24 Jan 2014
Ketua MUI Wafat
Demikian dinyatakan sekretaris pribadi Kiai Sahal, Muhammad Najib melalui sambungan telepon, Jumat (24/1) dini hari.
Hujan, Pantaskah Dijadikan Bahan Keluhan??
Merupakan tanda kekuasaan Allah ta’ala, kesendirian-Nya dalam menguasai dan mengatur alam semesta, Allah menurunkan hujan pada tanah yang tandus yang tidak tumbuh tanaman sehingga pada tanah tersebut tumbuhlah tanaman yang indah untuk dipandang. Allah Ta’ala telah mengatakan yang demikian dalam firman-Nya:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الأرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَى إِنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fushshilat [41]: 39)
Pantaskah Memanggil, "Muhammad"?
Memanggil orang yang lebih tua dengan namanya saja? Atau memanggil orang yang terhormat dengan namanya saja, tanpa didaului kata "pak", "bu", "tuan", "nyonya". Sopankah?
Lantas, bagaimana jika pertanyaan serupa ditujukan terkait panggilan kita terhadap Nabi kita, Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam?
Pantaskah kita memanggil Nabi hanya dengan nama beliau saja?
Simak Qur'an! Allah tidak pernah memanggil nabi Muhammad dengan namanya langsung, akan tetapi Allah memanggilnya dengan panggilan-panggilan yang luar biasa yang tercatat dalam kitab suci Al-Quran: “Yaa Ayyuhan Nabi” (Wahai Nabi), “Yaa Ayyuhar Rasul” (Wahai Rasul), “Yaa Ayyuhal Muzammil” “Yaa Ayyuhal Muddatstsir” (Wahai Orang yang Berselimut).
Kenapa kamu berani? Ketahuilah kawan! Bahkan kita dianjurkan ketika nama nabi Muhammad disebutkan, ucapan itu harus dibalas dengan mengucapkan “Shallallahu ‘Alaihi Wasallam atau Allaahumma Shalli Wasallim Wabaarik ‘Alaih atau Allaahumma Shalli ‘Alaihi”.
Tahukah kamu bahwa Allah telah menyebutkan secara zhahir nama nabi Muhammad hanya dalam empat tempat saja -dalam ayat dan surat yang berbeda-. Itupun bukan dalam panggilan hai Muhammad, bukan!. Tapi dalam bentuk jumlah khabariyah, dalam bentuk kabar atau berita, dalam penyebutan itupun selalu diikuti kata “Rasulullah” atau “innahul haqq” (dialah yang benar).
Coba direnungkan dan ditadabburi empat ayat ini:
1. Surat Ali Imran ayat 144: “Wamaa Muhammadun illaa rasuul..” (Dan Muhammad hanyalah seorang rasul).
2. Surat Al-Ahzab ayat 40: “Maa kaana Muhammadun abaa ahadin min rijaalikum walaakin rasuulallahi wa khaataman nabiyyiin” (Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi).
3. Surat Alfath ayat 29: “Muhammadun rasuulullah, walladziina ma’ahuu asyiddaa-u ‘alal kuffaari ruhamaa-u baynahum” (Muhammadadalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir.
4. Surat Muhammad ayat 2: “Walladziina aamanuu wa’amilus shaalihaati wa aamanuu bimaa nuzzila ‘alaa Muhammad, wahuwal haqqu min rabbihim” (Dan orang-orang yang beriman (kepada Allah) dan mengerjakan kebajikan serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad, dan itulah kebenaran dari Tuhan mereka).
Subhanallah, habibuna, rasuluna shallallahu ‘alaihi wasallam.
Semoga kita termasuk yang mendapatkan syafaatnya kelak di yaumil qiyamah, dan selalu mencontoh perilaku dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sumber: http://www.dakwatuna.com
15 Jan 2014
Bolehkah Wanita Haid Masuk Masjid?
Hukum wanita haid masuk dan berdiam di masjid merupakan salah satu masalah yang menjadi khilafiah di kalangan 'ulama' Islam. Pendapat satu membolehkan dan pendapat lain melarangnya dengan syarat.
Pendapat yang Mengharamkan atau Mengharamkan dengan Syarat
'Ulama' yang mengharamkan berdiamnya wanita di masjid menyandarkan pada beberapa dalil, yaitu:
Masih terdapat perbedaan pendapat mengenai boleh tidaknya muslimah haid masuk masjid
Pendapat yang Mengharamkan atau Mengharamkan dengan Syarat
'Ulama' yang mengharamkan berdiamnya wanita di masjid menyandarkan pada beberapa dalil, yaitu:
Fiqh Darah Wanita
Haid bagi
wanita merupakan salah satu bentuk nikmat dari Allah. Keberadaan darah
haid pada wanita menunjukkan bahwa wanita tersebut memiliki kemampuan
untuk memiliki keturunan. Islam memberikan penjelasan tentang beberapa
hal berkaitan dengan darah haid wanita.
Makna Haid
Menurut bahasa, haid berarti sesuatu yang mengalir (سَيْلاً،جَرْيً).
Makna Haid
Menurut bahasa, haid berarti sesuatu yang mengalir (سَيْلاً،جَرْيً).
Masjid Megah Sepi Jamaah
Masjid saat ini hanya diperuntukkan sebagai tempat ibadah semata dan
jauh dari pusat aktvitas sosial ekonomi umat. Kondisi inilah yang
menjadi keprihatinan Dewan Masjid Indonesia (DMI). Akibatnya, kehidupan
sehari-hari umat semakin tercerabut dari lingkungan masjid yang dianggap
sebagai wadah pemersatu umat Islam.
Ketua Umum DMI, M Jusuf Kalla (JK), mengatakan kondisi masjid ini
semakin mengkhawatirkan ketika banyak masjid megah dibangun, namun
setelah itu fungsi sebagai tempat ibadah pun tidak terlihat. “Karena
banyak masjid megah setelah dibangunnya hanya diisi sedikit jamaah.”
14 Jan 2014
Granada dan Kisah Runtuhnya Kesultanan Islam di Spanyol
“Jangan
engkau menangis seperti perempuan, karena engkau tidak mampu mempertahankan
Granada layaknya seorang laki-laki”. Ujar ibunda Sultan Muhammad kepada sang
putra.
***
Pada tahun
711, umat Islam mulai memasuki semenanjung Iberia. Dengan misi mengakhiri
kekuasaan tiran, Raja Roderick. Umat Islam di bawak kepemimpinan Thariq bin
Ziyad menyeberangi lautan yang memisahkan Maroko dan daratan Spanyol. Tujuh
tahun kemudian, sebagian besar wilayah semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal
sekarang) berhasil diduduki oleh umat Islam. Dan kekuasaan tersebut berlanjut
selama lebih dari 700 tahun.
Pada tahun
900-an M, Islam mencapai puncak kejayaannya di tanah Andalusia. Lebih dari 5
juta muslim tinggal di daerah tersebut, dengan prosentase mencapai 80%
penduduk. Kerajaan yang kuat kala itu, Dinasti Umayah II menjadi penguasa
tunggal di daerah tersebut dan menjadi kerajaan yang paling maju dan palign
stabil kondisi sosialnya di daratan Eropa. Namun, masa keemasan sosial dan
politik ini tidaklah abadi. Pada tahun 1000-an M, kerjaan ini runtuh dan
terpecah-pecah menjadi beberapa negara kecil yang disebut tha-ifah.
11 Jan 2014
Ariel Sharon Meninggal Dunia
Mantan Perdana Menteri Zionis Israel Ariel Sharon telah meninggal
dunia pada usia 85 tahun setelah berada dalam keadaan koma selama
delapan tahun. Tokoh yang dianggap turut bertanggung jawab atas pembantaian Sabra dan Shatila pada 1982 ini mengalami serangan stroke pada 2005 dan 2006 di
tengah puncak kekuasaan politiknya. Sejak serangan itu ia berada dalam
keadaan koma.
Kondisinya belakangan dinyatakan sangat kritis sebelum meninggal dunia pada Sabtu (11/01/2014). Ariel Sharon dirawat di Pusat Medis Sheba di luar kota Tel Aviv. Pada Kamis lalu, tim dokter yang merawat mantan perdana menteri itu mengatakan bahwa kondisinya memburuk setelah sejumlah organ penting gagal berfungsi.
Kondisinya belakangan dinyatakan sangat kritis sebelum meninggal dunia pada Sabtu (11/01/2014). Ariel Sharon dirawat di Pusat Medis Sheba di luar kota Tel Aviv. Pada Kamis lalu, tim dokter yang merawat mantan perdana menteri itu mengatakan bahwa kondisinya memburuk setelah sejumlah organ penting gagal berfungsi.
9 Jan 2014
Pilih Lepas Jilbab atau Pindah Sekolah?
Pelarangan
mengenakan kerudung di sekolah tidak hanya terjadi di negara dimana
Muslim adalah minoritas. Di Indonesia, negeri yang penduduknya mayoritas
Muslim, masih ada SMA Negeri yang melarang siswinya yang muslimah untuk
memakai kerudung.
Anita, seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 di Denpasar, Bali, dilarang untuk mengenakan kerudung saat kegiatan belajar mengajar di sekolahnya. Anita, yang saat ini duduk di bangku kelas XI SMA itu, diberi pilihan pahit, lepas kerudung atau pindah sekolah.
Temuan Tim Advokasi Pembelaan Hak Pelajar Muslim Bali mengungkapkan tentang adanya pelarangan berkerudung tersebut. Anita yang sebenarnya sudah memakai kerudung sejak SMP itu tetap ingin memakai kerudung ke sekolah.
Hari itu, mata pelajaran jam pertama adalah pelajaran Bahasa Bali. Ternyata, guru Bahasa Bali saat itu tidak hadir. Tiba-tiba Kepala Sekolah masuk ke kelas untuk memberi nasihat kepada seluruh murid. Setelah melihat Anita yang mengenakan kerudung, Kepala Sekolah bertanya:
“Kok bajunya seperti itu?” Anita diam saja tidak menjawab. Lalu Kepala Sekolah Drs Ketut Sunarta menyuruh Anita datang ke ruangan Kepala Sekolah.
Pada pertemuan kedua ini Kepala Sekolah menegaskan, “Kalau pakai kerudung kelihatan tidak logo OSIS SMA-nya? Kelihatan tidak emblem SMAN 2 nya?”
“Kan bisa dinaikin sedikit kerudungnya, pak, jadi masih bisa kelihatan logonya,”jawab Anita.
Kepala Sekolah tetap tidak mengizinkan. Bahkan Kepala sekolah menyarankan Anita untuk pindah sekolah saja kalau tetap ingin memakai kerudung.
Berkali-kali Anita disarankan untuk pindah sekolah saja kalau memang tetap ingin memakai kerudung dan diminta untuk segera memutuskan pilihan.
Pada 8 Desember 2012, sekolah menyelenggarakan kegiatan lomba-lomba. Dalam kesempatan itu, Anita mengenakan kerudung ke sekolah. Seorang guru yang bernama Ni Putu SukaPutrini, S.Pd menegur Anita dan berkata, ”Pindah sekolah saja kalau mau memakai kerudung! Kasihan peraturan sekolah gak ditaati”.
Selama Anita mengikuti ekstra kurikuler, Anita selalu memakai kerudung. Teman-temannya tidak ada yang mempermasalahkan hal itu. Anita pernah mendapat informasi dari temannya bahwa ada pihak sekolah (guru) yang bertanya ke salah satu temannya terkait siapakah yang memakai kerudung di PMR.
Siswi SMA Negeri 2 kelahiran Denpasar 04 April 1996 mengaku telah berjuang mendapatkan haknya memakai kerudung sejak tahun pertama ia masuk sekolah, yakni Tahun 2011.
Namun hingga berganti tahun, 2014, Anita yang aktif di Pelajar Islam Indonesia (PII) Denpasar ini, belum juga mendapatkan haknya untuk berkerudung saat sekolah.
“Saya sudah ijin kepala sekolah untuk bisa memakai kerudung saat sekolah, tetapi tidak diizinkan. Alasannya bila pakai kerudung atribut sekolah tidak terlihat,” tutur Anita lagi.
Pelarangan memakai kerudung saat di sekolah tidak tertuang pada aturan seragam sekolah tersebut.
“Dalam aturan seragam tidak tertulis pelarangan berkerudung saat sekolah, jadi ini hanya larangan verbal dari kepala sekolah,” ucap Anita.
Anita sudah berkali-kali menghadap ke kepala sekolah meminta izin agar dirinya diperbolehkan memakai kerudung saat sekolah, tapi tetap tidak mendapat tanggapan.
Kepala sekolah menasehatinya jika tetap ingin berkerudung, sebaiknya Anita pindah sekolah.
“Saya sudah beberapa kali menghadap kepala sekolah, beliau menyarankan jika ingin tetap berkerudung sebaiknya pindah sekolah saja,” ungkap Anita.
Anita bukan satu-satunya siswa Muslim yang bersekolah di SMA Negeri 2 Denpasar. Menurut beberapa sumber, banyak teman-temannya pada saat masa orientasi terlihat berkerudung, namun ketika sekolah sudah dimulai secara resmi, banyak di antara mereka yang menanggalkan kerudungnya karena adanya larangan dari sekolah.
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/01/06/lepas-kerudung-atau-pindah-sekolah.html#sthash.Z95mfgWo.ThZa2QpC.dpuf
Anita, seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 di Denpasar, Bali, dilarang untuk mengenakan kerudung saat kegiatan belajar mengajar di sekolahnya. Anita, yang saat ini duduk di bangku kelas XI SMA itu, diberi pilihan pahit, lepas kerudung atau pindah sekolah.
Temuan Tim Advokasi Pembelaan Hak Pelajar Muslim Bali mengungkapkan tentang adanya pelarangan berkerudung tersebut. Anita yang sebenarnya sudah memakai kerudung sejak SMP itu tetap ingin memakai kerudung ke sekolah.
Hari itu, mata pelajaran jam pertama adalah pelajaran Bahasa Bali. Ternyata, guru Bahasa Bali saat itu tidak hadir. Tiba-tiba Kepala Sekolah masuk ke kelas untuk memberi nasihat kepada seluruh murid. Setelah melihat Anita yang mengenakan kerudung, Kepala Sekolah bertanya:
“Kok bajunya seperti itu?” Anita diam saja tidak menjawab. Lalu Kepala Sekolah Drs Ketut Sunarta menyuruh Anita datang ke ruangan Kepala Sekolah.
Pada pertemuan kedua ini Kepala Sekolah menegaskan, “Kalau pakai kerudung kelihatan tidak logo OSIS SMA-nya? Kelihatan tidak emblem SMAN 2 nya?”
“Kan bisa dinaikin sedikit kerudungnya, pak, jadi masih bisa kelihatan logonya,”jawab Anita.
Kepala Sekolah tetap tidak mengizinkan. Bahkan Kepala sekolah menyarankan Anita untuk pindah sekolah saja kalau tetap ingin memakai kerudung.
Berkali-kali Anita disarankan untuk pindah sekolah saja kalau memang tetap ingin memakai kerudung dan diminta untuk segera memutuskan pilihan.
Pada 8 Desember 2012, sekolah menyelenggarakan kegiatan lomba-lomba. Dalam kesempatan itu, Anita mengenakan kerudung ke sekolah. Seorang guru yang bernama Ni Putu SukaPutrini, S.Pd menegur Anita dan berkata, ”Pindah sekolah saja kalau mau memakai kerudung! Kasihan peraturan sekolah gak ditaati”.
Selama Anita mengikuti ekstra kurikuler, Anita selalu memakai kerudung. Teman-temannya tidak ada yang mempermasalahkan hal itu. Anita pernah mendapat informasi dari temannya bahwa ada pihak sekolah (guru) yang bertanya ke salah satu temannya terkait siapakah yang memakai kerudung di PMR.
Siswi SMA Negeri 2 kelahiran Denpasar 04 April 1996 mengaku telah berjuang mendapatkan haknya memakai kerudung sejak tahun pertama ia masuk sekolah, yakni Tahun 2011.
Namun hingga berganti tahun, 2014, Anita yang aktif di Pelajar Islam Indonesia (PII) Denpasar ini, belum juga mendapatkan haknya untuk berkerudung saat sekolah.
“Saya sudah ijin kepala sekolah untuk bisa memakai kerudung saat sekolah, tetapi tidak diizinkan. Alasannya bila pakai kerudung atribut sekolah tidak terlihat,” tutur Anita lagi.
Pelarangan memakai kerudung saat di sekolah tidak tertuang pada aturan seragam sekolah tersebut.
“Dalam aturan seragam tidak tertulis pelarangan berkerudung saat sekolah, jadi ini hanya larangan verbal dari kepala sekolah,” ucap Anita.
Anita sudah berkali-kali menghadap ke kepala sekolah meminta izin agar dirinya diperbolehkan memakai kerudung saat sekolah, tapi tetap tidak mendapat tanggapan.
Kepala sekolah menasehatinya jika tetap ingin berkerudung, sebaiknya Anita pindah sekolah.
“Saya sudah beberapa kali menghadap kepala sekolah, beliau menyarankan jika ingin tetap berkerudung sebaiknya pindah sekolah saja,” ungkap Anita.
Anita bukan satu-satunya siswa Muslim yang bersekolah di SMA Negeri 2 Denpasar. Menurut beberapa sumber, banyak teman-temannya pada saat masa orientasi terlihat berkerudung, namun ketika sekolah sudah dimulai secara resmi, banyak di antara mereka yang menanggalkan kerudungnya karena adanya larangan dari sekolah.
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/01/06/lepas-kerudung-atau-pindah-sekolah.html#sthash.Z95mfgWo.ThZa2QpC.dpuf
Pelarangan
mengenakan kerudung di sekolah tidak hanya terjadi di negara dimana
Muslim adalah minoritas. Di Indonesia, negeri yang penduduknya mayoritas
Muslim, masih ada SMA Negeri yang melarang siswinya yang muslimah untuk
memakai kerudung.
Anita, seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 di Denpasar, Bali, dilarang untuk mengenakan kerudung saat kegiatan belajar mengajar di sekolahnya. Anita, yang saat ini duduk di bangku kelas XI SMA itu, diberi pilihan pahit, lepas kerudung atau pindah sekolah.
Temuan Tim Advokasi Pembelaan Hak Pelajar Muslim Bali mengungkapkan tentang adanya pelarangan berkerudung tersebut. Anita yang sebenarnya sudah memakai kerudung sejak SMP itu tetap ingin memakai kerudung ke sekolah.
Hari itu, mata pelajaran jam pertama adalah pelajaran Bahasa Bali. Ternyata, guru Bahasa Bali saat itu tidak hadir. Tiba-tiba Kepala Sekolah masuk ke kelas untuk memberi nasihat kepada seluruh murid. Setelah melihat Anita yang mengenakan kerudung, Kepala Sekolah bertanya:
“Kok bajunya seperti itu?” Anita diam saja tidak menjawab. Lalu Kepala Sekolah Drs Ketut Sunarta menyuruh Anita datang ke ruangan Kepala Sekolah.
Pada pertemuan kedua ini Kepala Sekolah menegaskan, “Kalau pakai kerudung kelihatan tidak logo OSIS SMA-nya? Kelihatan tidak emblem SMAN 2 nya?”
“Kan bisa dinaikin sedikit kerudungnya, pak, jadi masih bisa kelihatan logonya,”jawab Anita.
Kepala Sekolah tetap tidak mengizinkan. Bahkan Kepala sekolah menyarankan Anita untuk pindah sekolah saja kalau tetap ingin memakai kerudung.
Berkali-kali Anita disarankan untuk pindah sekolah saja kalau memang tetap ingin memakai kerudung dan diminta untuk segera memutuskan pilihan.
Pada 8 Desember 2012, sekolah menyelenggarakan kegiatan lomba-lomba. Dalam kesempatan itu, Anita mengenakan kerudung ke sekolah. Seorang guru yang bernama Ni Putu SukaPutrini, S.Pd menegur Anita dan berkata, ”Pindah sekolah saja kalau mau memakai kerudung! Kasihan peraturan sekolah gak ditaati”.
Selama Anita mengikuti ekstra kurikuler, Anita selalu memakai kerudung. Teman-temannya tidak ada yang mempermasalahkan hal itu. Anita pernah mendapat informasi dari temannya bahwa ada pihak sekolah (guru) yang bertanya ke salah satu temannya terkait siapakah yang memakai kerudung di PMR.
Siswi SMA Negeri 2 kelahiran Denpasar 04 April 1996 mengaku telah berjuang mendapatkan haknya memakai kerudung sejak tahun pertama ia masuk sekolah, yakni Tahun 2011.
Namun hingga berganti tahun, 2014, Anita yang aktif di Pelajar Islam Indonesia (PII) Denpasar ini, belum juga mendapatkan haknya untuk berkerudung saat sekolah.
“Saya sudah ijin kepala sekolah untuk bisa memakai kerudung saat sekolah, tetapi tidak diizinkan. Alasannya bila pakai kerudung atribut sekolah tidak terlihat,” tutur Anita lagi.
Pelarangan memakai kerudung saat di sekolah tidak tertuang pada aturan seragam sekolah tersebut.
“Dalam aturan seragam tidak tertulis pelarangan berkerudung saat sekolah, jadi ini hanya larangan verbal dari kepala sekolah,” ucap Anita.
Anita sudah berkali-kali menghadap ke kepala sekolah meminta izin agar dirinya diperbolehkan memakai kerudung saat sekolah, tapi tetap tidak mendapat tanggapan.
Kepala sekolah menasehatinya jika tetap ingin berkerudung, sebaiknya Anita pindah sekolah.
“Saya sudah beberapa kali menghadap kepala sekolah, beliau menyarankan jika ingin tetap berkerudung sebaiknya pindah sekolah saja,” ungkap Anita.
Anita bukan satu-satunya siswa Muslim yang bersekolah di SMA Negeri 2 Denpasar. Menurut beberapa sumber, banyak teman-temannya pada saat masa orientasi terlihat berkerudung, namun ketika sekolah sudah dimulai secara resmi, banyak di antara mereka yang menanggalkan kerudungnya karena adanya larangan dari sekolah.
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/01/06/lepas-kerudung-atau-pindah-sekolah.html#sthash.Z95mfgWo.ThZa2QpC.dpuf
Anita, seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 di Denpasar, Bali, dilarang untuk mengenakan kerudung saat kegiatan belajar mengajar di sekolahnya. Anita, yang saat ini duduk di bangku kelas XI SMA itu, diberi pilihan pahit, lepas kerudung atau pindah sekolah.
Temuan Tim Advokasi Pembelaan Hak Pelajar Muslim Bali mengungkapkan tentang adanya pelarangan berkerudung tersebut. Anita yang sebenarnya sudah memakai kerudung sejak SMP itu tetap ingin memakai kerudung ke sekolah.
Hari itu, mata pelajaran jam pertama adalah pelajaran Bahasa Bali. Ternyata, guru Bahasa Bali saat itu tidak hadir. Tiba-tiba Kepala Sekolah masuk ke kelas untuk memberi nasihat kepada seluruh murid. Setelah melihat Anita yang mengenakan kerudung, Kepala Sekolah bertanya:
“Kok bajunya seperti itu?” Anita diam saja tidak menjawab. Lalu Kepala Sekolah Drs Ketut Sunarta menyuruh Anita datang ke ruangan Kepala Sekolah.
Pada pertemuan kedua ini Kepala Sekolah menegaskan, “Kalau pakai kerudung kelihatan tidak logo OSIS SMA-nya? Kelihatan tidak emblem SMAN 2 nya?”
“Kan bisa dinaikin sedikit kerudungnya, pak, jadi masih bisa kelihatan logonya,”jawab Anita.
Kepala Sekolah tetap tidak mengizinkan. Bahkan Kepala sekolah menyarankan Anita untuk pindah sekolah saja kalau tetap ingin memakai kerudung.
Berkali-kali Anita disarankan untuk pindah sekolah saja kalau memang tetap ingin memakai kerudung dan diminta untuk segera memutuskan pilihan.
Pada 8 Desember 2012, sekolah menyelenggarakan kegiatan lomba-lomba. Dalam kesempatan itu, Anita mengenakan kerudung ke sekolah. Seorang guru yang bernama Ni Putu SukaPutrini, S.Pd menegur Anita dan berkata, ”Pindah sekolah saja kalau mau memakai kerudung! Kasihan peraturan sekolah gak ditaati”.
Selama Anita mengikuti ekstra kurikuler, Anita selalu memakai kerudung. Teman-temannya tidak ada yang mempermasalahkan hal itu. Anita pernah mendapat informasi dari temannya bahwa ada pihak sekolah (guru) yang bertanya ke salah satu temannya terkait siapakah yang memakai kerudung di PMR.
Siswi SMA Negeri 2 kelahiran Denpasar 04 April 1996 mengaku telah berjuang mendapatkan haknya memakai kerudung sejak tahun pertama ia masuk sekolah, yakni Tahun 2011.
Namun hingga berganti tahun, 2014, Anita yang aktif di Pelajar Islam Indonesia (PII) Denpasar ini, belum juga mendapatkan haknya untuk berkerudung saat sekolah.
“Saya sudah ijin kepala sekolah untuk bisa memakai kerudung saat sekolah, tetapi tidak diizinkan. Alasannya bila pakai kerudung atribut sekolah tidak terlihat,” tutur Anita lagi.
Pelarangan memakai kerudung saat di sekolah tidak tertuang pada aturan seragam sekolah tersebut.
“Dalam aturan seragam tidak tertulis pelarangan berkerudung saat sekolah, jadi ini hanya larangan verbal dari kepala sekolah,” ucap Anita.
Anita sudah berkali-kali menghadap ke kepala sekolah meminta izin agar dirinya diperbolehkan memakai kerudung saat sekolah, tapi tetap tidak mendapat tanggapan.
Kepala sekolah menasehatinya jika tetap ingin berkerudung, sebaiknya Anita pindah sekolah.
“Saya sudah beberapa kali menghadap kepala sekolah, beliau menyarankan jika ingin tetap berkerudung sebaiknya pindah sekolah saja,” ungkap Anita.
Anita bukan satu-satunya siswa Muslim yang bersekolah di SMA Negeri 2 Denpasar. Menurut beberapa sumber, banyak teman-temannya pada saat masa orientasi terlihat berkerudung, namun ketika sekolah sudah dimulai secara resmi, banyak di antara mereka yang menanggalkan kerudungnya karena adanya larangan dari sekolah.
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/01/06/lepas-kerudung-atau-pindah-sekolah.html#sthash.Z95mfgWo.ThZa2QpC.dpuf
Dilarang berjilbab! Larangan ini nyatanya masih berlaku di Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim. Kali ini, sebuah SMA Negeri di Bali yang memberlakukan aturan tersebut kepada siswinya.
Anita, seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 di
Denpasar, Bali, dilarang untuk mengenakan kerudung saat kegiatan belajar
mengajar di sekolahnya. Anita, yang saat ini duduk di bangku kelas XI SMA itu,
diberi pilihan pahit, lepas kerudung atau pindah sekolah.
7 Jan 2014
Sumbang Jilbab Untuk Polwan
Polemik penggunaan jilbab bagi polwan muslimah menjadikan beberapa kalangan berusaha mengentaskan masalah tersebut segera, misalnya dengan rencana menyumbang jilbab bagi polwan.
Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengatakan siap menyumbang dan memenuhi kebutuhan jilbab bagi Polwan Muslimah di seluruh Indonesia jika masalah dana menjadi kendala penerapan kebijakan Kapolri tersebut.
Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengatakan siap menyumbang dan memenuhi kebutuhan jilbab bagi Polwan Muslimah di seluruh Indonesia jika masalah dana menjadi kendala penerapan kebijakan Kapolri tersebut.
5 Jan 2014
Rela Mati Demi Tutup Dolly
Prostitusi, salah satu penyakit masyarakat yang seolah tak kunjung usai. Walau begitu, Walikota
Surabaya, Tri Rismaharini, dengan berani membuat gebrakan dengan merencanakan untuk menutup
tempat-tempat lokalisasi di Kota Pahlawan tersebut, hal yang mungkin terlihat mendekati
mustahil, terlebih di zaman sekarang ini.
Menurut
Risma, menutup kawasan prostitusi sejatinya bukan perkara sulit. Namun, yang
perlu mendapat perhatian lebih dari pemkot yakni pengondisian pascapenutupan.
4 Jan 2014
Bajak Laut Babarossa Seorang Muslim?
Si janggut merah Barbarossa, sosok tokoh antagonis dalam kisah-kisah dari Eropa. Tahukah, sosok yang sering digambarkan sebagai bajak laut yang jahat ini adalah seorang Muslim?
Hayreddin
Barbarossa Pasha, atau yang dalam Bahasa Turki bernama Barbaros Hayrettin Paşa, dikenal juga
dengan Hizir Reis sebelum dipromosikan menjadi tingkatan Pasha dan menjadiKapudan-ı
Derya (Laksamana Armada Utsmaniyyah.
Namanya dalam bahasa Barbar adalah Xireddin Barbarussa. Ia adalah seorang
pemilik dan pemimpin kapal perang pribadi sekaligus laksamana Utsmaniyah yang
mendominasi Mediterania selama beberapa dekade. Dia lahir di Pulau Midili
(bagian dari Yunani dan bernama Lesbos) dan meninggal dunia di Istanbul.
2 Jan 2014
Misteri Kalimat Syahadat di Mata Uang Inggris
Hingga saat ini beragam interpretasi masih belum menjawab secara pasti,
mengapa ada tulisan syahadat di mata uang Inggris.
Di bagian tengah, terlihat jelas bagi orang yang bisa membaca huruf Arab, ada tulisan besar "Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah" yang artinya "Tiada tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu baginya." Di sekeliling koin ada tulisan "Muhammad Rasulullah." Sedangkan di sisi lainnya pada koin dinas Emas itu tertulis "Offa", Raja Inggris (Mercia) kala itu.
Di bagian tengah, terlihat jelas bagi orang yang bisa membaca huruf Arab, ada tulisan besar "Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah" yang artinya "Tiada tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu baginya." Di sekeliling koin ada tulisan "Muhammad Rasulullah." Sedangkan di sisi lainnya pada koin dinas Emas itu tertulis "Offa", Raja Inggris (Mercia) kala itu.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)