Tersebar atau sengaja disebarkan bahwa demonstrasi 30 Juni
yang menggulingkan Presiden Mursi adalah yang terbesar dalam sejarah. Memang
demonstrasi tersebut besar, tapi apakah sebesar yang selalu diulang-ulang
media?
Jumlah yang besar turun ke jalan, menentang Presiden Mursi
di Kairo dan beberapa propinsi lain. Sebelum akhirnya, militer mengintervensi
dan melakukan kudeta pada 3 Juli 2013.
Beberapa pihak menyebut jumlahnya hingga 30 juta. BBC
menilai angka ini terlalu di besar-besarkan. Bahkan jumlahnya pun tidak sebesar
demonstrasi-demonstrasi yang diadakan pada tahun 2011 melawan rezim Mubarak.
Saat itu Bundaran Tahrir tumpah ruah dengan pendemo, tapi jumlah mereka tidak
lebih dari 1.5 juta. Lalu apakah tempat yang sama bisa menampung 30 juta?
Selain itu, jumlah 30 juta sama saja dengan 45 % jumlah
seluruh rakyat Mesir. Tidak mungkin hampir setengah penduduk Mesir turun
berdemo.
Mempermainkan Angka
Pihak-pihak tertentu telah mempermainkan angka untuk
menunjukkan kepada publik bahwa ada dukungan yang besar dari rakyat. Karena
yang terjadi pada 3 Juli yang lalu adalah sebuah kudeta militer. Tidak ada nama
lain yang cocok, selain kudeta militer. Walaupun memang kudeta ini mendapatkan
dukungan dari rakyat kalangan tertentu.
Oleh karena itu, kalangan yang mendukung tersebut selalu
menyebutkan bahwa jumlah yang turut berdemo berjuta-juta.
Hanna Frey, seorang pakar matematika dari University
College, London menyebutkan bahwa hampir setiap kali ada mobilisasi massa,
perkiraan jumlahnya pasti di besar-besarkan.
Hal yang sama disampaikan, Paul Yeb dari Universitas
Hongkong. Bahkan menurutnya, dalam mobilisasi yang tidak beragenda politis pun
perkiraan jumlah pesertanya akan berbeda-beda. Seperti perbedaan perkiraan
jumlah yang menyaksikan pernikahan Pangeran William beberapa waktu yang lalu.
Penghitungan Lebih Akurat
Ada cara yang lebih akurat dalam menghitung jumlah pendemo.
Yaitu dengan pemotretan dari satelit. Kemudian dibuat garis-garis jaring
menyeluruh ke semua pendemo. Lalu ditentukan angka kepadatan setiap kotak
dengan cara yang mendekati kebenaran. Terakhir, jumlah kotak dikalikan dengan
angka kepadatan tersebut.
Walaupun demikian, masih ada kesulitan. Yaitu batas areal
demonstrasi yang tidak jelas, dan pendemo yang tidak diam di tempatnya. Apalagi
jika demonstrasinya berbentuk konvoi.
Demikian sulitnya, sehingga bagaimana mungkin angka-angka
itu muncul begitu saja?
Sumber: http://www.dakwatuna.com
0 comments :
Posting Komentar