Apakah Nabi dan Rasul
ketika menyampaikan risalahnya menuntut uang atau materi? Allah telah
menjelaskan perihal ini dalam Surat Asy-Syu’ara’ (26) ayat 109, 127, 145, 164
yang menjelaskan bahwa nabi dan Rasul tidak meminta imbalan atas ajakan yang
mereka lakukan.
“Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakanmu itu; imbalanku
hanyalah dari Tuhan seluruh alam.”(Q.S 26: 164)
Ustad adalah guru.
Guru yang mengajarkan ayat-ayat Allah, baik ayat kauniyah dan qouliyah. Ayat
kauniyah adalah tanda-tanda kebesaran Allah yang bisa dilihat disekeliling kehidupan
manusia. Sedangkan ayat qouliyah adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ustad memiliki
tugas yang sangat mulia, yaitu membersihkan atau menyucikan hati dan jiwa.
Allah juga menjelaskan
diantara tanda-tanda ustad yang memiliki orientasi murni, yaitu:
“Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan kepadamu, dan mereka adalah
orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S Yasiin: 21)
Ayat ini sudah memberikan penjelasan kepada umat Islam bahwa ustad atau
guru pada hakikatnya tidak diperbolehkan memberikan tarif atau balasan
jasa/materi tertentu. Namun, ketika dalam beliau berdakwah dan tanpa meminta
kemudian diberi materi/jasa, maka itu adalah rezeki dari Allah untuknya dan
pantas untuk diterima dan bersyukur atasnya.
0 comments :
Posting Komentar