Mewakili semua suara akhwat…!!! -fwd dr milis-
- ini adalah kisah yang sudah sangat melegenda:
- Tentang Julius Caesar, kaisar Romawi yang rela kehilangan kehormatan,
kesetiaan dan bahkan negaranya demi si Ratu Penggoda:Cleopatra.
Semua dia lakukan (kata ahli sejarah)…atas nama cinta
- Ini kisah tentang pemuda bernama Romeo, demi seorang wanita, rela
kehilangan keluarga, dan tentu saja nyawa… tetap saja:atas nama cinta -
Satu lagi, seorang janda bernama Khadijah, yang rela mengorbankan
segalanya demi membela pemuda bernama Muhammad, yang dia yakini
membawa risalah Rabbnya.
Ini juga : atas nama cinta kata Jalaluddin Rumi: Cinta akan membuat
yang pahit menjadi manis dan dengan cinta tembaga menjadi emas. Dengan
cinta yang keruh menjadi jernih dan dengan cinta, sakit menjadi obat.
Dengan cinta yang mati akan menjadi hidup dan cintalah yang menjadikan
seorang raja menjadi hamba sahaya dari pengetahuanlah cinta seperti
tumbuh..
‘afwan, aku bukan pujangga yang hendak membahas
tentang cinta. Aku juga tidak sedang mencampuri urusan orang lain. Aku
hanya ingin memposisikan diri sebagai seorang saudara.. yang wajib
hukumnya untuk mengingatkan saudaranya yang mungkin..salah langkah.
Bila aku salah, atau .. artikell ini tak berkenan, mohon maaf.
Itu saatnya aku untuk dikritisi…
aku ingin bicara atas nama wanita, terlebih akhwat (kalau boleh sih)
tolong untuk para ikhwan (atau yang merasa sebagai muslim):
Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi.
Terlepas bahwa aku tidak suka pernyataan tersebut, but itu fakta. Sangat
mudah membuat wanita bermimpi.
Tolong, berhentilah memberi
angan-angan kepada kami.Mungkin kami akan melengos kalau disapa. Atau
membuang muka kalau dipuji. But, jujur saja,
ada perasaan bangga. Bukan suka pada antum (mungkin) but suka karena diperhatikan “lebih”.
Diantara golongan kami, ada Maryam yang pandai menjaga diri. Tetapi
tidak semua kami mempunyai hati suci. jangan antum tawarkan sebuah
ikatan bernama ta’aruf bila antum benar-benar belum siap akan
konsekuensinya. sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma
dalam hitungan bulan tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan
akan dilegalkan.
Tolong, pahami arti cinta seperti pemahaman
‘Umar Al Faruq: seperti induk kuda yang melangkah hati-hati karena takut
menginjak anaknya (‘afwan, bener ini ya riwayatnya?). Bukan mengajak
kami ke bibir neraka. Dengan SMS-SMS mesra, telepon sayang,
hadiah-hadiah ungkapan cinta dan kunjungan pemantapan yang dibungkus
sebuah
label: ta’aruf.
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju
padaNYA.Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki
baik. Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu. Jangan ajak
telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu. Jangan ajak tangan
kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu. Jangan ajak kaki
kami berzina dengan mendatangimu. Jangan ajak hati kami berzina dengan
berkhalwat denganmu. Ada beda… persahabatan sebagai saudara, dengan hati
yang sudah terjangkiti virus….. beda itu bernama “rasa” dan “pemaknaan”
Bukan, bukan seperti itu yang dicontohkan Rasulullah
antum memang bukan Mush’ab
antum juga tak sekualitas Yusuf as.
tetapi antum bukan Arjuna
dan tak perlu berlagak seperti Casanova
karena Islam sudah punya jalan keluar yang indah:
segeralah menikah atau jauhi wanita dengan puasa. Tolong, sebelum antum
memutuskan untuk mendatangi kami jawab dulu pertanyaan ini dengan
jujur:
- setelah 3 bulan antum mendatangi dan menyatakan cinta, antum masih belum siap untuk mengikrarkan dalam sebuah pernikahan?
- ataukah antum masih butuh waktu lebih lama dan meminta kami menunggu,
dengan alasan yang tidak syar’i dan terlalu duniawi?
kalau jawabannya “YA”,:
“SELAMAT”
berarti antum lebih pantas masuk surga dibandingkan ‘Ali bin Abi Thalib ra.
Dia baru berani mengatakan cinta kepada Fathimah, setelah menikah. ‘Ali,
pemuda kesayangan Rasul, tetapi menunggu waktu bertahun-tahun untuk
mengatakannya. Bukan karena dia pengecut tentu saja justru karena dia adalah laki-laki kualitas surga…
Tolong, kami tidak ingin menyakiti hati calon suami kami yang sebenarnya.
Mereka berusaha untuk menjaga hijab, agar datang kepada kami dalam
kondisi suci hati, tetapi kami malah menjajakan cinta kepada laki-laki
yang belum tentu menjadi suami kami.
atau antum sekarang sudah
berani menjamin bahwa antum adalah calon
suami kami sebenarnya? maaf, wanita itu lemah
dan mudah ditaklukkan. Sebagai saudara kami, tolong, jaga
kami. Karena kami akan kuat menolak
rayuan preman, but bisa jadi kami lemah dengan surat cinta kalian.
Bukankah akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahiNYA ?
Bukankah lebih membahagiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi diridhoiNYA ?
Bukan cuma saat menikah, tetapi saat pertemuan yang juga bebas dari
maksiat. Allah Maha Pencemburu, dan DIA Maha Memiliki kami, so…mintalah
kepadaNya sebelum mendatangi kami.
0 comments :
Posting Komentar