1 Des 2013

Cegah AIDS dengan Bagi-Bagi Kondom



Demi menyelematkan masyarakat dari serangan penyakit AIDS, pemerintah melakukan sebuah gebrakan yang belum pernah dilakukan para pendahulu negeri ini. Dengan mengusung tema “Protect Yourself, Protect Your Partner”, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) bersama DKT Indonesia dan Kementrian Kesehatan akan menggelar Pekan Kondom Nasional (PKN) pada tanggal satu hingga tujuh Desember. Disebutkan, akan ada pembagian kondom gratis pada acara tersebut.



Kemal Siregar selaku Sekretaris KPAN menilai bahwa PKN memiliki efektivitas yang baik, terutama untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya penggunaan kondom bagi kesehatan masyarakat. Karena itu, untuk meningkatkan efektivitasnya, cakupan sasaran perlu diperluas.


Program kondomisasi mulai digencarkan pemerintah sejak era Menkes Nafsiyah Mboi. Menkes beralasan, jika tidak ada program terobosan dalam penanggulangan AIDS maka pada tahun 2025 akan ada 1.817.700 orang akan terinfeksi AIDS. Menurut beliau, satu-satunya cara untuk mencegah penularan itu adalah “dengan menggunakan kondom dari laki-laki yang beresiko kepada perempuan pekerja seks maupun istrinya.” (bbc.co.uk/Indonesia,25/6/2012).


Kondom = Solusi atau Polusi?

Entah bagaimana dan sejak kapan ide kondomisasi ini tercetus dalam pikiran para petinggi negeri, yang pasti program ini jelas bukan merupakan solusi, tapi justru akan menyeret masyarakat ke dalam kerusakan yang lebih jauh.

Bagaimana tidak, sudah menjadi rahasia umum bahwa perilaku seks bebas adalah sebab utama menyebarnya penyakit AIDS dewasa ini, dan dunia Barat sudah menjadi bukti nyata akan hal ini.

Namun begitu, program kondomisasi justru melegalkan perilaku seks bebas tersebut. Gencarnya program kondomisasi seolah menjadi justifikasi “tak masalah melakukan seks bebas, asal menggunakan cara aman, yaitu memakai kondom.”

Sayangnya melakukan seks aman dengan kondom nyatanya tak seaman yang dikira. Pada konferensi AIDS sedunia di Chiangmai, Thailand tahun 1995, diumumkan hasil penelitian ilmiah bahwa kondom tidak dapat mencegah penularan HIV/AIDS. Sebab ukuran pori-pori kondom jauh lebih besar dari ukuran virus HIV. Ukuran pori-pori kondom sebesar 1/60 mikron dalam kondisi normal dan membesar menjadi 1/6 mikron saat dipakai. Jelas virus HIV sangat mudah bebas keluar masuk melalui pori-pori kondom.

Kondom juga tidak ampuh menangkal penyakit lainnya. Dr. Ricki Pollycove, pakar kesehatan dari California Pacific Medical Center San Fransisco mengatakan bahwa didapatkan sejumlah temuan, kondom tidak bisa mencegah penyakit herpes. Sejumlah orang tetap terinfeksi herpes meski mereka sudah mengenakan kondom dengan benar (sfgate.com, 21/1/2013).


Fenomena AIDS dan Sudut Pandang Islam

Kiranya tak perlu berpanjang lebar mengenai fenomena ini dalam sudut pandang Islam karena kami yakin, bahkan masyarakat yang masih awam dengan Islam pun mengetahui bahwa solusi dari permasalahan ini adalah menjauhi perilaku seks bebas alias zina. Dari sudut pandang Islam, menggunakan kondom ataupun tidak, seks bebas adalah zina.

Fenomena ini juga menjadi salah satu bukti kebenaran sabda Nabi, “Tidaklah tampak perzinaan pada suatu kaum sehingga mereka berani terang-terangan melakukannya melainkan akan menyebar di tengah mereka penyakit tha’un dan penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa umat-umat yang telah lalu…” {HR. Ibnu Majah, Al Hakim, Al Baihaqi} 

Maha benar firman-Nya, “janganlah kamu mendekati zina” yang tertuang dalam Surah Al Isra’ ayat 32. Mendekati saja dilarang, apalagi berzinanya. Dengan demikian, adalah masuk akal bila Islam sampai turut mengatur pergaulan antar lawan jenis. Karena sesuatu yang besar tidak lah terjadi melainkan dari sesuatu yang kecil.

Wallahu a’lam.

GENERASI BEBAS AIDS, GENERASI BEBAS DARI ZINA!!

0 comments :

Posting Komentar