20 Mei 2013

Kitab Sucimu = Kitab Suciku?


Apakah masih ada Taurat, Zabur, dan Injil yang murni? Apakah kitab suci umat Kristen sekarang adalah Injil? Bagaimana pandangan kitab-kitab suci tersebut dalam Al-Qur’an?  




Kitab Suci dalam Perspektif Islam


 Dalam Al-Qur'an dinyatakan bahwa Allah Ta'ala juga telah menurunkan kitab suci kepada umat tertentu sebelum masa Nabi Muhammad shallallahu 'alaih wa salam.

Sebelum Al-Qur’an, kitab suci terakhir, diturunkan secara berangsur kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam, Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an juga telah menegaskan akan kitab suci yang turun sebelumnya. Kitab suci ini diturunkan oleh nabi tertentu untuk pedoman kaumnya masing-masing.


At-Taurat


Kitab suci ini diturunkan kepada Nabi Musa dan Harun ‘alaihimas-salam.


Allah Ta’ala berfirman, Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya.” {QS. Al-Maidah: 55}


Kitab suci ini diturunkan sebagai pedoman hidup bagi Bani Israil (anak cucu Nabi Ya’qub ‘alaih as-salam) sampai dengan masa tertentu. Diturunkan pasca penyeberangan Bani Israil dari kejaran Fir’aun dan pasukannya saat Nabi Musa ‘alaih as-salam bermunajat di Thur (Bukit) Sina.


Sebagai pedoman, kitab suci Taurat juga berisikan hukum halal-haram, makanan yang boleh dimakan, mengkuduskan hari Sabbat (Sabtu), puasa, dan sebagainya. Namun yang paling fundamental, kitab suci Taurat berisikan seruan untuk mengesakan Allah.


Zabur


Kitab suci ini diturunkan kepada Dawud ‘alaih as-salam, seorang Nabi dan Raja dari Kerajaan Israil Kuno.


Allah Ta’ala berfirman, “Dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.” {QS. An-Nisaa’: 163}


Zabur tidak berisikan hukum halal haram, tetapi berisikan syair dan pujian kepada Allah Ta’ala. Pada masa Nabi Dawud ‘alaih as-salam, pedoman hidup Bani Israil tetaplah Taurat Musa.


Al-Injil


Kitab suci Injil diturunkan kepada Nabi ‘Isa ‘alaih as-salam. Beliau adalah nabi yang lahir tanpa campur tangan laki-laki, juga merupakan nabi terakhir dari kalangan Bani Israil.


Allah Yang Maha Tunggal berfirman, “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” {QS. Al Ma-idah (5): 46}


Injil diturunkan untuk pedoman bagi Bani Israil dan menyempurnakan Taurat Nabi Musa ‘alaih as-salam. Sama seperti kitab suci terdahulu, inti dari ajaran kitab suci Injil adalah mengajak untuk menyembah kepada Allah Yang Maha Tunggal.




Kitab Kristen dan Yahudi


Lantas, apakah kitab suci yang dipakai umat Kristen dan Yahudi sekarang itu sama dengan kitab suci yang diyakini umat Islam?? Untuk menjawabnya, kita telaah dulu kitab suci mereka.


Alkitab atau Bible. Itulah sebutan umat Kristen untuk kitab suci mereka. Alkitab / Bible ini terdiri dari dua bagian, Perjanjian Lama - PL (Old Testament) dan Perjanjian Baru - PB (New Testament). Baik PL maupun PB dibagi menjadi beberapa kitab (semacam Surah dalam Al-Qur’an). Tiap kitab dibagi menjadi beberapa pasal, dan tiap pasal terdiri dari beberapa ayat.


Apa bedanya PL dan PB dan mengapa pake istilah ‘perjanjian’? Lantas apa itu Injil menurut umat Kristen?


Disebut perjanjian karena menurut kacamata Kristen, ini adalah bentuk Perjanjian antara Allah dengan manusia.


Perjanjian Lama ditulis sebelum masa Yesus (‘Isa ‘alaih as-salam) dengan berlandaskan ilham dari Tuhan. Beberapa yang diyakini umat Kristen sebagai penulis Perjanjian Lama adalah Musa (Islam: Nabi Musa ‘alaih as-salam), Ezra (Islam: ‘Uzair ‘alaih as-salam), Daniel (salah satu Nabi dalam Kristen), Yesaya (Salah satu Nabi dalam Kristen), Daud (Islam: Dawud ‘alaih as-salam), Salomo (Islam: Sulaiman ‘alaih as-salam), dan lain-lain.


Isi Perjanjian Lama identik dengan Tanakh, kitab suci Yahudi, hanya urutan kitabnya saja yang berbeda.


 Tanakh, kitab suci Yahudi. Umat Kristen menyebutnya Perjanjian Lama.

Perjanjian Lama dibagi jadi tiga bagian besar: Torat atau Taurat, Nevi’im, Ketuvim. Masing-masing bagian ini terdiri dari beberapa kitab.


Torat atau Taurat dalam keyakinan Yahudi dan Kristen mengacu pada lima kitab dalam Perjanjian Lama yang diyakini ditulis Musa.


Mazmur (yang sering disamakan dengan ‘Zabur’ dalam Islam) merupakan salah satu kitab dalam Perjanjian Lama. Kitab Mazmur berisikan banyak nyanyian yang mayoritas digubah oleh Daud (Islam: Dawud ‘alaih as-salam). Para pakar berpendapat bahwa buku ini digubah oleh berbagai pujangga (tak hanya Daud) dalam waktu yang lama sekali, yaitu mulai zaman Musa sampai setelah orang Israel kembali dari pembuangan ke Babel.


Sedang Perjanjian Baru ditulis pasca kelahiran Yesus (Islam: ‘Isa ‘alaih as-salam). Dibagi jadi beberapa bagian: Injil (4 kitab), kitab sejarah (1 kitab), surat-surat Paulus (13 kitab), surat-surat non-Paulus (8 kitab), dan kitab Wahyu (1 kitab).


Injil dalam kacamata Kristen merupakan empat kitab pertama dalam Perjanjian Baru, yaitu Markus, Matius, Lukas, Yohanes. Namanya disesuaikan dengan nama penulisnya.


Walaupun begitu, sebenarnya banyak Injil lain yang ditulis, tetapi tidak dimasukkan ke dalam bagian Perjanjian Baru, yang disebut Injil Apokrif. Beberapa injil Apokrif dianggap sebagai bid’ah dan memuat ajaran menyimpang oleh gereja. Beberapa yang termasuk Injil Apokrif adalah Injil Barnabas, Injil Thomas, Injil Maria Magdalena, dan Injil Yudas.




Kitab Suci = Kitab Suci?


Dari pemaparan singkat tadi, dan juga beberapa kajian mendalam terhadap kitab umat Kristen dan Yahudi maupun terhadap kitab suci Al-Qur’an, kita dapat mengambil beberapa kesimpulan.


Pertama. Dari segi definisi, kitab suci yang diyakini umat Islam berbeda dengan yang diyakini umat Yahudi dan Kristen.


Misal, keyakinan tentang Injil. Dalam Islam, Injil adalah kitab suci yang diturunkan pada Nabi ‘Isa ‘alaih as-salam untuk pedoman hidup Bani Israil. Dalam literature Kristen, Injil ditulis oleh orang lain pasca ‘Isa ‘alaih as-salam tiada, beberapa diyakini murid beliau yang menulis.

 Bible atau Alkitab. Kitab suci umat Kristen.


Kedua. Banyak umat Muslim yang meyakini bahwa kitab suci Kristen adalah Injil. Padahal itu kurang tepat, ditinjau dari kacamata Islam maupun Kristen.


Dalam kacamata Islam, Injil yang ada sekarang bukanlah Injil yang diturunkan pada ‘Isa ‘alaih as-salam seperti yang telah dijelaskan dalam poin sebelumnya.


Sedang dari kacamata Kristen, ini juga kurang tepat. Injil adalah bagian dari kitab suci Kristen. Bila dibuat permisalan seperti mengatakan “kitab suci umat Islam adalah Al-Fatihah” adalah kurang tepat. Karena Al-Fatihah adalah “bagian dari kitab suci”, bukan kitab suci tersendiri.


Ketiga. Allah Ta’ala melalui Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir telah menyatakan bahwa kitab suci terdahulu telah diubah oleh orang-orang tak bertanggung jawab sehingga isinya bercampur antara kebenaran dan kebatilan. Umat Yahudi juga meyakini akan adanya beberapa perubahan dalam kitab suci, tetapi hal itu dianggap sebagai ‘penyempurnaan’.


Berfirman Allah Yang Maha Mengetahui, “Dan mereka tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya saat mereka berkata,’Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.’ Jawablah (ya Muhammad),’Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan apa yang kamu dan bapak-bapak kamu belum ketahui.’ Katakanlah,’Allah (telah menurunkannya)’. Kemudian biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.”  {QS. Al-An’am (06) : 91}


Keempat. Kitab suci terdahulu hanya untuk umat dan masa tertentu saja. Sedangkan Al-Qur’an untuk seluruh umat manusia sampai hari kiamat dan terjaga dari pengubahan isi seperti kitab suci terdahulu.

Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." {QS. Al-Hijr (15): 9}


Kelima. Mengimani kitab suci sebelum Al-Qur’an dengan cara mengimani bahwa Allah Ta’ala memang benar-benar menurunkan kitab suci sebelum Al-Qur’an untuk pedoman suatu umat dan pada masa tertentu, bukan dengan mengamalkan isinya. Hal ini dikarenakan selain kitab suci tersebut semuanya telah disempurnakan oleh Al-Qur’an, isinya juga sudah tidak murni firman Allah ‘Azza wa Jalla lagi.

 Al-Qur'an sebagai "batu ujian" terhadap kitab sebelumnya, sebagai ukuran standard benar tidaknya ayat-ayat diturunkan pada kitab sebelumnya mengingat kitab terdahulu sudah tidak murni firman Allah Ta'ala


Allah Ta’ala berfirman, Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.” {QS. Al Ma-idah (5): 48}

Apa fungsinya membahas masalah ini? Bukannya ini seolah memecah belah persatuan bangsa?

Tentu tidak. Dengan mengetahui permasalahan ini, kita jadi mengetahui mana batas-batas yang harusnya kita jaga, sehingga nggak akan terjadi sinkretisme atau pencampuradukan agama, sehingga aqidah kita nggak akan tercampuri dengan hal-hal yang nggak semestinya, seperti bercampur dengan kepercayaan agama lain yang sangat bertolak belakang dengan agama kita.

"Katakanlah, 'Hai orang-orang kafir.
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang kamu sembah.
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
Untukmu agamamu, untukku agamaku.'"
{QS. Al-Kafirun (109)}

0 comments :

Posting Komentar