Di
antara sekian banyak pemikir masa lampau yang mengkaji ekonomi Islam, Ibnu
Khaldun merupakan salah satu ilmuwan yang paling menonjol. Ibnu Khaldun sering
disebut sebagai raksasa intelektual paling terkemuka di dunia.
Ia bukan saja
Bapak sosiologi tetapi juga Bapak ilmu Ekonomi, karena banyak teori ekonominya
yang jauh mendahului Adam Smith dan Ricardo. Artinya, ia lebih dari tiga abad
mendahului para pemikir Barat modern tersebut. Muhammad Hilmi Murad secara
khusus telah menulis sebuah karya ilmiah berjudul Abul Iqtishad : Ibnu Khaldun.
Artinya Bapak Ekonomi : Ibnu Khaldun.(1962) Dalam tulisan tersebut Ibnu Khaldun
dibuktikannya secara ilmiah sebagai penggagas pertama ilmu ekonomi secara
empiris. Karya tersebut disampaikannya pada Simposium tentang Ibnu Khaldun di
Mesir 1978.
Ibnu
Khaldun, nama lengkap: Abu Zayd ‘Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun
al-Hadrami (عبد الرØمن بن Ù…Øمد بن خلدون الØضرمي) lahir 27 Mei 1332/732H, wafat 19 Maret
1406/808H) adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut
sebagai bapak pendiri
ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah
Muqaddimah (Pendahuluan).
Bapak Ekonomi
Sebelum
Ibnu Khaldun, kajian-kajian ekonomi di dunia Barat masih bersifat normatif,
adakalanya dikaji dari perspektif hukum, moral dan adapula dari perspektif
filsafat. Karya-karya tentang ekonomi oleh para imuwan Barat, seperti ilmuwan
Yunani dan zaman Scholastic bercorak tidak ilmiah, karena pemikir zaman
pertengahan tersebut memasukkan kajian ekonomi dalam kajian moral dan hukum.
Sedangkan
Ibnu Khaldun mengkaji problem ekonomi masyarakat dan negara secara empiris. Ia
menjelaskan fenomena ekonomi secara aktual. Muhammad Nejatullah Ash-Shiddiqy,
menuliskan poin-poin penting dari materi kajian Ibnu Khaldun tentang ekonomi.
(Ibn
Khaldun membahas aneka ragam masalah ekonomi yang luas, termasuk ajaran tentang
tata nilai, pembagian kerja, sistem harga, hukum penawaran dan permintaan,
konsumsi dan produksi, uang, pembentukan modal, pertumbuhan penduduk, makro
ekonomi dari pajak dan pengeluaran publik, daur perdagangan, pertanian,
indusrtri dan perdagangan, hak milik dan kemakmuran, dan sebagainya. Ia juga
membahas berbagai tahapan yang dilewati masyarakat dalam perkembangan
ekonominya. Kita juga menemukan paham dasar yang menjelma dalam kurva penawaran
tenaga kerja yang kemiringannya berjenjang mundur,).
Sejalan
dengan Shiddiqy Boulokia dalam tulisannya Ibn Khaldun: A Fourteenth Century
Economist”, menuturkan : (Ibn Khaldun telah menemukan sejumlah besar ide dan
pemikiran ekonomi fundamental, beberapa abad sebelum kelahiran ”resminya” (di
Eropa). Ia menemukan keutamaan dan kebutuhan suatu pembagian kerja sebelum
ditemukan Smith dan prinsip tentang nilai kerja sebelum Ricardo. Ia telah
mengolah suatu teori tentang kependudukan sebelum Malthus dan mendesak akan
peranan negara di dalam perekonomian sebelum Keynes. Bahkan lebih dari itu, Ibn
Khaldun telah menggunakan konsepsi-konsepsi ini untuk membangun suatu sistem
dinamis yang mudah dipahami di mana mekanisme ekonomi telah mengarahkan
kegiatan ekonomi kepada fluktuasi jangka panjang…)”
Sumber : Wikipedia
0 comments :
Posting Komentar