Suatu senja
yang cerah mengiringi langkah kami menuju kediaman beliau. Ramainya jalanan
menuju Karanganyar tidak menyurutkan niat kami untuk menimba ilmu dari beliau
yang sekaligus menjadi bagian dari IKABI (Ikatan Alumni BPPI). Kami pun tiba
dan langsung mendapat sambutan hangat dari beliau. Kami persilakan masuk dan
duduk melingkari beliau. Pertama kali beliau menyampaikan terkait dengan DoA
(Dompet Alumni). “Melihat banyaknya Ikabi yang memberikan donatur, berarti
adanya DoA ini disambut baik oleh alumni” ujarnya. Beliau juga mengatakan bahwa
yang terpenting lagi adalah feed back dari
adanya DoA ini, karena para alumni juga membutuhkan kejelasan penggunaan dana.
“Tantangan
ketika saya dulu di BPPI adalah adanya anggapan bahwa BPPI itu eksklusif,
jarang membaur. Kalaupun membaur itu hanya dengan sesamanya (BPPI, red).”
Ucapnya. Beliau meneruskan bahwa tantangan BPPI itu berbeda dari zaman ke
zaman. Pejuang BPPI akan senantiasa berbeda dan memiliki karakter tersendiri di
setiap zamannya. Kemudahan teknologi saat ini bisa digunakan sebagai sarana
dakwah sehingga dakwah yang diperjuangkan akan mampu tersampaikan dengan baik
di kalangan civitas akademika.
Percakapan
itu pun akhirnya terhenti karena adzan maghrib sudah berkumandang. Dan akhirnya
inilah kunjungan BPPI ke kediaman Bapak Afran telah usai. Semoga ukhuwah ini
akan terputus. Dan semoga silaturrahim ini Allah akan memanjangkan umur kita
dan membukakan pintu rezeki untuk kita. Amin.
0 comments :
Posting Komentar