3 Mei 2012

Wanita Dari Masa ke Masa


Dari zaman baheula dulu, masyarakat (laki-laki) punya pandangan berbeda-beda sama yang namanya wanita dan itu juga berdampak pada cara memperlakukan kaum wanita. Tapi jika diringkas, perlakuan masyarakat terhadap wanita dibagi dua : menghormati dan menindas.



Wong Wedok Jaman Mbiyen
Dalam masyarakat Yunani yang terkenal dengan filsafatnya, tidak banyak membicarakan tentang hak dan kewajiban wanita. Di kalangan bangsawan, wanita ditempatkan (disekap) di istana-istana. Sedangkan wanita dari kalangan bawah diperlakukan layaknya barang yang dapat diperjualbelikan.
Pada generasi berikutnya, terjadi perubahan status wanita. Bangsa Yunani memberikan kebebasan pada wanita dalam hal syahwat, tak ubahnya seperti pelacur. Hal ini bisa disimak dari mitos tentang para dewa-dewi Yunani yang bertabur kisah perselingkuhan, incest (hubungan sedarah), dan perzinahan. Hal ini tak jauh beda dengan bangsa Romawi.



Sedangkan di negeri Hindustan, pihak wanitalah yang harus membayar mas kawin dalam pernikahan dan mempelai pria bisa meminta apa saja tanpa peduli si wanita keberatan atau tidak.
Di sisi lain, juga ada ritual Sati. Ritual ini merupakan pemakaman religius di India. Perempuan yang baru saja menjadi janda, secara sukarela maupun dipaksa, untuk membakar dirinya di api yang digunakan untuk membakar jasad suaminya sebagai bentuk kesetiaan terhadap suaminya.
Sedangkan dalam pandangan kaum Yahudi, wanita (Hawa) disalahkan karena telah mengeluarkan Adam dari surga. Saat haidh, wanita dilarang menyentuh bejana dan perabotan, dan diungsikan ke tenda khusus.
Lain lagi di ‘Arab sebelum Islam. Wanita tidak berhak mendapat warisan, bahkan wanita itu sendiri yang diwariskan ke anak (tiri)nya. Lebih kejam lagi, ada yang tega mengubur hidup-hidup bayi perempuan yang baru lahir karena dianggap sebagai aib.
Bahkan di barat abad ke 6 M sampai diadakan konferensi untuk membahas apakah wanita itu manusia atau bukan. What?!

Women in Western
Walaupun di barat wanita terlihat menikmati kebebasan, nyatanya tidaklah demikian. Pada 14 Desember 2011, the Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merilis  Laporan Ringkasan National Intimate Partner and Sexual Violence Survey (NISVS) 2010. Temuan menunjukkan bahwa, rata-rata, 24 orang per menit menjadi korban perkosaan, kekerasan fisik, atau penguntitan oleh pasangan intim di Amerika Serikat. Yang sama dengan lebih dari 12 juta wanita dan pria selama setahun. Angka-angka tersebut hanya memberikan sebagian dari cerita – lebih dari 1 juta wanita dilaporkan diperkosa, dan lebih dari 6 juta perempuan dan laki-laki adalah korban pengintaian.

Wanita dalam Islam
Islam mengangkat derajat wanita. Islam memposisikan wanita sesuai pada tempatnya. Islam memandang pria dan wanita berbeda karena pada dasarnya pria dan wanita memang berbeda, baik dari segi fisik maupun psikis. Tetapi baik pria maupun wanita pada umumnya sama derajatnya di hadapan Allah SWT. Yang membedakan adalah ketaqwaanya.
Jika sang wanita telah menikah, suami harus memperlakukan mereka dengan baik [QS. An-Nisa’ (04) : 19]. Terlebih jika sudah berstatus ibu, anak-anaknya diperintahkan berbakti kepada orang tua terutama ibu. Hal itu dapat dilihat di banyak ayat Al-Qur’an dan Hadits.
Makanya, yuk rajin ngaji dan belajar Islam. Semakin banyak belajar, semakin kita tau kalo Allah SWT menurunkan Islam sebagai bentuk kasih sayang kepada umat-Nya, khususnya kaum wanita. Subhanallah…

0 comments :

Posting Komentar