Dalam Al-Qur;an surat Luqman ayat 12-19 di jelaskan bahwa pentingnya pendidikan
usia dini agar bisa membentuk karakter yang berintegritas, berintelektual,
serta bertanggung jawab.
Pertama, Mananamkan nilai “tauhidullah” dengan benar, dengan
menanamkan nilai tauhid atau nilai kebenaran dalam diri anak pada usia dini
maka ini akan menimbulkan rasa kebajikan,
kebijaksanaan, serta menghormati sesama manusia. Dengan di terapannya sikap
atau nilai “tauhidullah” kepada anak usia dini akan menciptakan manusia yang berintegritas
bagi Indonesia.
Kedua, Mengajarkan “ta’at al waalidaen”, dengan menanamkan nilai “ta’at al waalidaen” kepada diri seorang anak maka pada diri sang
anak akan memunculkan sikap hormat
kepada orang tuanya, kepada sang pencipta, sikap hormat kepada sesama manusia,
serta memunculkan manifestasi kesyukuraan sang anak kepada sang pencipta atas
segala kebutuhan yang telah di berikan kepadanya.
Ketiga, Mengajarkan “husnul mu’asyarah”, dengan menanamkan nilai “husnul mu’asyarah” kepada diri sang anak akan bisa memilih jalan
yang benar dalam pergaulannya serta di bangun diatas dasar keyakinan akan hari
kebangkitan pada hari esok, sehingga pergaulan tersebut memiliki akar akar
kebenaran dan bukan kepalsuan.
Keempat, Menumbuhkan kepribadian yang
memiliki “shilah bi Allah” dengan menanamkan nilai “shilah bi Allah” maka dari diri sang anak akan memunnculkan sifat
menjalankan kewajiban yang seharusnya di lakukan dan dapat bertanggungjawab
atas segala aspek yang dikerjaakan.
Kelima, Menumbuhkan nilai dalam diri anak “kepedulian
sosial” yang tinggi dan amr ma’ruf- nahi
mungkar, dengan menanamkan nilai kepedulian sosial kepadda si anak maka
dari diri si anak akan timbul rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar
apabila terjadi sesuatu misalnya bencana banjir, tanah longsor, kebakaran dan
lain-lain.
Keenam, Membentuk kejiwaan anak yang kokoh
(sabar) dengan menanamkan sikap sabar kepada si anak maka si anak apabila
mempunyai masalah pada masa sekarang sampai masa mendatang si anak dapat
menghadapi masalah tersebut dan tidak lari dari persoalan yang dihadapinya.
Ketujuh, Menumbuhkan “sifat rendah hati”
serta menjauhkan “sifat arogan”, dengan menamkan sifat ini maka si anak dapat memilliki
rasa rendah hati terhadap sesama manusia jadi si anak akan menjauhkan sifat “kebathilan” dalam dirinnya.
Kedelapan, Mengajarkan “kesopanan” dalam
sikap dan ucapannya dengan menanamkan nilai “kesopanan” kepada si anak maka akan
memunculkan sikap segan dan menghormati orang yang lebih tua maupun yang lebih
muda baik tingkah lakunya maupun tatacara berbicara. (KSR/Syr/14)
0 comments :
Posting Komentar