Sebuah tanda tanya besar ketika masih ada yang
mempertanyakan mengapa dakwah kampus itu ada. Sekulerisme dan intelektualitas
yang tanpa batas membuat eksistensi dakwah itu semakin meredup. Itu artinya
juga menandakan bahwa eksistensi Islam juga semakin redup. Padahal bahwasanya
inti dari agama Islam ini adalah amar ma’ruf nahi munkar dan konsep ini dalam
Islam diterjemahkan ke dalam terminologi dakwah. Konsep amar ma’ruf nahi
mungkar ini hidup dalam tubuh Islam dan umat Islam. Konsep ini akan dapat
ditemukan dalam akidah, ibadah, syariah, dan akhlak. Begitupun dalam muamalah.
Maka sebenarnya konsep dakwah ini akan senantiasa mengikuti keberadaan manusia
sebagai khlifatullah fil ardh.
Begitu pula kampus. Pemanfaatan kampus sebagai salah satu wahana Dakwah
Islam sudah lama dilakukan. Pemanfaatan yang berkisar pada kader, alumni,
pemikiran, fisik kampus, termasuk seluruh media yang ada telah sangat lama
dijalankan dalam masyarakat Islam. Melalui pemanfaatan universitas-universitas
ini, masyarakat Islam saat itu berhasil membangun sebuah peradaban besar yang
ditakuti dan dikagumi. Peradaban yang mampu menggetarkan semesta raya,
mengguncang mayapada, disegani kawan dan ditakuti lawan. Peradaban yang mampu
membangun masyarakatnya sendiri dan masyarakat lain.
Sejak
beberapa dekade terkahir , dakwah di kampus-kampus mulai bergulir di seluruh
belahan dunia. dari kampus-kampus berlabel Islam sampai kampus-kampus murni ‘sekuler’, baik swasta maupun milik
pemerintah. Dari kampus-kampus kecil Asia atau Afrika, sampai
institusi-institusi modern di Eropa dan Amerika. Mulai dari universitas
bertaraf internasional di belahan bumi Utara sampai kampus-kampus lokal di
belahan bumi Selatan.
Dan
pada akhirnya proyek tersebut merambah ke Indonesia sebagai negara berpenduduk
muslim terbesar di dunia. Di Indonesia proyek Dakwah Kampus (DK) ini pun
dijalankan oleh berbagai pererakan mahasiswa Islam yang kesemuanya memiliki
cita-cita yang sama, kemenangan Islam, sebagai titik temu utama berbagai
Pergerakan Mahasiswa Islam tersebut. Hal ini pun direspon sampai kampus hijau
UNS tepatnya Fakultas Ekonomi ketika yang membentuk PHBI (Panitia Hari Besar
Islam) dan kemudian berganti nama menjadi BPPI (Badan Pengkajian Pengamalan
Islam) pada tahun 1982. (HT/Ktm/14)
Referensi: Buku Menuju Kemenangan Dakwah Kampus:
Ahmad Atian.
0 comments :
Posting Komentar