3 Nov 2012

Misteri Anak Indigo


Melihat makhluk halus, mengetahui manusia atau barang yang telah hilang, penghubung dunia manusia dan dunia lain. Mungkin itu yang ada dalam pikiran kita saat ditanya tentang anak indigo. Sebagai jalan hidup yang sempurna, bagaimanakah Islam memandang fenomena di luar nalar ini?


Persinggungan antara dunia manusia dan 'dunia lain' selalu menjadi topik yang menarik manusia untuk membahasnya, termasuk fenomena anak indigo


Definisi Indigo

Secara bahasa, indigo adalah sebutan untuk warna antara biru dan violet. Ada yang menyebutnya dengan nila. Lalu istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan anak yang memiliki kemampuan atau sifat yang special, tidak biasa, dan bahkan supranatural.


Adalah cenayang Nancy Ann Tappe mengemukan konsep anak indigo pertama kali pada tahun 1970-an. Cenayang adalah orang yang dipercaya bisa menjadi medium bagi roh. Dalam bukunya yang diterbitkan tahun 1982 yang berjudul Understanding Your Life Through Color, dijelaskan bahwa semenjak pertengahan tahun 1960-an, ia mulai menyadari bahwa ada banyak anak yang lahir dengan aura indigo. Dalam publikasi lain, cenayang Tappe juga mengatakan bahwa warna indigo atau nila berasal dari “warna kehidupan” anak yang ia dapatkan melalui sinestesia. Sehingga anak indigo adalah anak yang memiliki aura indigo atau nila.

Gagasan ini kemudian dipopulerkan oleh sebuah buku berjudul The Indigo Children : The New Kids Have Arrived pada tahun 1998. Seorang cenayang lain, Lee Carroll, mengklaim bahwa dirinya adalah medium bagi roh yang bernama roh Kryon. Menurutnya, roh Kryon telah memberikan kepadanya beberapa cara untuk mengenali anak indigo.


Cenayang dan Dunia Roh, Sudut Pandang Islam

Dalam sudut pandang Islam telah jelas, cenayang tak lain dan tak bukan adalah dukun alias tukang ramal. ‘Ulama’ kenamaan, Ibnul Qayyim menyebut dukun merupakan ‘rasulnya setan’ atau utusan setan. Setan dari golongan jin memberikan bisikan atau wangsit kepada sekutunya yaitu dukun, lalu dukun menyebarkannya ke tengah-tengah manusia.

Beberapa orang meyakini bahwa anak indigo bisa melihat arwah orang mati. Bagaimana Islam menjelaskannya?

Islam sudah menjelaskan dengan gamblang dari berbagai hadits bahwa arwah orang mati sudah berada dalam alam lain yang berbeda dengan alam kita, yaitu alam barzakh. Semua manusia yang telah tiada, baik yang jasadnya terkubur dalam tanah maupun tidak, arwahnya akan berada dalam arwah barzakh. Di sana ia memperoleh nikmat atau adzab, tergantung amal yang telah ia lakukan selama di alam dunia. Sembari memperoleh nikmat atau adzab, mereka juga menunggu kedatangan hari akhir dan yaumul mizan, hari perhitungan amal. Barulah setelah itu mereka akan masuk ke Al-Jannah atau Syurga, atau An-Naar atau Neraka.

Juga perlu dicatat, setelah meninggal, segala amal manusia telah terputus, kecuali amal jariyah mereka. Jadi mereka yang telah meninggal tidak akan sempat datang ke dunia ini lagi, menghadiri ritual jelangkung, mendatangi panggilan dukun, apalagi ikut acara ulang tahun. Sedangkan yang disangka arwah orang mati  tak lain adalah jin yang mengaku atau menyamar sebagai orang yang telah mati.


Kelebihan atau Gangguan?

Banyak orang yang begitu takjub melihat kemampuan dan ‘kelebihan’ anak indigo. Namun jarang yang memandang bahwa anak indigo sebenarnya sedang mendapat gangguan.

Jika ada anak yang bisa melihat penampakan, bukan karena si anak yang hebat, tapi bisa jadi jin tengah mengganggunya, atau malah berusaha menjadikan si anak sebagai ‘rasul’-nya. karena hakikatnya manusia tidak bisa melihat jin, sebagaimana firman Allah Yang Maha Mengetahui, “Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” {QS. Al-A’raf (07) : 27}

Jika ada yang melihatnya, itu karena jin yang menampakkan diri kepada manusia dengan wujud yang bukan aslinya.

Hal yang sama saat ada anak indigo bisa meramal atau mengobati penyakit, sebenarnya ia tengah diganggu  setan atau tengah ‘dipromosikan’ setan untuk menjadi paranormal. Dengan cara itu, setan berusaha memperdaya manusia dengan cara mencari jalan kesembuhan dengan cara meminta pertolongan kepada jin.

Melihat kenyataan yang ada, harusnya anak indigo bukannya diagung-agungkan dan didorong untuk mengasah kemampuannya, namun harus diselamatkan lantaran sedang mengalami gangguan dari setan terlaknat. Mereka harus diarahkan untuk berlaku pasif terhadap segala macam bisikan atau segala ‘penampakan’ yang dilihatnya, atau bisa juga dilakukan terapi ruqyah syar’iyyah.

Selain itu, hendaknya kita selalu ingat bahwa tetua para setan, Iblis la’natullah ‘alaih, telah bersumpah menjelang pengusirannya dari surga, Ya Rabbku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, [39] kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka.” [40]  {QS. Al-Hijr (15)}

Hendaknya dengan ini kita bisa semakin waspada akan tipu daya setan.

Wallahu a’lam..


Disarikan dari Majalah Ar-Risalah edisi 136.

2 komentar :

  1. Gua gak setuju ma catatan di atas,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lho, memang kenapa akh Herjan? Apa mungkin anda punya pemikiran lain terkait permasalahan ini.

      Hapus