbuna
Al-Quddus!”
Barangsiapa
melakukan hal itu, niscaya ia akan selamat. Namun barangsiapa yang tidak
melakukan hal itu, niscaya akan binasa!”
{Hadits ini diriwayatkan oleh Nu’aim ibn Hammad di
dalam kitab Al-Fitan I/228, No. 638, dan Alauddin Al-Mutaqqi Al-Hindi di dalam
kitab Kanzul ‘Ummal, No. 39627}
Dalam hadits tersebut disebutkan waktu prahara,
pertengahan bulan Ramadhan, malam Jum’at. Jika kita hitung kalender hijriah
berdasarkan perhitungan, kita akan dapati pertengahan Ramadhan memang jatuh di
hari Jum’at.
Menyikapi Hadits
Sebelum merespon hadits dan mendengar berita suatu
riwayat, terlebih dahulu diperhatikan akurasi sanadnya. Terlebih dalam
permasalahan hadits yang menyangkut perkara ghaib, seperti kejadian di alam
lain ataupun di masa mendatang. Harus dicari tahu terlebih dahulu, riwayat
tersebut masuk kriteria maqbul (diterima sebagai dasar) atau tidak. Gampangnya,
haditsnya shahih atau tidak. Metode kritik sanad dan matan inilah yang dengan
izin Allah Ta’ala menjadikan hadits Rasulullah s’aw sebagai sumber ajaran Islam
yang tetap terjaga kemurniannya dari kontaminasi perubahan dan pemalsuan.
Para ‘ulama’ di bidang hadits telah memberikan
komentar terhadap riwayat di atas. Al-‘Uqaili (dalam Adh-Dhu’afa Al-Kabiir
3/58) menyebutkan, “Hadits ini tidak ada
sumbernya dari riwayat yang tsiqah (terpercaya) dan kokoh.”
Ibnul Jauzi menyatakan dalam kitabnya Al-Maudhu’at
3/191, “Ini adalah hadits palsu yang
dialamatkan kepada Rasulullah s’aw.”
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah dalam Al-Manarul Munif
mengatakan, “Ada hadits-hadits yang tidak
shahih tentang peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang, seperti hadits…
(lalu beliau menyebutkan hadits di atas)”
Dari berbagai penjelasan singkat sebelumnya dapat
diambil kesimpulan bahwa hadits ini tidak masuk kriteria maqbul alias tidak
diterima sebagai dasar. Hendaknya kita mengambil rujukan yang kuat (shahih) dan
terpercaya dalam menyikapi suatu berita, terlebih yang mengatasnamakan
Rasulullah Muhammad s’aw.
Bernafas Lega?
Lantas, apakah lemahnya hadits di atas menjadikan
kita bernafas lega? Sebagai seorang yang bijak, hendaknya kita tetap harus
waspada.
Berbagai prahara besar yang terjadi, seringnya tak
diprediksi banyak orang sebelumnya. Tsunami yang menyapu Provinsi Aceh bersama
beberapa negara lainnya, gempa Yogya, letusan Merapi, badai, dan lain-lain
merupakan salah satu dari berbagai prahara yang tak diduga manusia sebelumnya.
Tanpa peringatan, tanpa pemberitahuan.
Hal ini hendaknya menjadikan kita belajar, prahara
bisa datang di mana saja kapan saja. Saat anda selesai membaca artikel ini, saat
selesai makan, pada saat terlelap di malam hari, saat berkumpul bersama
keluarga, dan lainnya. Seharusnya kita harus terus waspada., tanpa menunggu
ramalan bencana (malah dosa ujung2nya) ataupun prediksi lain.
Ada baiknya kita simak hadits di bawah ini,
Anas bin Malik r’a (radhiallahu ‘anhu, semoga Allah
meridhainya) mengatakan bahwa,
”Seseorang datang menemui
Rasulullah s’aw dan bertanya, ‘Wahai
Rasulullah! Kapan akan terjadi kiamat?’ Beliau bersabda, ‘Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya?’
Ia menjawab, ‘Cinta kepada Allah dan
Rasul-Nya.’ Lalu beliau bersabda, ‘Sesungguhnya
engkau akan bersama-sama dengan orang yang kamu cintai.’” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Hadits ini memberikan pelajaran
bagi kita semua. Hendaknya kita tak terlalu fokus kepada waktu terjadinya
prahara, bencana, ataupun kiamat karena memang hanya Allah Yang Maha Mengetahui
yang mengetahui itu semua. Namun hendaknya kita lebih fokus pada persiapan kita
menyambutnya.
Sumber : Majalah Islam Ar-Risalah edisi 133 dengan penyesuaian dari redaksi
Wallahu a'lam..
Mantaf gan.........
BalasHapusmanfaat nih
BalasHapusSundul gan^
BalasHapusbisa buat siap2 nih,
BalasHapusbagus artikelnya. ^_^
BalasHapusSangat bermanfaat , bukan hanya sekedar dibaca, tetapi juga seharusnya di amalkan , mempersiapkan diri untuk menghadap Allah S.W.T nantinya .
BalasHapusArtikel bagus, sudah bisa mengilangkan rasa penasaran saya
BalasHapusMudah mudahan kista terhindar dari hal hal tersebut
BalasHapusAYOO BURUAN DOWNLOAD APLIKASI TERBARU SEKARANG JUGA, NONTON FILM DRAMA KOREA DI SMARTPHONE ANDA, DOWNLOAD SEKARANG JUGA APLIKASI MYDRAKOR DI GOOGLEPLAY SECARA GRATIS, DRAMA TERBARU DAN TERLENGKAP.
BalasHapushttps://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main
https://www.inflixer.com/