Dari
zaman baheula dulu, masyarakat (laki-laki) punya pandangan berbeda-beda sama
yang namanya wanita dan itu juga berdampak pada cara memperlakukan kaum wanita.
Tapi jika diringkas, perlakuan masyarakat terhadap wanita dibagi dua :
menghormati dan menindas.
Wong Wedok Jaman Mbiyen
Dalam
masyarakat Yunani yang terkenal dengan filsafatnya, tidak banyak membicarakan
tentang hak dan kewajiban wanita. Di kalangan bangsawan, wanita ditempatkan
(disekap) di istana-istana. Sedangkan wanita dari kalangan bawah diperlakukan
layaknya barang yang dapat diperjualbelikan.
Pada
generasi berikutnya, terjadi perubahan status wanita. Bangsa Yunani memberikan
kebebasan pada wanita dalam hal syahwat, tak ubahnya seperti pelacur. Hal ini
bisa disimak dari mitos tentang para dewa-dewi Yunani yang bertabur kisah
perselingkuhan, incest (hubungan
sedarah), dan perzinahan. Hal ini tak jauh beda dengan bangsa Romawi.
Sedangkan
di negeri Hindustan, pihak wanitalah yang harus membayar mas kawin dalam
pernikahan dan mempelai pria bisa meminta apa saja tanpa peduli si wanita
keberatan atau tidak.
Di
sisi lain, juga ada ritual Sati. Ritual ini merupakan pemakaman religius di
India. Perempuan yang baru saja menjadi janda, secara sukarela maupun dipaksa, untuk
membakar dirinya di api yang digunakan untuk membakar jasad suaminya sebagai
bentuk kesetiaan terhadap suaminya.
Sedangkan
dalam pandangan kaum Yahudi, wanita (Hawa) disalahkan karena telah mengeluarkan
Adam dari surga. Saat haidh, wanita dilarang menyentuh bejana dan perabotan,
dan diungsikan ke tenda khusus.
Lain
lagi di ‘Arab sebelum Islam. Wanita tidak berhak mendapat warisan, bahkan
wanita itu sendiri yang diwariskan ke anak (tiri)nya. Lebih kejam lagi, ada
yang tega mengubur hidup-hidup bayi perempuan yang baru lahir karena dianggap
sebagai aib.
Bahkan
di barat abad ke 6 M sampai diadakan konferensi untuk membahas apakah wanita
itu manusia atau bukan. What?!
Women in Western
Walaupun di barat wanita terlihat
menikmati kebebasan, nyatanya tidaklah demikian. Pada 14 Desember 2011, the
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merilis Laporan
Ringkasan National Intimate Partner and Sexual Violence Survey (NISVS) 2010.
Temuan menunjukkan bahwa, rata-rata, 24 orang per menit menjadi korban perkosaan,
kekerasan fisik, atau penguntitan oleh pasangan intim di Amerika Serikat. Yang
sama dengan lebih dari 12 juta wanita dan pria selama setahun. Angka-angka
tersebut hanya memberikan sebagian dari cerita – lebih dari 1 juta wanita
dilaporkan diperkosa, dan lebih dari 6 juta perempuan dan laki-laki adalah
korban pengintaian.
Wanita dalam Islam
Islam
mengangkat derajat wanita. Islam memposisikan wanita sesuai pada tempatnya.
Islam memandang pria dan wanita berbeda karena pada dasarnya pria dan wanita
memang berbeda, baik dari segi fisik maupun psikis. Tetapi baik pria maupun
wanita pada umumnya sama derajatnya di hadapan Allah SWT. Yang membedakan
adalah ketaqwaanya.
Jika
sang wanita telah menikah, suami harus memperlakukan mereka dengan baik [QS.
An-Nisa’ (04) : 19]. Terlebih jika sudah berstatus ibu, anak-anaknya
diperintahkan berbakti kepada orang tua terutama ibu. Hal itu dapat dilihat di
banyak ayat Al-Qur’an dan Hadits.
Makanya, yuk rajin ngaji dan belajar Islam. Semakin
banyak belajar, semakin kita tau kalo Allah SWT menurunkan Islam sebagai bentuk
kasih sayang kepada umat-Nya, khususnya kaum wanita. Subhanallah…
0 comments :
Posting Komentar