Sejarah
mengenalkan Leonardo da Vinci sebagai perintis teknologi robot atas penemuannya
pada tahun 1478, namun itu pun masih hanya dalam bentuk desain di atas kertas.
Namun, sebenarnya di awal abad ke-13 M, seorang insinyur yang sangat Al-Jazari,
sudah berhasil merancang dan menciptakan aneka bentuk robot pada awal abad
ke-13 M. Atas dasar itulah, masyarakat sains modern menjulukinya sebagai ”Bapak
Robot”.
Dari sini kita tahu bahwa Peradaban Islam sudah lebih maju tiga abad dalam teknologi robotika dibandingkan peradaban Barat saat itu. Ibnu Ismail Al-Jazari, lahir di Al-Jazira, tepatnya di antara wilayah Sungai Tigris dan Efrat.
Dari sini kita tahu bahwa Peradaban Islam sudah lebih maju tiga abad dalam teknologi robotika dibandingkan peradaban Barat saat itu. Ibnu Ismail Al-Jazari, lahir di Al-Jazira, tepatnya di antara wilayah Sungai Tigris dan Efrat.
Nama
lengkapnya Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari. Dia tinggal
di Diyar Bakir, Turki, pada abad ke-12. Seperti ayahnya ia bekerja pada
raja-raja dinasti Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari tahun 1174 sampai
tahun 1200 sebagai ahli teknik. Di masanya, Al Jazari telah mampu menciptakan
robot manusia (humanoid) yang bisa diprogram. Al Jazari mengembangkan prinsip
hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin
robot. Adapun mesin robot yang diciptakan Al-Jazari kala itu berbentuk sebuah
perahu terapung di sebuah danau yang ditumpangi empat robot pemain musik; dua
penabuh drum, satu pemetik harpa, dan peniup seruling. Robot ini diciptakan
untuk menghibur para tamu kerajaan dalam suatu acara jamuan minum. Sebagai
robot pemain musik, tentu saja mereka pun ahli menghasilkan suara musik yang
indah. Misalnya saja, robot penabuh drum dapat memainkan beragam irama yang
berbeda-beda. Jadi, robot itu pun bermain musik seperti manusia sungguhan!
Penemuan
penting lainnya di era kejayaan Islam yang tak kalah menarik adalah pencuci
tangan otomatis dengan mekanisme pengurasan. Mekanisme yang dikembangkan
Al-Jazari itu, kini digunakan dalam sistem kerja toilet modern. Robot pencuci
tangan otomatis itu berbentuk seorang wanita yang berdiri dengan sebuah baskom
berisi air. Ketika seorang pengguna menahan tuas, air akan mengering dan robot
wanita itu akan kembali mengisi baskom dengan air. Sistem pencuci tangan yang
dikembangkan Al Jazari itu juga digunakan saat ini dalam sistem kerja toilet
modern.
Pencuci tangan otomatis (id.wikipedia)
Teknologi
robotika yang dikembangkan Al-Jazari mencapai 50 jenis dan semuanya ditulis dan
digambarkan dalam kitabnya yang sangat legendaris, Al-Jami Bain al-Ilm
Wal ‘Aml al-Nafi Fi Sinat ‘at al-Hiyal (The Book of Knowledge of
Ingenious Mechanical Devices). Karyanya ini berisi tentang teori dan
praktik mekanik. Dalam kitab itu juga, Al-Jazari membeberkan secara detail
beragam hal terkait mekanika. Tulisan Al-Jazari juga dianggap unik karena
memberikan gambaran yang begitu detail dan jelas. Karyanya juga dianggap
sebagai sebuah manuskrip terkenal di dunia, yang dianggap sebagai teks penting
untuk mempelajari sejarah teknologi. Isi kitabnya pun diilustrasikan dengan
miniatur yang menakjubkan. Karena kontribusinya di bidang teknologi, pada abad
ke-13 Al-Jazari mendapatkan gelar Ra’is Al-A’mal, sebuah gelar
yang saat itu disematkan untuk para Insinyur dan Ahli Teknik di peradaban
Islam. Tak heran, jika nama lengkap sang insinyur fenomenal itu adalah Al-Shaykh
Rais al-Amal Badi al-Zaman Abu al-Izz ibn Ismail ibn al-Razzaz al-Jazari. Sedangkan
titel Badi al-Zaman dan Al-Shaykh yang
disandangnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang ilmuwan yang unik, tak
tertandingi kehebatannya, menguasai ilmu yang tinggi, serta bermartabat.
Dengan
karyanya ini pulalah, ilmuwan dan ahli teknik Muslim ini telah membawa
masyarakat Islam pada abad ke-12 pada kejayaan. Al-Jazari memberikan kontribusi
yang penting bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Terutama bagi sarjana
teknik dari belahan negara Barat. Seorang ahli teknik Inggris, Donald Hill
dengan bukunya yang berjudul Studies in Medieval Islamic
Technology, begitu kagum dengan pencapaian Al Jazari. Ia berpendapat,
”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam
bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan
membuat sebuah mesin.” Salah satu karya Al-Jazari yang membuat Donald Hill
kagum adalah jam gajah dengan cara kerjanya dengan tenaga air dan berat benda
untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu
akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Replika jam gajah dapat
dilihat saat ini di London Science Museum. Ketertarikan Donald Hill terhadap
karya Al-Jazari membuatnya terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada
1974, atau enam abad setelah pengarangnya menyelesaikan karyanya.
Jam gajah
karya Al-Jazari (picasaweb.google.com/revswain)
Khatimah
Kontribusi
ilmuwan Muslim di bidang teknik di saat itu telah membuat peradaban Islam
semakin maju dan mandiri di seluruh aspek kehidupan. Penemuan-penemuan
mengagumkan saat itu seharusnya membuat kita semakin termotivasi untuk selalu
berkarya, mengingat pada waktu dewasa ini, banyak sekali innovator muda yang
mencoba membuat alat berbasis Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk menciptakan
kemudahan dalam segala aspek. Mulai dari transportasi, kehidupan rumah tangga
bahkan sampai ke aspek ibadah. Jelas prestasi ini patut kita banggakan dan
dijadikan cermin untuk meraih kemajuan di bidang IPTEK. Tentunya kemajuan yang
dicapai di saat peradaban Islam itu berdiri kembali.
Sumber: http://www.dakwatuna.com
0 comments :
Posting Komentar