10 Mei 2014

Pandangan Al-Quran terhadap Pendidikan Usia Dini

Dalam Al-Qur;an surat Luqman ayat  12-19 di jelaskan bahwa pentingnya pendidikan usia dini agar bisa membentuk karakter yang berintegritas, berintelektual, serta bertanggung jawab.
Pertama, Mananamkan nilai “tauhidullah” dengan benar, dengan menanamkan nilai tauhid atau nilai kebenaran dalam diri anak pada usia dini maka ini  akan menimbulkan rasa kebajikan, kebijaksanaan, serta menghormati sesama manusia. Dengan di terapannya sikap atau nilai “tauhidullah” kepada anak usia dini akan menciptakan manusia yang berintegritas bagi Indonesia.
Kedua, Mengajarkan “ta’at al waalidaen”, dengan menanamkan nilai “ta’at al waalidaen” kepada diri seorang anak maka pada diri sang anak  akan memunculkan sikap hormat kepada orang tuanya, kepada sang pencipta, sikap hormat kepada sesama manusia, serta memunculkan manifestasi kesyukuraan sang anak kepada sang pencipta atas segala kebutuhan yang telah di berikan kepadanya.
Ketiga, Mengajarkan “husnul mu’asyarah”, dengan menanamkan nilai “husnul mu’asyarah” kepada diri sang anak akan bisa memilih jalan yang benar dalam pergaulannya serta di bangun diatas dasar keyakinan akan hari kebangkitan pada hari esok, sehingga pergaulan tersebut memiliki akar akar kebenaran dan bukan kepalsuan.
Keempat, Menumbuhkan kepribadian yang memiliki “shilah bi Allah”  dengan menanamkan nilai “shilah bi Allah” maka dari diri sang anak akan memunnculkan sifat menjalankan kewajiban yang seharusnya di lakukan dan dapat bertanggungjawab atas segala aspek yang dikerjaakan.
Kelima, Menumbuhkan nilai dalam diri anak “kepedulian sosial” yang tinggi dan amr ma’ruf- nahi mungkar, dengan menanamkan nilai kepedulian sosial kepadda si anak maka dari diri si anak akan timbul rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar apabila terjadi sesuatu misalnya bencana banjir, tanah longsor, kebakaran dan lain-lain.
Keenam, Membentuk kejiwaan anak yang kokoh (sabar) dengan menanamkan sikap sabar kepada si anak maka si anak apabila mempunyai masalah pada masa sekarang sampai masa mendatang si anak dapat menghadapi masalah tersebut dan tidak lari dari persoalan yang dihadapinya.
Ketujuh, Menumbuhkan “sifat rendah hati” serta menjauhkan “sifat arogan”, dengan menamkan sifat ini maka si anak dapat memilliki rasa rendah hati terhadap sesama manusia jadi si anak akan menjauhkan sifat “kebathilan” dalam dirinnya.
Kedelapan, Mengajarkan “kesopanan” dalam sikap dan ucapannya dengan menanamkan nilai “kesopanan” kepada si anak maka akan memunculkan sikap segan dan menghormati orang yang lebih tua maupun yang lebih muda baik tingkah lakunya maupun tatacara berbicara. (KSR/Syr/14)


0 comments :

Posting Komentar