Walau banyak yang ngaku
pengin kembali suci, faktanya banyak orang yang justru merusak pahala shaum
Ramadham mereka. Misal, saat puasa masih aja berkata-kata kotor dan ghibah
(menggunjing).
Ada sebuah hadits yang diriwayatkan dari shahabat Abu ‘Ubaidah r’a menunjukkan kalo ghibah dapat membahayakan puasa. Hal ini juga diriwayatkan dari ‘A’isyah r’a. Bahkan Imam Al-Auza’i
berpendapat kalo ghibah dapat membatalkan puasa lho!
Walaupun begitu, sebagian besar
‘ulama’ berpendapat bahwa yang hanya dapat membatalkan puasa adalah makan,
minum, dan berhubungan intim. Ini menunjukkan kalo ghibah termasuk dosa besar
yang membahayakan puasa kita. Ghibah nggak hanya lewat omongan, lewat isyarat
atau sms, yang intinya ngomongin kejelekan orang lain, juga termasuk ghibah.
Dan nasib dari orang yang
suka ghibah dijelaskan dalam Hadits Riwayat Abu Dawud. Ketika Rasulullah
dimi’rajkan oleh Allah, beliau melihat kaum yang punya kuku dari tembaga,
mereka mencakar wajah dan dada mereka sendiri. Jibril mengatakan bahwa itu
adalah orang yang suka makan daging saudaranya dan menodai kehormatannya.
Puasa tapi Males Sholat ?!
Ramadhan emang bisa dikata
bulan untuk penyucian diri. Tapi gimana pas prosesi penyucian diri, justru
dikotori dengan perbuatan dosa besar, yaitu nggak sholat wajib??!
Ya kalo kamu para putri Hawa
yang sedang haidh, jelas nggak perlu diperdebatkan. Tapi kalo yang meninggalkan
sholat karena alesan males?
Syaikh Muhammad ibn Sholih Al
Utsaimin mengatakan, “Puasa yang
dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang
yang meninggalkan shalat telah melakukan dosa kekafiran dan murtad.” Dalil
bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran adalah sabda Nabi s’aw, “Pembatas antara seorang muslim dengan
kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” {HR. Muslim}
Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah-
mengatakan, “Kaum muslimin bersepakat
bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang
paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang
lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya
akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia
dan akhirat.”
Bukannya aneh, pas tarawih aja
sampe dibela-belain berdiri lama di masjid. Tapi kalo sholat wajib (Shubuh
misalnya) aja males. Jika kita ingin memperoleh manfaat dari sholat sunnah
kita, ya sholat wajibnya harus dibenahi dulu. Jangan kebalik-balik. Bukan
berarti nggak boleh sholat tarawih atau sholat sunnah lainnya. Silahkan aja,
tapi sholat wajibnya jangan ditinggal, karena itu yang utama!
Dan ingat sabda Nabi s’aw ini,”
Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya
tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga” {HR. Thabrani}
Tips Mengisi Ramadhan
Nah, biar kita semua nggak termasuk orang yang udah
capek puasa nggak dapet pahala cuma laper dan dahaga, ada beberapa tips yang
dapat dilakukan.
1.
Jauhi dosa besar. Maksud dari pengampuan dosa di masa lalu adalah
penghapusan dosa-dosa kecil. Dan dosa-dosa tersebut insya’ Allah dapat dihapus
jika menjauhi dosa-dosa besar.
“Antara shalat yang lima waktu,
antara jum’at yang satu dan jum’at berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan
Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa
selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” {HR.
Muslim}
2.
Rajin sholat wajib. Ingat, meninggalkan sholat wajib termasuk dosa besar
dan nilai ibadah puasanya terancam hilang.
3.
Berusaha lakukan kebaikan dan jangan remehkan walopun terkesan kecil karena
di bulan Ramadhan segala kebaikan akan dilipatgandakan.
Dan ingat! Berusaha untuk
tetep jaga kualitas dan kuantitas ibadah setelah Ramadhan usai, ya. Taqabalallahu minna wa minkum. Semoga
Allah menerima amal kami dan amal kamu.
Baca juga :
Fiqh of Fasting
Prahara Besar di Pertengahan Ramadhan
Baca juga :
Fiqh of Fasting
Prahara Besar di Pertengahan Ramadhan
0 comments :
Posting Komentar