Sore itu kulangkahkan kaki ke parkiran FE UNS bersama
sahabatku Ratna untuk bergegas menuju sebuah tempat. Sebuah tempat yang belum
pernah aku datangi sebelumnya. Tak hanya berdua kami mendatangi tempat itu,
melainkan bersama para jundi-jundi Allah
lainnya. Yaa.. jundi-jundi yang Allah datangkan dalam kehidupanku untuk merubahku menjadi lebih baik.
Perjalananku dengan Ratna diiringi canda tawa
disepanjang jalan, sampai pada akhirnya kami kehilangan jejak teman-teman kami
yang lain. Astaghfirullah...kami tersesat..!!
Terpaksa kami harus bertanya pada anak kecil berumur 5
tahun. “Dik, masjid yang biasa untuk TPA dimana ya??”. Adik kecil itupun
kebingungan tak tahu harus menjawab apa. Mungkin dia memang tak tahu tempat
yang kami tuju itu, pikirku. Lalu kami muter-muter
di sekitar jalan raya, sampai pada akhirnya kami menemukan masjid yang memiliki
ukuran tak begitu besar. Masjid Baiturrohim. Ya, itulah tujuan kami, Masjid
Baiturrohim. Setelah kami memarkirkan sepeda motor, kami bergegas masuk ke
dalam masjid yang ternyata sudah banyak orang dan adik-adik kecil yang bersiap
untuk mengaji. Hari ini adalah hari pertama kami mengajar di TPA Baiturrohim.
TPA yang berada di daerah Mojosongo ini adalah TPA binaan para mahasiswa FE
UNS.
Tak ubahnya seperti TPA-TPA lain, TPA Baiturrohim ini
didominasi oleh anak-anak kecil yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Di hari pertama ini belum banyak hal yang dapat aku
lakukan, karena memang sudah banyak mbak-mbak
dan mas-mas yang mendampingi
adik-adik.
Kegiatan TPA hari ini
diakhiri. Kami semua bergegas meninggalkan mojosongo menuju rumah
masing-masing. Sebelum beranjak pulang, adik-adik pun dengan tertib menyalami
sambil mencium tangan-tangan kami secara bergantian. Disini aku merasa sebagai
seorang kakak yang sedang disalami oleh adiknya.
***
Kegiatan TPA sudah
berlangsung sekitar dua bulan. Tiba-tiba kami (anak Humas BPPI) mendengar kabar
bahwa akan diadakannya Jamais (Jambore Anak Islam). Tentu itu adalah kabar baik
untuk kami dan adik-adik TPA, namun ada sedikit keraguan yang muncul di hati
kami. Mengingat betapa banyaknya persiapan yang belum kami lakukan, sampai pada
suatu waktu itu kami hampir putus asa, hampir memutuskan untuk tidak mengikuti
acara tersebut. Tetapi saya bersyukur, karena ada seorang teman yang sangat
bersemangat dan selalu menularkan semangat itu kepada kami, sehingga kami luluh
dan pada akhirnya kami bangkit kembali. Kami bersemangat untuk mengikuti Jamais
tersebut. Adik-adik pun sangat bergembira.
Akhir Juli.
Dengan persiapan yang
seadanya, kami dan adik-adik TPA bergegas menuju GOR UNS dimana tempat Jamais
itu dilangsungkan. Banyak adik-adik dari TPA lain yang juga sedang kerepotan
membawa barang-barang bawaan untuk ber-mabit
selama 2 malam ini. Terlihat juga banyak orang tua yang mengantarkan anaknya,
memastikan anaknya telah bergabung bersama grupnya masing-masing. Terlihat ada
anak laki-laki berumur sekitar 8 tahun mencium punggung tangan ibu dan bapaknya
untuk berpamitan, disusul dengan lambaian kedua orangtuanya itu. Anak yang
sholih, gumamku dalam hati.
Setelah semua tenda dipasang
dengan rapi, saatnya adik-adik mengikuti acara pembukaan Jamais. Perlu saya
ceritakan disini, yang tergabung dalam grup TPA Baiturrohim itu tidak
sepenuhnya adik-adik didikan kami, namun ada beberapa adik dari TPA Al-Ikhlas.
Karena adik-adik dari TPA Baiturrohim yang berumur 8 tahun jumlahnya belum
memenuhi, maka kami putuskan untuk memasukkan adik TPA Al-Ikhlas untuk
bergabung. Tidak ada pembedaan sedikitpun dari kami, semua adik sama.
Malam pertama di kegiatan
Jamais ini banyak sekali kegiatan positif yang saya yakini dapat membentuk
karakter baik untuk adik-adik seumuran mereka.
Setelah semua kegiatan telah
dilaksanakan dengan baik, sekarang adalah saat-saat yang sangat dinantikan oleh
adik-adik dan para pendampingnya, TIDUR. Kulihat wajah satu-persatu wajah-wajah
mungil mereka, sangat letih. Namun dibalik keletihan itu tercurah kebahagiaan
karena mereka dapat mengikuti acara ini.
“Rahma seneng nggak disini?” tanyaku.
“Seneng mbak, disini banyak temennya”. Wajah polos itu lalu melayangkan
senyuman hangat untukku.
Hhm, tak lama kemudian
adik-adik terlihat telah memejamkan matanya untuk beristirahat malam ini karena
besok masih banyak kegiatan yang harus diikuti.
Hari kedua di Jamais.
Hari ini adalah hari yang
paling panjang untuk adik-adik karena banyak kegiatan serta outbond yang harus mereka ikuti. Kami
pendamping hanya bisa menunggu di tenda karena memang dilarang untuk menemani
oleh panitia. Hari ini dijalani dengan SUKSES..!!
Hari ketiga di Jamais.
Hari ini adalah hari
terakhir adik-adik disini, di tempat ini. Tak ku sia-siakan kesempatan ini
untuk berfoto-foto ria dengan adik-adik yang sangat pandai berpose ini. Tak mau
kalah dengan adik-adik, kami para pendampingpun tak kalah eksisnya. Sungguh ini
adalah moment yang sangat berharga di Jamais ini, kami saling bercanda tawa,
bergendongan, berkejar-kejaran. Sungguh takkan terlupakan.
Tepat pukul 15.00 acara
penutupan Jamais berlangsung. Ada rasa sedih dalam sanubariku, karena menurutku
tiga hari itu adalah waktu yang sangat singkat. Setelah tenda dan perlengkapan
lain selesai dibereskan, kamipun tak lupa berfoto di Ka’bah buatan yang
disediakan ditengah lapangan oleh panitia. Terlihat para orangtua telah
menjemput putra-putrinya, lalu aku mencium pipi adik-adik tanda kasih sayang.
Yaa.. begitulah sedikit
kisah tentang Jamais. Jamais yang mengingatkanku pada masa kecilku dulu. Masa
yang sangat indah.
***
Beberapa minggu setelah itu,
UNS juga mengadakan pawai anak TPA. Dan kembali TPA kami diikutsertakan. Banyak
mbak-mbak dan mas-mas
yang mendampingi adik-adik TPA ini. Hhm.. seru banget rasanya mengelilingi
jalan sekitar belakang kampus. Walaupun capek tapi kami tetap semangat karena
pawai ini adalah pawai anak TPA untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan tahun ini.
Adik-adik ini diharapkan untuk mengajak orang-orang Islam untuk menjalankan
kewajiban menjalankan ibadah puasa. Ngaku
Islam Wajib Puasa..!!.
Wah pokoknya banyak sekali
hal-hal yang aku dapatkan dengan ikut berperan di TPA ini. Aku lebih bisa
menyayangi anak-anak kecil, kusadari bahwa bermain bersama mereka itu dapat
sedikit menghilangkan stress ku
ditengah-tengah menumpuknya tugas kuliah. Tunggu apa lagii.. Join With Us!! Kami tunggu di TPA
Baiturrohim, Mojosongo.
Oleh:
Tiya
Novitasari
Sekretaris Bidang Humas BPPI FE UNS 2012
dengan penyesuaian dari redaksi
0 comments :
Posting Komentar