TEMA : THAHARAH (WUDHU, TAYAMUM,
MANDI JUNUB)
Dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 Mei
2012 M di Aula Barat NH (ikhwan) dan Aula Timur NH (akhwat)
Bismillaah...
A. WUDHU
Urut-urutan berwudhu secara umum (berdasarkan pendapat fiqih yang insyaAllah rajih-kuat) sebagai berikut:
Urut-urutan berwudhu secara umum (berdasarkan pendapat fiqih yang insyaAllah rajih-kuat) sebagai berikut:
1. Niat (di
dalam hati)
2. Membaca basmalah
3. Mencuci kedua
telapak tangan
4. Berkumur,
sekaligus intinsyaq* dan instintsar**
5. Membasuh seluruh
wajah, sebanyak 3x. Pastikan jambang dan dagu juga terbasahi. Yg sudah punya
jenggot, harus dibasahi dan disela-selai juga jenggotnya.
6. Membasuh kedua
tangan dari telapak sampai siku, sebanyak 3x. Yg kanan dulu, baru kemudian yg
kiri. Pastikan siku sudah terbasahi, wajib.
7. Menyapu kepala.
Ada yg berpendapat (1) cukup dibasahi bagian atas kening dan rambut bagian
depan, ada jg yg berpendapat (2) dibasahi dari bagian atas kening sampai
tengkuk (bagian bawah rambut belakang) dan memasukkan jari ke dalam telinga
lalu membersihkan telinga bagian belakang. Cukup dibasahi saja, tidak disiram
(bahasa jawanya “digrujug”) air.
8. Membasuh kedua
telapak kaki, sebanyak 3x. Yg kanan dulu, baru yg kiri.
9. Membaca do’a
sehabis wudhu.
Keterangan:
* Istinsyaq = memasukkan air ke
dalam hidung
** Istintsar = mengeluarkan air
yang telah dimasukkan ke hidung
Urutan wudhu seperti di atas adalah
yang sempurna. Adapun yg wajib dilakukan adalah poin ke 1, 5, 6, 7 dan 8. Yang lainnya
sunnah, jadi sekiranya tidak dilakukan juga tidak apa-apa (misal: dalam kondisi
darurat di mana air hanya tersedia sedikit, atau dalam kondisi di mana harus
bersegera sehingga tidak bs menyempurnakan keseluruhan tata cara wudhu).
Urut-urutan di atas harus
dikerjakan secara urut, tidak boleh diganti urutannya.
Dalilnya QS. An-nisa’ : 43 dan QS. Al
Maidah : 6
Dalam hadits juga lebih banyak lagi
dalilnya. Wallahu a’lam.
B. TAYAMUM
Urut-urutannya sebagai berikut (versi pertama):
1. Niat (di
dalam hati)
2. Menepukkan kedua
telapak tangan bagian dalam ke tempat yang berdebu. Berdebu di sini tidak identik
dengan harus kotor atau tebal debunya. Secara fiqih, bisa dikategorikan sebagai
setiap benda padat (keras, tidak cair atau gas). Tempat yang diyakini berdebu.
3. Meniupnya
4. Mengusapkannya
ke seluruh bagian wajah
5. Mengusap bagian
belakang telapak tangan (sampai pergelangan saja) secara merata, yang kanan
dulu baru yang kiri
Versi kedua:
1. Niat (di
dalam hati)
2. Menepukkan kedua
telapak tangan bagian dalam ke tempat yang berdebu. Berdebu di sini tidak identik
dengan harus kotor atau tebal debunya. Secara fiqih, bisa dikategorikan sebagai
setiap benda padat (keras, tidak cair atau gas). Tempat yang diyakini berdebu.
3. Meniupnya
4. Mengusapkannya
ke seluruh bagian wajah
5. Menepukkan lagi
kedua telapak tangan bagian dalam ke tempat berdebu tersebut
6. Mengusap bagian
belakang telapak tangan secara merata, yang kanan dulu baru yang kiri
Wallahu a’lam
bish-shawab.
C. MANDI JUNUB
Secara umum, urutannya sebagai berikut:
1. Niat (di
dalam hati)
2. Mencuci kedua
telapak tangan
3. Mencuci kemaluan
sampai bersih
4. Berwudhu,
seperti biasanya
5. Menyiram kepada
dengan air secara merata. Agar bisa mengenai kulit kepala, bisa dengan
menyela-nyelai dulu kulit kepala dengan tangan yang telah dibasahi. Untuk wanita,
cukup disiram saja, dan sekiranya rambutnya digelungpun tidak perlu membuka
gelungan.
6. Menyiram seluruh
tubuh dengan air secara merata, harus basah semua.
7. Membasuh kedua
telapak kaki. Ada juga yg mengatakan bahwa disunnahkan berpindah satu langkah
dari tempat semula dulu, baru kemudian membasuh kedua telapak kaki.
Secara singkat
(mungkin dibutuhkan ketika sedang sibuk atau ada keperluan mendesak), cukup
dengan niat kemudian mengguyur seluruh tubuh dengan air secara merata, dari
ujung kepala sampai ujung kaki.
Wallahu a’lam
bish-shawab. Sekian dan terimakasih... J
0 comments :
Posting Komentar