Kalo
nggak pacaran ya perjodohan. Banyak yang mikir kalo hanya dua jalan itu kalo
mau nikah. Padahal, Islam ngasih cara ‘pdkt’ yang lebih elegan kalo mau nikah,
yaitu “ta’aruf”.
Ta’aruf
adalah proses saling mengenal antara seseorang dengan orang lain dengan maksud
untuk bisa saling mengerti dan memahami. Kalo dalam Konteks Pernikahan, maka ta’aruf
di maknai sebagai, “Aktivitas saling mengenal, mengerti dan memahami
untuk tujuan mememinang atau menikahi”.
Trus, apa bedanya dengan
pacaran?
Dari segi tujuan: NIAT
AWAL bertujuan penjajakan menuju pelaminan. Pacaran: AWAL: -. Jadi ta’aruf
emang bukti cinta. Karena emang nggak hanya bertujuan seneng-seneng doang.
Cara yang digunakan juga
ada aturannya. Harus tetap mematuhi rambu-rambu syari’at. Missal nggak saling
bersentuhan dan berdua-duaan.
Cara Awal Ta’aruf
Ada beberapa cara untuk
melakukan ta’aruf: [a] Jika kamu udah suka sama seseorang, nyatakan lewat
perantara. Ustadznya, ortunya, atau temennya. Ummul Mu’minin Khadijah
menggunakan cara ini untuk melamar Nabi Muhammad s’aw. [b] Tukaran proposal.
Buat proposal seputar biodatamu, termasuk hobby, visi misi, dll. Serahkan ke
ustadz atau pihak berkompeten lain. Setelah diteliti, kamu akan diberi proposal
dari seseorang (lawan jenis) yang juga sudah siap menikah, dan proposalmu juga
akan diberikan ke orang lain. Jika dari liat proposal merasa ada kecocokan,
dipertemukan deeh. Dalam metode ini, kamu bisa memberitahu ustadz criteria
calon istri/suami yang bagaimana yang kamu inginkan. [c] Dicariin siapapun dia.
Ini metode pasrah. Kayak dilakuin Azam di film Ketika Cinta Bertasbih yang
akhirnya dapet si Ana (bagi yang pernah liat…).
Ta’aruf berlangsung…
Saat ta’aruf berlangsung,
ada beberapa hal yang kudu diperhatikan:
[a] Harus ada pihak
ketiga. Bisa ortu atau mahram pihak wanita atau ustadz/ah. [b] Tempat harus kondusif.
Bukan tempat yang mencurigakan, kayak kamar kost, dan sejenisnya. Malah dikira
mau ngapain entar. [c] Tetep nggak boleh pegang-pegang. [d] Tapi boleh
melakukan nadhar (melihat wajah). Bahkan yang pake cadar pun harus buka cadar.
Kayak adegan buka cadar oleh Aisha di Ayat-Ayat Cinta (bagi yang pernah lihat…)
Hal-hal lain terkait ta’aruf:
[a] boleh dilakukan lebih
dari 1x jika memang belum mantap. Namun harus disegerakan. [b] boleh saling sms
dan telpon asal tidak mengajak kemungkaran dan kefasikan. [c] ta’aruf jangan
diumbar, alias tidak boleh ada yang tahu, kecuali pihak yang bersangkutan. Kalo
walimahan, baru diumumkan. Jadi jangan pernah woro-woro di jejaring sosial,
“la9Y TaArUf sAM4 mzz pAcAR”. [d] jujur, baik tentang diri sendiri maupun keadaan
keluarga. Seperti kelemahan, riwayat penyakit, dll. [e] Jika si pria sama
wanita sebelumnya udah saling kenal cukup baik, proses ta’aruf semestinya hanya
sebentar, bahkan cuma tinggal keputusan final, mau nikah atau tidak. [f] Jangan
membuat calon membuat menunggu terlalu lama, missal nunggu setahun karena
nunggu kuliah kelar, nunggu dapet kerja, dll. [g] Rajin shalat istikharah untuk
diberi pilihan yang terbaik oleh Allah SWT.
Serba-serbi pihak ketiga atau perantara:
[a] Lebih utama yang
sudah menikah, biar nggak kepincut sama perantaranya. [b] Paham agama, wajib
donk! Biar nggak dipilihin calon yang asal, tapi juga pake pertimbangan agama.
Peringatan dalam ta’aruf:
[a] Tujuan awalnya adalah
mencari pendamping hidup, bukan pendamping malmingan. Jadi jangan dibuat
main-main. [b] Sekalipun dalam masa ta’aruf, ‘dia’ tetaplah orang lain. Jadi
tetap jaga pergaulan sesuai syariat Islam.
0 comments :
Posting Komentar