19 Sep 2015
11 Sep 2015
OPREC Magang BPPI
Yuk, bagi kalian mahasiswa muslim FEB UNS yang suka berorganisasi sambil belajar mendalami ilmu agama Islam bergabunglah dengan kami di BPPI (Badan Pengkajian dan Pengamalan Islam).
Persyaratan :
1. Mahasiswa aktif FEB UNS S1/D3
2. Islam
3. Memiliki keinginan aktif untuk belajar.
Alur Pendaftaran
1. Daftar via SMS dengan cara ketik : Magang_Nama_Jurusan/Angkatan_Bidang yg dipilih lalu kirim ke CP
2. Mengisi form pendaftaran yang ada di stand BPPI di lorong BMT pukul 09.00-15.00
3. Melakukan tes wawancara
4. Pendaftaran dan wawancara mulai dari tanggal 9-15 September 2015.
CP : 085743772037 (Putra)
081255809044 (Putri)
3 Jun 2015
WASPADAI “MONSTERISASI” DAN KRIMINALISASI DAKWAH ISLAM
Sebagaimana
ramai diberitakan, Kemenkominfo memblokir 19 media Islam online sejak minggu
(29/3). Pemblokiran itu didasarkan pada laporan Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme (BNPT). Oleh BNPT, semua situs Islam tersebut dituding menyebarkan
paham radikal (Antara News.com)
Reaksi
keras dari berbagai pihak bermunculan. Pemblokiran itu dianggap serampangan dan
terkesan menyasar dakwah Islam. Karena reaksi keras masyarakat, Kemenkominfo
dan BNPT akhirnya terkesan saling lempar tanggung jawab dan tak mau disalahkan.
Kemenkominfo mengaku hanya pelaksana teknis pemblokiran. Pemblokiran dilakukan
karena usulan dari BNPT. Sebaliknya BNPT menyatakan bahwa pihaknya hanya
melaporkan bahwa ada berita-berita yang dianggap negatif seperti terkait
radikalisme kepada Kemenkominfo.
Pemandangan
ini menyiratkan cara pemerintah mengatur negeri ini amburadul. Tontonan ini
melengkapi permasalahan serupa yang terjadi ketika pemerintahan Jokowi-JK yang
baru berlangsung beberapa bulan ini.
Waspadai ‘Monsterisasi’
dan Kriminalisasi Dakwah Islam
Kebijakan
pemerintah yang sewenang-wenang dalam memblokir situs dakwah Islam
dikhawatirkan menjadi semacam proses ‘monsterisasi’ dan kriminalisasi ajaran
dan dakwah Islam. Monsterisasi terjadi karena pemblokiran situs-situs Islam itu
dikhawatirkan akan membangun gambaran negatif tentang Islam dan ajarannya.
Akibatnya, dalam masyarakat akan tertanam kesan bahwa ajaran Islam seolah
monster yang menakutkan.
Tindakan
sewenang-wenang pemerintah juga akan menambah daftar kriminalisasi terhadap
ajaran, simbol dan dakwah Islam. Hanya karena membawa bendera tauhid, misalnya
orang dicap sebagai simpatisan ISIS. Hanya karena memakai cadar, seorang
muslimah dicurigai sebagai anggota kelompok radikal, dan lain sebagainya.
Jihad
yang merupakan bagian dari ajaran Islam, dianggap sebagai kejahatan. Salah satu
kriteria radikal ala BNPT adalah memaknai jihad secara terbatas. Dengan
kriteria itu, jihad dalam makna perang dan seruan untuk itu dianggap sebagai
tindakan kriminal. Padahal jihad dalam kitab-kitab fikih para fuqaha secara
syar’i dimaknai perang di jalan Allah SWT untuk meninggikan kalimat-Nya baik
langsung maupun tidak langsung. Memang benar, secara bahasa jihad bermakna
mengerahkan segala daya upaya. Namun, menjadikan makna bahasa itu sebagai makna
jihad secara syar’i justru akan membelokkan konsep jihad. Sebab jihad itu
berkaitan dengan banyak hukum termasuk hukum tentang syahidnya orang yang
meninggal dalam keadaan jihad.
Memaknai
jihad secara syar’i sebagai perang di jalan Allah SWT tidak serta merta
menjadikan orang melakukan tindak kekerasan. Pasalnya, banyak hukum dan
ketentuan syariah menjelaskan bagaimana jihad itu dilaksanakan. Menyimpulkan
bahwa makna jihad sebagai perang akan mengantarkan orang melakukan kekerasan
merupakan kesimpulan yang sembrono atau bodoh.
Pemblokiran
situs Islam dan propaganda besar-besaran seputar radikalisme juga akan
berpotensi menjadikan masyarakat takut untuk sekedar mendengarkan dakwah Islam
melalui pengajian. Lebih buruk lagi jika akhirnya kriminalisasi itu kebablasan,
misalnya dengan menganggap seruan penerapan syariah dan penegakan Khilafah
ar-Rasyidah sebagai ancaman.
Rahmatan
lil Alamin itu menjadi sifat dari Islam secara keseluruhan : akidah, syariah
dan hukum-hukumnya termasuk khilafah, jihad, hudud, dll. Karena itu, rahmatan
lil alamin secara sempurna hanya akan terwujud ketika Islam secara keseluruhan
diterapkan secara nyata di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Penerapan Islam
secara menyeluruh itu tidak lain melalui Khilafah ar Rasyidah ‘ala minhaj an
Nubuwwah. Dengan demikian justru penerapan syariah secara totalitas dalam
institusi Khilafah ar Rasyidah ‘ala minhaj an Nubuwwah itulah yang harus
diperjuangkan untuk mewujudkan rahmatan lil alamin. Maka seketika itu pula
benar-benar terjadi keberkahan meliputi negeri dari segala sisi.
Salah Tafsir : Buka Puasa Dengan Makanan dan Minuman yang Manis Ternyata Tidak Baik Bagi Tubuh.
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Sebentar
lagi kita akan menyambut bulan suci Ramadhan. Bulan dimana amalan yang kita
perbuat akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Dalam bulan puasa, hal yang paling
dinanti adalah saat adzan maghrib. Dimana saat itu, umat muslim diwajibkan
untuk membatalkan puasa dan menyegerakan berbuka. Sering kita dengar kalimat
“Berbukalah dengan makanan atau minuman yang manis”. Konon, hal itu dicontohkan
oleh Rasullullah SAW. Benarkah demikian? Mari kita kaji bersama-sama.
Dari
Anas bin Malik berkata : “Rasullullah berbuka dengan rutab (kurma yang lembek)
sebelum shalat. Jika tidak ada rutab, maka beliau berbuka dengan kurma kering
sambil meneguk air”. Ahmad dan Abu Dawud juga meriwayatkan dalam haditsnya : “
Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah berbuka dengan kurma. Andaikan
kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu
suci”. Jadi Rasullullah bila berbuka, maka beliau makan kurma. Kalau tidak
mendapatkan kurma, beliau berbuka puasa dengan air. Pertanyaannya, samakah
kurma dengan manisan? Tentu tidak. Kurma adalah karbohidrat kompleks.
Sebaliknya, gula yang terdapat dalam makanan atau minuman yang manis-manis adalah
karbohidrat sederhana. Darimana asal-muasal sebuah kebiasaan berbuka dengan
yang manis? Tidak jelas. Hal ini malah berkembang dalam masyarakat, seakan-akan
berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis merupakan sunah Rasul.
Sebenarnya tidak demikian. Bahkan berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang
manis (penuh dengan gula) justru merusak kesehatan.
Berbuka
puasa dengan makanan dan minuman yang manis dapat merusak kesehatan, karena
ketika berpuasa kadar gula darah kita menurun. Kurma, sebagaimana dicontohkan
oleh Rasullullah adalah karbohidrat kompleks bukan karbohidrat sederhana
(gula). Karbohidrat kompleks untuk menjadi glikogen diperlukan proses, sehingga
membutuhkan waktu. Sebaliknya, kalau mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis-manis
gula darah langsung melonjak naik. Hal ini tidak sehat bagi kesehatan tubuh.
Sekarang
mari kita bicara mengenai indeks glikemik (GI). Glycemic Index (GI) adalah laju
perubahan makanan yang diubah menjadi gula dalam tubuh. Makin tinggi glycemic
index dalam makanan, makin cepat makanan itu dirubah menjadi gula, dengan
demikian tubuh makin cepat pula menghasilkan respon insulin. Para praktisi
fitness atau pengambil gaya hidup sehat akan sangat menghindari makanan yang
memiliki indeks glikemik tinggi. Sebisa mungkin mereka akan mengkonsumsi
makanan yang indeks glikemiknya rendah. Hal ini, karena makin tinggi respon
insulin tubuh, maka tubuh makin menimbun lemak. Timbunan lemak inilah yang
sebisa mungkin mereka hindari.
Dalam
puasa kita harus mampu menahan lapar dan dahaga selama kurang lebih 15 jam.
Otomatis perut kita kosong. Jadi kalau seharian perut kosong dan langsung
dibanjiri dengan gula (makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi), maka
respon insulin dalam tubuh melonjak. Dengan demikian, tubuh akan makin cepat
menimbun lemak.
Salah
seorang sufi menganjurkan apabila berbuka puasa jangan langsung makan dulu.
Minum air putih segelas, lalu sholat maghrib. Setelah sholat, makan nasi
seperti biasa. Jangan sering makan yang manis-manis, karena dapat merusak badan
dan menimbulkan penyakit. Beliau juga menyarankan agar tidak terlalu sering
makan kurma, karena kurma di Indonesia berupa manisan kurma dan bukan kurma
asli. Manisan kurma, kandungan gulanya sudah jauh berlipat-lipat banyaknya.
Beliau juga menyarankan untuk makan nasi bila berbuka. Karena, nasi merupakan
karbohidrat kompleks dan memerlukan waktu untuk diproses dalam tubuh. Sehingga
respon insulin dalam tubuh tidak langsung melonjak. Karena respon insulin
rendah, maka timbunan lemak yang terdapat dalam tubuh juga sedikit.
Banyak
sekali orang yang makan dan minum yang manis-manis saat berbuka puasa, justru
tubuhnya semakin gemuk karena ada timbunan lemak di daerah perut, pinggang,
paha, belakang lengan, pipi dan sebagainya. Hal ini karena mereka langsung
membanjiri tubuh dengan makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi,
sehingga tubuh menimbun lemak.
Kesimpulan
saya, “Berbukalah Dengan yang Manis-Manis” merupakan paham yang kurang tepat
dan terlalu tergesa-gesa. Karena berbuka puasa dengan kurma merupakan sunah
Rasul, maka muncul anggapan bahwa disunahkan berbuka puasa dengan yang
manis-manis. Pada akhirnya kalimat ini menjadi suatu paham dan memunculkan
budaya berbuka puasa yang keliru ditengah masyarakat. Jadi saran saya, jangan
mudah terpengaruh oleh paham yang begitu melekat di masyarakat. Periksa dulu
kebenarannya.
Semoga
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
20 Mei 2015
3 Mei 2015
Do You Amazing Hero Woman?
Rubrik Muslimah,
Nisa' BPPI 2015
Oleh: SIW
Do You Amazing Hero Woman?
Semangat Pagi! Di edisi rubrik muslimah perdana kali ini kita akan membahas sosok amazing hero dari Indonesia. Sudah pada kenal ibu Raden Ajeng Kartini kan? Ya, memang selama ini sosok yang begitu digaungkan pengorbanannya sebagai seorang pahlawan perempuan hebat identik dengan pengorbanan ibu Raden Ajeng Kartini. Pun, ada fakta sebenarnya jauh sebelum itu, sejatinya telah lahir sosok muslimah luar biasa yang menjadi amazing hero berkat kerja keras, kegigihan dan pengorbanannya. Beliau sosok pahlawan perempuan hebat yang berasal dari tanah rencong. Belajar dari riwayat perjuangan beliau, semangat berjuang seakan bangkit karena beliau adalah seorang muslimah yang telah membuktikan bahwa menjadi pahlawan tak harus selalu didepan, menjadi pahlawan tak perlulah atas nama pencitraan, menjadi pahlawan sejatinya atas nama perjuangan yang tujuan utamanya buat menggapai keridhoanNya.
Back to the topic, who are the super amazing hero? Yap, kali ini kita sedang membahas sosok pahlawan wanita bernama ibu Malahayati. Perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh ini memiliki nama asli Keumalahayati. Ayah beliau bernama Laksamana Mahmud Syah, kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekiar 1530 1539 M. Adapun Sultan Salahuddin Syah ini adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513 1530 M), yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam. Garis keturunan dari para pejuang ini rupanya juga diwariskan kepada sosok pahlawan perempuan kita, Malahayati. Wanita agung kebanggaan tanah Nanggroe ini tumbuh dalam lingkungan intelek dan religius yang kuat, sehingga didalam darahnya mengalir semangat kegigihan dan semangat perjuangan. Hingga dewasa Malahayati menempuh pendidikan di Mahad Baitul Maqdis Akademi Militer Aceh yang dibangun dengan dukungan Sultan Turki Usmaniy. Pada tahun 1585- 1604, beliau memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Sidil Mukammil Alauddin Riaya Syah. Beliau memimpin 2000 pasukan Inong Balee (janda janda pahlawan yang telah tewas) berperang melawan kapal kapal dan benteng benteng Belanda tanggal 11 September 1599 sekaligus mengalahkan pemimpin sekutu waktu itu, Cornelis de Houman, dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal dan mendapat gelar Laksamana untuk keberaniannya ini, sehingga ia kemudian lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati.
Lebih hebatnya lagi, Malahayati adalah laksamana wanita pertama didunia. Kisah Malahayati ini tercatat dalam catatan seorang wanita Belanda, Marie Van Zuchelen, dalam bukunya berjudul Vrouwlijke Admiral Malahayati. Sedikit petikan kata diatas tidakkah membuat kita berpikir sudah sampai sejauh mana perjuangan kita sebagai seorang wanita terlebih sebagai seorang muslimah yang katanya generasi penerus bangsa? Mestinya kita berkaca peran apa yang sudah kita mainkan untuk masa depan tanah air ini?
Sejatinya, untuk menjadi seorang pahlawan mestinya tak akan membuang waktu untuk memikirkan bagaimana ia akan dinilai dihadapan manusia. Tujuan utama ialah dengan bagaimana mereka bias meraih posisi terhormat dihadapan RabbNya. Bagaimana membela Negara dan agamanya tanpa mengurangi semangat untuk merdeka. Inspirasi ini marilah kita rekam dalam frasa ingatan kita dengan baik, lantas mewujudkannya dalam karya.
Karena kita wanita, generasi pencetak pemimpin negara. Karena kita muslimah, yang akan melahirkan umat penegak kalimatNya.
Karena kita bisa, untuk memulai semuanya dari titik dimana kini kita berada.
Salam
Yakin masih tetep mau ngejar dunia?
Kita analogikan dunia adalah bayangan kita dan akhirat adalah diri kita. Mengejar dunia sama saja mengejar bayangan, dikejar sampai kapan pun tidak akan pernah dapat bahkan semakin menjauh.
Namun, ketika kita fokus berjalan ke depan, meniti jalan yg benar, penuh kehati-hatian, senantiasa di jalanNya, lihat tanpa diajak pun bayangan akan mengikuti kita. Begitu juga dengan akhirat. Ketika kita sibuk mempersiapkan dan mengejar untuk kehidupan akhirat tanpa diminta pun dunia yg akan mengejar kita.
Yakin masih tetep mau ngejar dunia?
Namun, ketika kita fokus berjalan ke depan, meniti jalan yg benar, penuh kehati-hatian, senantiasa di jalanNya, lihat tanpa diajak pun bayangan akan mengikuti kita. Begitu juga dengan akhirat. Ketika kita sibuk mempersiapkan dan mengejar untuk kehidupan akhirat tanpa diminta pun dunia yg akan mengejar kita.
Yakin masih tetep mau ngejar dunia?
1 Mei 2015
Tentang Cinta
Suatu hari Anas ra
bercerita bahwa pernah ada seorang lelaki yang bertanya kepada Nabi Muhammad
saw mengenai hari kiamat.
"Kapan
kiamat tiba?" ujarnya
"Apa
yang sudah kau persiapkan untuk menyambutnya?" kata Nabi.
"Tak ada, aku hanya mencintai Allah dan RasulNya," jawab orang tersebut.
Mendengar jawaban itu,
Nabi kemudian bersabda, "Kau kelak
akan bersama dengan orang yang kau cintai."
Anta ma'a
man ahbata,
kau kelak akan bersama dengan orang yang
kau cintai. Senang nggak sih kalau kelak kita bisa berkumpul dengan
orangtua, pasangan, sahabat, dan keturunan kita di surga? Pasti senang sekali
bukan?
Jika kita mencintai
Allah, insya Allah kita akan bertemu denganNya dengan khusnul khotimah. Jika
kita mencintai Rasulullah, insya Allah kelak kita akan dikumpulkan pula bersama
Rasulullah di surgaNya.
Aamiin~
8 Apr 2015
“PANGLIMA SOEDIRMAN DJANG TAK LEKANG DIMAKAN DJAMAN”
Meneladani Jenderal Sudirman, Kajian Fakultas Ekonomi FEB UNS
Press Release Kajian Fakultas Ekonomi
Badan Pengkajian Pengamalan Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret
02 April 2015
Badan Pengkajian Pengamalan Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret
02 April 2015
“PANGLIMA SOEDIRMAN DJANG TAK LEKANG DIMAKAN DJAMAN”
Pembicara : Khalid Shibghatullah Robbani (Wapres BEM UNS Kabine Solid Berkarya)
Perform : Muhammad Abdullah ‘Azzam dan Luqman Hanif (Short Course dan Tilawah)
Lokasi : Depan Gedung UKM FEB UNS
Pelaksanaan : 16.35-17.45
Bismillah Alhamdulillah. BPPI berhasil mengadakan kafe kedua, dari target kuantitatif 25 kali kafe. Kajian ini alhamdulillah juga mengikuti dari tema kajian pertama, yaitu menjadi pemuda “amazing”. Untuk kafe kedua dilanjutkan dengan keteladanan dari pemuda hebat indonesia di zamannya, yaitu Jenderal Soedirman. Alasan mengapa kami memilih resensi tokoh jenderal soedirman adalah, karena beliau berjuang ketika indonesia berada pada titik kritisnya. Sebagaimana indonesia sekarang yang berada pada titik kritis ekonomi. Meskipun secara teritori tidak ada masalah berarti, tetapi secara mental dan perekonomian kita tengah terjajah. Harapannya, dengan meneladani jenderal soedirman peserta kafe dapat meresapi makna-makna perjuangan dan keteladanan yang beliau contohkan.
Untuk keberjalanan kafe, secara waktu dan tempat sesuai yang direncanakan. Kafe dilaksanakan di depan gedung UKM, dan tidak ada gangguan hujan. Sedangkan waktu memang ada alokasi keterlambatan persiapan hingga 30 menit dari waktu sebelumnya, pukul 16.00, karena alasan cuaca dan kehadiran pembicara. Kafe dimulai pukul 16.35, dipimpin oleh Agung Pria Atmaja, lalu dilanjutkan dengan tilawah dari Luqman Hanif. Seperti kafe sebelumnya, ada agenda pembukaan sebelum agenda inti, untuk memberikan manfaat lain bagi mahasiswa. Untuk pertemuan ini, pembukaan diisi oleh Muhammad Abdullah ‘Azzam, yang menyampaikan tentang tips perlindungan diri praktis. Mengapa demikian, hal tersebut kami pandang perlu dan ada hubungan dengan materi yang disampaikan juga. Sehingga, diharapkan peserta dapat menjadi peserta yang kuat dan dapat melindungi diri sendiri dari perilaku kejahatan.
Memasuki materi ini, dibawakan oleh wapres BEM UNS tahun lalu, di kabinet solid berkarya, Kholid Shibghatullah Robbani. Dengan kesimpulan bahwa jenderal soedirman dapat menjadi demikian karena memiliki 4 keunggulan. Yaitu keunggulan visi, yang mana visi beliau visi akhirat sehingga umur beliau bermakna besar bagi banyak orang. Beliau juga dibentuk di lingkungan yang terjaga, lingkungan pemimpin. Beliau juga berusaha memperoleh momentum, bukan menunggu momentum. Serta belajar dan mengajar. Dengan demikian maka kepribadian beliau lah yang mewujudkan sosok pemuda yang dapat diandalkan di masa itu.
-Bidang Syi’ar BPPI 2015
Resensi oleh Muhammad Abdullah ‘Azzam
1 Apr 2015
SELAMATKAN INDONESIA
Saudaraku,
tentu kita semua tahu, saat ini Bumi Pertiwi tengan dibelit berbagai persoalan
yang sangat berat. Bila belakangan banyak orang menyerukan Save KPK, lebih dari
itu kita sesungguhnya memerlukan Save Indonesia. Karena, bila melihat beratnya
persoalan yang mengancam negeri ini dan tidak segera diatasi, bukan tidak
mungkin negeri ini akan hancur. Mengapa ???
Pertama, saat
ini Indonesia tengah berada dalam ancaman neoliberalisme dan neoimperialisme
yang makin keras mencengkeram. Neoliberalisme adalah paham yang menghendaki
pengurangan peran negara dalam ekonomi. Dalam pandangan neoliberalisme, negara
dianggap sebagai penghambat utama penguasaan ekonomi oleh individu/korporat.
Pengurangan peran negara dilakukan dengan cara :
1. Privatisasi
sektor publik seperti migas, listrik, jalan tol dan lain sebagainya
2. Pencabutan
subsidi komoditas strategis seperti migas, listrik, pupuk dll.
3. Penghilangan
hak-hak istimewa BUMN melalui berbagai ketentuan dan perundang-undangan yang
menyetarakan BUMN dengan usaha swasta.
Jadi,
neoliberalisme sesungguhnya merupakan upaya pelumpuhan negara, selangkah menuju
korporatokrasi. Ketika itu, negara dikendalikan oleh persekutuan jahat antara
politikus dan pengusaha. Akibatnya, keputusan-keputusan politik tidak dibuat
untuk kepentingan rakyat, tetapi untuk kepentingan korporat (perusahaan) baik
domestik maupun asing.
Ancaman
neoliberalisme akan semakin besar dengan pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi
ASEAN) mulai tahun 2015 ini. MEA, sebagaimana blok pasar bebas lain, merupakan
strategi kekuatan kapitalis global untuk meluaskan hagemoninya, khususnya di
kawasan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Dalam pasar bebas,
dihapus semua hambatan masuk (barrier to entry) baik tarif maupun non-tarif
seperti regulasi, penetapan kouta, subsidi dan lainnya yang selama ini memang
dibuat untuk melindungi produk dalam negeri. Jadi, MEA tak lain adalah pasar
bebas yang akan membuka pasar negara-negara di kawasan ASEAN yang berpenduduk
sekitar 600 juta bagi produk dan penanaman modal negara-negara kapitalis besar.
Kedua,
gelombang
demokratisasi di segala bidang pasca Reformasi, khususnya di bidang politik
dengan pemberlakuan model pemilihan langsung untuk kepala negara dan kepala
daerah serta pemilihan anggota legislatif berdasar suara terbanyak, telah
memberikan kesempatan kepada kekuatan kapitalis global untuk lebih menancapkan
pengaruhnya di Indonesia. Dengan kekuatan dana besarnya, mereka masuk dalam
kontestasi politik di Indonesia. Harapannya, melalui orang-orang yang didukung,
mereka bisa turut menentukan pemilihan pejabat publik dan memberikan arah
kebijakan di masa mendatang. Bagi politikus pragmatis, tak jadi masalah
menggadaikan kewenangan politik, yang penting mereka terpilih. Karena itu,
pasca reformasi banyak sekali lahir kebijakan-kebijakan dan peraturan
perundangan yang sangat liberal dan kental dipengaruhi kepentingan asing.
Keputusan rezim
Jokowi-JK yang bergegas menaikkan harga BBM sesuai dengan harga pasar adalah
salah satu bukti kebijakan yang sarat dengan kepentingan asing. Inilah yang
diinginkan oleh perusahaan migas asing agar mereka bisa leluasa masuk di sektor
niaga BBM. Ini bisnis yang sangat besar, mereka mengambil minyak di Indonesia,
lalu diolah dan dijual di Indonesia, tetapi dengan harga internasional. Setiap
tahun, perusahaan migas asing diperkirakan bisa meraup untung tak kurang dari
Rp 150 triliun.
Di lapangan
legislatif, intervensi asing juga sangat nyata. Menurut seorang anggota DPR,
ada lebih dari 76 UU yang pembuatan draft-nya dilakukan pihak asing seperti UU
Migas, UU PM, UU Kelistrikan, UU SDA, UU Perbankan dan sejenisnya yang
jelas-jelas telah meliberalisasi sektor-sektor vital di Indonesia. Dari fakta
inilah, kita menyebut bahwa negeri ini tengah dalam ancaman neoimperialisme.
Saudaraku,
neoliberalisme dan neoimperialisme tentu saja berdampak sangat buruk buat kita
semua. Diantaranya, tingginya angka kemiskinan dan kesenjangan ekonomi,
kerusakan moral, korupsi dan kriminalitas yang makin merajalela. Banyaknya
pejabat dan anggota legislatif yang menjadi tersangka korupsi menjadi bukti
nyata perilaku mereka yang menghalalkan segala cara guna mengembalikan
investasi politiknya. Selain itu, eksploitasi SDA secara brutal juga
menunjukkan bagaimana para pemimpin negeri ini telah gelap mata dalam
memperdagangkan kewenangannya sehingga membiarkan kekayaan alam yang semestinya
untuk kesejahteraan rakyat itu dihisap oleh korporasi domestik maupun asing.
Sementara itu,
demokrasi yang selama ini dipercaya sebagai sistem politik terbaik, yang akan
mewadahi aspirasi rakyat, pada kenyataannya bohong belaka. Rakyat hanya
diperhatikan pada saat kampanye atau sebelum pemilihan. Setelah terpilih,
anggota legislatif, kepala daerah, bahkan presiden lebih memperhatikan para
penyokongnya. Lahirnya UU Liberal dan lembeknya pemerintah di hadapan
perusahaan asing seperti Freeport adalah bukti nyata pengabaian aspirasi rakyat
serta ketundukan pemerintah pada kekuatan para cukong di dalam dan luar negeri.
Jadi, dalam demokrasi tidak ada yang namanya kedaulatan rakyat yang ada adalah
kedaulatan para pemilik modal.
Oleh karena itu,
wahai saudaraku jelas sekali negeri ini harus segera diselamatkan. Tak ada
pilihan lain kecuali dengan Islam, yakni dengan syariah dan khilafah. Jadi
Selamatkan Indonesia dengan Syariah dan Khilafah.
Sumber : Hizbut Tahrir Indonesia,
Edisi 749
Pemuda yang Amazing
PREMIERE Kajian Fakultas
Ekonomi dan Bisnis (KAFE)
26 Maret 2015
Oleh : Ust. Ihsan Fauzi
“Burn Your Spirit, Be an
Amazing Teenager”
Pemuda yang Amazing
Bagaimana menjadi pemuda
yang amazing? Bagaimana memunculkan keajaiban? Ada empat hal yang bisa kita
lakukan :
1. Syech Ahmad Yasin adalah
seorang inspirator HAMAS sebuah gerakan perlawanan muslim Palestina yang
dijajah oleh penjajah yahudi Soheh. Gerakan yang sangat ditakuti oleh militer
terbaik dunia digerakkan oleh seorang tua renta, lumpuh dan duduk diatas kursi
roda. Mungkin kita membayangkan ketika disebut Syech Ahmad Yasin adalah kita
membayangkan seorang pemuda yang gagah, pemuda yang kuat, dan fisiknya luar
biasa akan tetapi Syech Ahmad Yasin adalah
seorang tua renta berjenggot putih bekepala botak tanda beliau sangat
cerdas duduk diatas kursi roda karena seluruh tubuhnya sudah lumpuh. Syech
Ahmad Yasin saat itu masih muda, saat itu fisiknya masih kuat beliau berlomba
bersama temannya, perlombaan itu adalah hand stand (kaki diatas kepala dan tangan
dibawah) biasanya orang paling kuat 5 menit sudah bagus, 1 menit sudah bagus, 5
menit sudah amazing. Saat itu beliau mempunyai tekat yang kuat. Rahasia pertama adalah tekat
yang kuat, kekuatan tekat mengalahkan segala keterbatasan. Ahmad Yasin waktu itu
masih muda masih berusia 15/16tahun masih ABG mungkin masih labil, berlomba untuk
siapa yang paling lama hand stand, 1 menit ada yang jatuh 3 menit ada yang
jatuh, 5 menit sudah luar biasa. Tapi
Ahmad Yasin muda ini, bertahan 10, 20, 30 sampai hampir 1 jam beliau masih
tahan walaupun darah sudah mengalir ke otaknya beliau menahan sambil gemetaran
beliau masih tahan tanda Ahmad Yasin tanda
Ahmad Yasin muda ini mempunyai kekuatan tekat yang sangat kuat. Lalu kemudian
setalah 1 jam bertahan dan akhirnya robohlah beliau karena terlalu lama dan darah mengalir ke
otaknya kemudian seluruh tubuh beliau
tidak bisa digerakkan dan akhirnya
lumpuh. Setelah lumpuh Ahmad Yasin sudah kehilangan seluruh fisiknya
Allah sudah menakdirkan beliau sudah tidak punya kekuatan lagi beliau sudah
tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya yang dulu atletis, tapi semangatnya
masih membara dan kemudian Syech Ahmad
Yasin masih meneruskan pendidikannya hingga gelar sarjana memilih menjadi seorang
guru. Syech Ahmad Yasin saat itu sangat inspiratif karena suaranya sangat lirih
bahkan hampir tak terdengar tapi ketika dia menyuruh murid - muridnya untuk
sholat malam, maka besoknya orang tua murid tersebut pada protes kepada Syech Ahmad Yasin. Kenapa anaknya begadang
tidak tidur semalaman hanya untuk menunggu momentum sholat malam. Ketika
muridnya itu sangat terkesan dengan semangat, dengan tauji, dengan inspirasi
Syech Ahmad Yasin itu untuk sholat malam.
Para murid tidak ingin kehilangan sholat malam sampai tidak tidur menunggu sholat malam. Karena pelan lirik dan
tak berdaya murid – murid beliau sanagt terkesan. Kemudian Syech Ahmad Yasin
punya tekat dan kekuatan dan akhirnya beliau mendirikan sebuah gerakan HAMAS.
Inspirator HAMAS ada dua orang yang pertama Syech Ahmad Yasin lumpuh seluruh
badannya da berbicara lirih dan Syech Abdul Rahman seorang ulam yang buta.
Dengan segala keterbatasan beliau Allah tunjukkan betapa kekuatan tekat
kekuatan cita – cita dan menjadi inspirasi adalah gelombang yang luar biasa.
Jadi yang pertama adalah mempunyai kekuatan tekat, inilah ciri seorang pemuda.
Seorang pemuda itu tidak dinilai dari usiaanya
tapi dinilai dari apakan iya masih mempunyai semangat atau tidak. Jika
sudah meredup semangat seorang pemuda maka percuma ia menjadi pemuda karena
sudah tidak mempunyai semangat yang membara. Karena ciri seorang pemuda adalahan
punya semangat yang membara. Semua itu mungkin, semua itu tidak ada yang tidak
mungkin semua itu sangat mungkin . seperti contoh Syech Ahmad Yasin dan Syech
Abdul Rahman yang mungkin berkebutuhan khusus ini tapi ketika menjadi kekuatan
sangat menggetarkan.
2. Mempersiapkan momentum -
momentumnya dengan pesiapan terbaik. Ada sebuah rumus kepahlawanan yaitu
persiapan kepemilikan momentum. Momentum jaman akan berulang – berulang tapi
tidak semua orang akan menemukan momentumnya maka orang yang mempersiapkan
momentum jamannya akan jadi pahlawan di jaman itu. Kita belajar dari Ir.
Soekarno seorang pemuda yang saat itu sudah berdiskusi masalah politik membahas
masalah Negara pada usianya yang masih belia. Ketika beliau menjadi mahasiswa
di ITB beliau mempersaiapkan dengan berguru dengan Cokro Aminoto di Solo. Cokro
Aminoto adalah guru adalah guru yang luar biasa, beliau mempersiapkan generasi
jaman yang luar biasa beliau mempunyai tiga orang murid. Yaitu
Pertama : Ir. Soekarno
Kedua : Semaul
Ketiga : Kartosuwiryo
Cokro Aminoto melahirkan 3 tokoh besar yang
semuanya mempersiapkan dirinya untuk memjadi pemimpin umat. Mereka melakukan
cara yang berbeda beda untuk melakukan sesuatu yang terbaik untuk negeri ini.
Kemudia kita juga belajar dari tokoh tokoh yang lain Soekarno misalnya yang
sudah mempersiapkan atau Moh. Hatta
seorang pecinta buku, beliau menagatakan “penjarakan aku penjarakan aku terserah selama lamanya engka mau
tapi jangan samapai engkau pisahakan aku dari buku karna walaupun engkau penjarakan akau dan aku masih membaca buku maka aku merdeka”
kata Moh. Hatta tahun 1930an. Pada tahun tersebut nenek” kita masih belum
berfikir tentang buku dan masalah pengetahuan tapi Moh. Hatta sudah berfikir,
maka 2015 bila kita masih berfikir tentang Solo berfikir Jawa Tengan tentang
Indonesia maka kita akan kalah melompat dengan Moh. Hatta maka 1930 sudah
samapai ke Belanda. Maka persiapkan momentum deangan sebaik – baiknya
3. Ketika menemukan momentum
itu kerja keras yang terbaik, rumus seorang muslim adalah
melakukan sesuatu yang terbaik karena Allah menerima amal – amal yang terbaik. Karena setiap muslim akan
beramal untuk dipersembahkan kepada Allah SWT. Amal yang terbaik di setiap Sholat
adalah Khusyuk dan Allah akan menerima sholat seorang yang khusyuk, Amal
terbaik saat haji adalah mabrur dan Allah menerima amalan haji mabrur itu
dengan ganjaran surgra, Allah juga menerima amalan yang terbaik
dalam amal adalah IKHSAN. Ikhsan itu adalah melakukan amalan terbaik
karena Allah. Ikhsan dalam panggung adalah totalitas, sama kuliah juga harus
dengan ikhasan. Kuliah dengan ikhsan yang terbaik adalah A karna tidak mungkin
kita mempersembahkan untuk Allah adalah C. Lakukan sesuatu itu yang terabaik,
terperfect.
4. Pasrahkan semuaanya kepada
Allah karena Keajaiban akan muncul karena pertolongan Allah SWT. Lakukan urusan
Allah maka Allah aka mengurusnya. Apa urusan Allah? Urusan Allah adalah DAKWAH,
KEBAIKAN, KESHALIHAN, AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR. Contoh Nabi Ibrahim AS tidak
menyangka, beliau hanya melakukan perintah Allah saja dan pasrah ketika
menyembelih anaknya beliau tidak tau
kalau nanti diganti dengan biri – biri. Nabi Musa juga tidak tau bahwa
tongkatnya dilempar itu jadi ular ketika dia ditantang oleh tukang sihir, beliau tidak tahu tongkat itu
buat apa. Allah memerintahkan untuk melempar tongkatnya dan beliau percaya pada
kekuasaan Allah. Kemudian ketika Nabi Musa
dikejar sampai tepi laut kemudian Allah memerintahkan untuk memukulkan tongkatnya
beliau percaya kepada Allah dan pasrahkan kepada Allah dan lakukan saja
kemudian mencullah tujuh jalan dan Nabi Musa bisa lewat laut.
29 Jan 2015
Pendaftaran BPPI 2015
Apa lagi kalau bukan "PENDAFTARAN PENGURUS BPPI 2015"
Bagi KAMU Mahasiswa Muslim FEB UNS khusunya angkatan 2012-2014
Bagi KAMU yang ingin belajar dan mengenal Islam lebih dekat
Bagi KAMU yang ingin menjadi insan yang bermanfaat
Bagi KAMU yang ingin menjadi aktivis muslim yang Baik, Pinter, Peduli, Islami
Bagi KAMU yang rindu akan aroma pergerakan mahasiswa.
Bagi KAMU yang ingin belajar berorganisasi sekaligus mendapatkan keluarga baru yang kece
Tenang, belum terlambat....!!
Segera DAFTARKAN DIRIMU menjadi bagian dari KELUARGA BADAN PENGKAJIAN PENGAMALAN ISLAM FEB UNS PERIODE 2015.
Pendaftaran sudah DIBUKA mulai detik ini sampai tanggal 15 Februari 2015.
Caranya cukup mudah, simpel, dan gampang.
1. Mengisi Formulir Pendaftaran Online yang bisa di akses di http://goo.gl/forms/qpbD10wbPE
2. Melakukan konfirmasi ke Contact Person. Putra (08995224044) | Putri (087836393979)
3. Melakukan screening/wawancara mulai tanggal 18 Februari 2015
Segera Gabung dan Daftarkan Dirimu Segera!!!
#BukanBPPIBiasa15#
22 Jan 2015
Memahami Amanah & Mengikis Habis Popularitas
Surakarta - (22/01/2015) Berbicara tentang amanah sama saja dengan membahas tentang sesuatu yang besar dalam agama yang mulia. Apalagi amanah ini menjadi karakter khas yang dimiliki Rasulullah sehingga disegani dan dicintai oleh umatnya. Rasul bersabda:
"Tiada beriman orang yang tidak memegang amanat dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji." (HR. Ad-Dailami)
Amanah menjadi salah satu bagian dalam lingkaran keimanan seorang muslim dan menjadi satu hal penting untuk dipahami. Pernah kita melihat status di facebook atau media sosial yang lain, dalam salah gambar terdapat tulisan:
"Barakallah kepada si Fulan sebagai Ketua Umum/Presiden dan sebagainya..."
Menarik bahwa salah komentarnya adalah "barakallah wa innalillah."
Jika melihat lebih jauh sebenarnya ada dua dimensi amanah. Pertama adalah makna barakallah itu artinya amanah merupakan salah satu sifat/amalan yang mulia. Atas sifat inilah Rasulullah disegani para umatnya dan bahkan musuhnya percaya dengan kemuliaan lisannya. Allah berfirman:
"Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (Q.S Al-Mu'minun : 8-11)
Selanjutnya adalah ungkapan inalillah mengandung makna bahwa amanah adalah sebuah janji yang harus ditepati. Konsekuensi jika tidak amanah tentunya akan mengantarkan kepada murka Allah. Bahkan sahabat nabi, Abu Dzar al-Ghifari ketika meminta amanah kepada Rasulullah, beliau menolaknya dan menjawab:
"Hai Abu Zar, sesungguhnya pada hari kiamat engkau adalah seorang yang lemah dan sesungguhnya jabatan pemerintahan itu adalah sebagai amanat dan sebenarnya jabatan sedemikian itu adalah merupakan kerendahan serta penyesalan -pada hari kiamat- bagi orang yang tidak dapat menunaikan amanatnya, kecuali seorang yang mengambil amanat itu dengan hak sebagaimana mestinya dan menunaikan apa yang dibebankan atas dirinya perihal amanat yang dipikulkan tadi." (Riwayat Muslim)
Perlunya memahami amanah ini berarti mencoba untuk mengokohkan keimanan. Takutnya hal ini akan membawa kepada penyesalan. Murni ini adalah untuk menggapai ridho Illahi dan bukan untuk mencari popularitas semata.
Terkadang amanah perlu untuk ditunjukkan kepada khalayak dan itupun hanya sebagai sarana komunikasi. Ketika amanah sudah diberikan, maka ada baiknya kita melihat kemampuan dan kesanggupan pribadi. Poin apa saja yang masih kurang dan perlu ditingkatkan, itu menjadi pertimbangan besar dalam menerima sebuah amanah.
Perlu diperhatikan pula bahwa amanah itu lebih baik diberi bukan meminta. Sebab jika meminta, peluang syetan untuk merusak niat semakin besar. Ketika niat sudah rusak, maka tidak akan ada artinya di mata Allah dan itu artinya adalah amanah justru menjadi pintu masuk kita menuju murkaNya Allah SWT.
"Tiada beriman orang yang tidak memegang amanat dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji." (HR. Ad-Dailami)
Amanah menjadi salah satu bagian dalam lingkaran keimanan seorang muslim dan menjadi satu hal penting untuk dipahami. Pernah kita melihat status di facebook atau media sosial yang lain, dalam salah gambar terdapat tulisan:
"Barakallah kepada si Fulan sebagai Ketua Umum/Presiden dan sebagainya..."
Menarik bahwa salah komentarnya adalah "barakallah wa innalillah."
Jika melihat lebih jauh sebenarnya ada dua dimensi amanah. Pertama adalah makna barakallah itu artinya amanah merupakan salah satu sifat/amalan yang mulia. Atas sifat inilah Rasulullah disegani para umatnya dan bahkan musuhnya percaya dengan kemuliaan lisannya. Allah berfirman:
"Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (Q.S Al-Mu'minun : 8-11)
Selanjutnya adalah ungkapan inalillah mengandung makna bahwa amanah adalah sebuah janji yang harus ditepati. Konsekuensi jika tidak amanah tentunya akan mengantarkan kepada murka Allah. Bahkan sahabat nabi, Abu Dzar al-Ghifari ketika meminta amanah kepada Rasulullah, beliau menolaknya dan menjawab:
"Hai Abu Zar, sesungguhnya pada hari kiamat engkau adalah seorang yang lemah dan sesungguhnya jabatan pemerintahan itu adalah sebagai amanat dan sebenarnya jabatan sedemikian itu adalah merupakan kerendahan serta penyesalan -pada hari kiamat- bagi orang yang tidak dapat menunaikan amanatnya, kecuali seorang yang mengambil amanat itu dengan hak sebagaimana mestinya dan menunaikan apa yang dibebankan atas dirinya perihal amanat yang dipikulkan tadi." (Riwayat Muslim)
Perlunya memahami amanah ini berarti mencoba untuk mengokohkan keimanan. Takutnya hal ini akan membawa kepada penyesalan. Murni ini adalah untuk menggapai ridho Illahi dan bukan untuk mencari popularitas semata.
Terkadang amanah perlu untuk ditunjukkan kepada khalayak dan itupun hanya sebagai sarana komunikasi. Ketika amanah sudah diberikan, maka ada baiknya kita melihat kemampuan dan kesanggupan pribadi. Poin apa saja yang masih kurang dan perlu ditingkatkan, itu menjadi pertimbangan besar dalam menerima sebuah amanah.
Perlu diperhatikan pula bahwa amanah itu lebih baik diberi bukan meminta. Sebab jika meminta, peluang syetan untuk merusak niat semakin besar. Ketika niat sudah rusak, maka tidak akan ada artinya di mata Allah dan itu artinya adalah amanah justru menjadi pintu masuk kita menuju murkaNya Allah SWT.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)