Isaac Newton, kenal pastinya. Albert
Einstein, Galileo Galilei, Christopher Colombus? Wah, pasti dianggap bodoh kalo
sampai gak mudeng. Terus, kenal Ibnu Khalidun, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd kagak??
Hmm… Krik krik..
Kita sering mengeluhkan kalo umat Islam
bisanya jadi follower doang. Padahal
dulu, banyak ilmuwan Islam yang lahir dan memberi kontribusi tak sedikit pada
dunia modern sekarang. Siapa saja mereka??
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 – 930. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925.
Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan
kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di
Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah
sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di
Baghdad. Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi
merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar.
Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit “alergi
asma”, dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada
salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah
mencium bunga mawar pada musim panas. Razi juga merupakan ilmuwan pertama
yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri. Pada
bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti
tabung, spatula dan mortar. Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan yang
berasal dari merkuri.
Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu
al-Haitham atau Ibnu Haitham
(Basra,965 – Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat,
dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam
bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia
banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan
ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam
menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain: Physics,Optics,
Mathematics.
Orang-orang Eropa menamakannya Gebert, ia hidup antara
tahun 721-815 M. Dia adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari dan
mengembangkan dunia Islam yang pertama. Ilmu tersebut kemudian berkembang
dan kita mengenal sebagai ilmu kimia. Bidang keahliannya, (dimana dia
mengadakan peneltian) adalah bidang : Logika, Filosofi, Kedokteran,
Fisika, Mekanika, dan sebagainya.
Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak
Al-Kindi
Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi
semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan
nama-nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui
apakah orang tersebut muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan kita
sendiri maupun barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa
mereka adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui
dalam bentuk tulisan ilmiah mereka sendiri. Al Khindi ahli adalah
ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik,
kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno.
Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin
ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.
Abul Hakam Umar bin Abdurrahman bin Ahmad bin Ali Al-Kirmani adalah cendekiawan besar abad ke-12 dari
Kordoba, Al-Andalus. Ia adalah murid dari Maslamah Al-Majriti. Ia mempelajari
dan berkarya di bidang bidang geometri dan logika. Menurut muridnya Al-Husain
bin Muhammad Al-Husain bin Hayy Al-Tajibi, “tak ada yang sepandai Al-Kirmani
dalam memahami geometri atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya yang
tersulit, dan dalam mempertunjukkan seluruh bagian dan bentuknya.” Ia lalu
pindah ke Harran, Al-Jazirah (sekarang terletak di Turki). Disana ia
mempelajari geometri dan kedokteran. Ia lalu kembali ke Al-Andalus dan tinggal
di Sarqasta (Zaragoza). Ia diketahui menjalankan praktik bedah seperti amputasi
dan kauterisasi.
Bersambung... Insya'Allah...
0 comments :
Posting Komentar