Gunungan
Masalah
Ada kala dimana kita merasa jenuh
dan bosan dengan apa yang kita lakukan setiap hari. Semua terasa menjemukan.
Ada waktu dimana kita merasa tidak bisa leluasa untuk melakukan apa yang
benar-benar kita inginkan. Pernah kita ingin dimana kita benar-benar bebas dari
belenggu pekerjaan yang makin mengikat erat. Ujian datang bertubi-tubi dan
masalah kian hari kian menggunung tinggi.
“Hidup
macam apa ini? Diuji tiada henti.”
Berhentilah mengumpat atau
mengutuk keadaan. Ujian datang bukan untuk melemahkanmu justru ia datang untuk
menguatkanmu. Ujian tidak selamanya karena Dia membencimu justru Dia sangat
mencintaimu. Jangan senang dulu jika hidupmu lempeng-lempeng saja, mengalir
lembut tanpa pernah ada ujian yang mendera. Jangan senang dulu, bisa jadi Allah
justru sedang mengujimu dan patut direnungi,
“Jangan-jangan
Allah tidak memperhatikanku dan Dia membiarkanku begitu saja.”
Hanyalah seonggok
daging yang berjalan kesana kemari tanpa diketahui pasti kemana ia pergi dan
kemana ia harus pulang kembali. Selama kita masih menjadi manusia, selama itu
pula ujian akan dikirimkan olehNya kepada kita. Allah telah menyebutkan dalam
surat Muhammad ayat 31,
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji
kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan
bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.”
Ujian yang Allah berikan ragam
bentuknya, bahkan untuk sesuatu yang kau cintai.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu
dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya
kepada Kamilah kamu dikembalikan”(Al-Anbiyâ : 35).
Ada
Cinta Dibalik Duka
Ada cinta dibalik duka.
Tidak selamanya duka membawa nestapa tetapi ia bisa membawa cinta bersamanya.
Bersyukurlah bagi
kalian yang sedang diuji. Itu pertanda Allah masih mencintaimu. Apabila Allah
mencintai suatu kaum, maka Ia akan mengujinya. Bagaimana jika saat ini Allah
tengah mengujimu? Ku rasa kau tau jawabannya.
Bersabar dan
bersyukurlah ketika ujian berat menimpamu. Tidakkah ingat dengan sabda
Rasulullah bahwa sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian
dan barang siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat
keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya
maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya.
MasyaALlah, indah
sekali bukan?
Jika sudah begini,
masih menggerutu jika Allah mengujimu?
Nikmati saja setiap
buliran keringat dan tetesan air mata. Mainkan saja peranmu sebaik mungkin.
Mainkan peranmu sebagai hamba yang bersabar ketika Allah mengujimu dan mainkan
peranmu sebagai hamba yang bersyukur ketika Allah mengangkatmu ke derajat yang
lebih tinggi.
Bersabar
dan Kuatkan Kesabaran
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah
kepada Allah, supaya kamu beruntung” (Ali Imran:200).
Bersabarlah
ketika kau diuji dengan maksiat. Ketika kau dihadapkan dengan hal-hal yang
membuat Dia tak lagi cinta atau ketika godaan-godaan syetan makin menggila
saja. Minta kepada Allah agar dikuatkan di titik terkuat kita dan minta
perlindungan dan penjagaan di titik terlemah kita.
Bersabarlah ketika diuji dengan musibah atau kesusahan, karena bisa jadi dari musibah itu syetan akan menggiring kita ke lembah kemaksiatan.
Bersabarlah ketika diuji dengan musibah atau kesusahan, karena bisa jadi dari musibah itu syetan akan menggiring kita ke lembah kemaksiatan.
Terkadang
manusia apabila ditimpa ujian berupa musibah, ia masih sanggup untuk bersabar.
Namun, ketika diuji berupa kenikmatan dan kesenangan, hanya sedikit yang lolos
dari ujian. Maka, kita juga meminta untuk senantiasa dikuatkan kesabarannya.
Dikuatkan kesabaran dalam taat kepadaNya, untuk tetap teguh menjalankan
perintahNya hingga Allah sendiri yang akan mengistirahatkan kita di
peristirahatan hakiki, di surgaNya nanti.
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar
dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar.” (Qs Al Baqarah : 153).
Itulah mengapa
sabar tiada berbatas, karena ketika aku bersabar, Allah bersamaku dan aku tidak
ingin membatasi kebersamaanku denganNya.
Alhamdulillahirobbil alamin menenangkan hati dan pikiran
BalasHapusAlhamdulillahirobbil alamin menenangkan hati dan pikiran
BalasHapus