“Dia itu orangnya pintar,” seorang ibu mengisahkan masa lalu teman wanitanya
pada sang anak, “tapi dia sama sekali
tidak bisa melakukan berbagai pekerjaan rumah karena orangtuanya menyuruh si
anak terus belajar.”
Perlukah Wanita Pintar Memasak di Zaman Sekarang?
Di
zaman serba modern ini, banyak banget berbagai nilai yang udah banyak mengalami
perubahan. Salah satunya adalah terkait kewajiban seorang cewek, apakah cewek
itu wajib bisa masak?
Mengapa Wanita Tak Memasak?
Jika
cewek dulu sangat identik dengan kemampuan mengolah masakan, sekarang udah
nggak lagi. Di zaman sekarang, banyak wanita dari segala usia tampaknya sudah
tersibukkan lagi dengan dunia “kedapuran”.
Cewek yang masih berstatus siswi
atau mahasiswi sekarang terlalu disibukkan dengan buku-buku diktat tebal yang
kadang ditulis dalam bahasa asing, ataupun berbagai jenis tugas yang datang
susul menyusul seolah tanpa henti, sehingga kurang memberikan waktu untuk
bereksperimen di dapur.
Di
jenjang lebih tinggi, wanita yang telah berusia matang juga telah disibukkan
dengan berbagai pekerjaan sesuai bidang yang mereka geluti masing-masing.
Jangankan untuk memasak, beberapa wanita yang telah berstatus ibu bahkan sampai
rela meninggalkan buah hatinya dan menitipkannya kepada baby sitter atau jasa penitipan anak dan semacamnya guna mengejar
karir. Jikalau ada waktu libur, baik yang berstatus pelajar maupun wanita
karir, cenderung dilampiaskan dengan bersenang-senang atau bahkan tidur
seharian dan berusaha tak memikirkan hal-hal yang berat-berat dan merepotkan,
termasuk memasak.
Selain
itu, banyak yang beranggapan khususnya kaum wanita sendiri bahwa pekerjaan
rumah tangga seperti pekerjaan pembantu. Konsep pembagian peran antara seorang
suami dan istri dianggap kuno dengan laju perkembangan zaman karena pembagian
tersebut bentuk ke-tidak setara-an.
Wanita Seutuhnya
Memang
kegiatan wanita yang berhubungan dengan sektor ke-rumah tangga-an seperti
memasak jarang menghasilkan materi, kecuali bila sang wanita membuka warung
makan homy kitchen. Jika dilihat dari
sudut pandang materialistis, kegiatan wanita tersebut seolah nggak ada artinya
karena nggak menghasilkan uang. Tapi apakah hidup hanya butuh uang?
Banyak
ungkapan yang terlontar tentang pentingnya uang, seperti “money is not everything, but everything without money is nothing.”
Nggak bisa dipungkiri, aspek financial keuangan emang sangat penting, khususnya
dalam berumah tangga. Namun kita harus sadar, kalo harmonisnya keberlangsungan
hidup rumah tangga gak hanya melulu masalah uang, khan? Kita udah sering
denger, banyak banget berita tentang artis yang bolak-balik kawin cerai, entah
artis lokal maupun manca. Padahal kalo dilihat dari segi materi, mereka nggak
kekurangan, kelebihan malah. Namun hasilnya berakhir pada kandasnya bahtera
rumah tangga. Nggak mau khan itu terjadi sama kamu, ladies?
Lantas
gimana dong dengan wanita karir atau cewek yang sibuk dengan masalah sekolah
ataupun kampus?
Kalo masalah itu, diperlukan manajemen waktu yang baik antara
kerja atau sekolah dengan melakukan hal-hal yang berbau wanita, missal memasak
dan mengurus anak. Jangan sampe karena mengejar prestasi ataupun karir, tugas
kita yang lain jadi terbengkalai. Eittss..
ini juga berlaku bagi yang berstatus “belum kawin” lho. Jadi jangan dikira, ini
hanya masalah wanita yang udah berkeluarga saja. Nggak gitu, mbak sist. Justru karena kamu belum
nikah, itu menjadi kesempatan bagus buat kamu latihan memanajemen waktu.
Untuk
para cewek, jangan sekali-kali meremehkan pekerjaan kerumah tanggaan. Kalo
laki-laki meremehkan masalah rumah tangga, emang udah biasa. Tapi kalo cewek
yang meremehkan, berarti secara nggak langsung yang bersangkutan emang nggak
bangga jadi cewek.
Pekerjaan
rumah tangga bukanlah sebuah bentuk perbudakan wanita, tapi sebagai “medan
tempur” bagi wanita. Walau nggak menghasilkan uang (kecuali kalo kamu masak
terus kamu jual), memasak menjadi salah satu bukti cintamu pada keluarga.
Bahkan dalam Islam, pekerjaan kerumah tanggan bisa bernilai ibadah lho jika
kamu meniatkan ini sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Waw, subhanallah.
Peran wanita sebagai koki di rumah dapat bernilai ibadah
Sebagai
penutup, kami berikan trik dan tips buat para wanita pemula dalam hal memasak
dan masalah kerumah tanggaan (maaf ya kalo pilihan bahasanya agak gimana
githu..) :
1. Tanamkan dalam hati, sekolah/kuliah/kerja untuk
hidup, bukan hidup untuk sekolah/kuliah/kerja. Banyak orang bilang, termasuk
guru dan dosen, bahwa pelajaran selama sekolah maupun kuliah hanya berperan
sekitar 20%-30% sebagai bekal hidup kelak.
Ingat! Memasak merupakan bentuk nyata kasih sayang
seorang perempuan terhadap keluarga.
Kasih sayang tak bisa dinominalkan, bukan karena tak
bernilai, tapi karena tak ternilai.
2. Jangan malu! Walaupun merasa umur udah terlalu tua,
atau yang mengajar jauh lebih muda.
Kasih sayang tak bisa dinominalkan, bukan karena tak
bernilai, tapi karena tak ternilai.
3. Ajak temen-temenmu yang lain yang senasib (sama-sama
nggak bisa masak maksudnya.. ^^v) dan buat semacam grup. Hal ini agar bila ada
yang malas, yang lain bisa ngasih semangat.
4. Usahakan memberi waktu khusus buat memasak. Lebih
enak lagi bila latihannya bareng-bareng.
5. Cari kenalan yang bisa masak, agar ada yang bisa
ngajarin. Bisa temen, ibu, atau bahkan ibu kost dan tetangga.
6. Sering-sering ikut, melihat, atau membaca hal-hal
yang berbau masalah wanita, seperti demo memasak, kursus menjahit, dan lain
sebagainya.
7. Jangan gampang menyerah! Tetaplah berjuang walau
pada mulanya sering gagal. Ingat, kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda.
8. Point paling penting! Menyambung prinsip nomer 1, sekolah/kuliah/kerja
untuk hidup, dan hidup untuk ibadah. jadi niatkan memasak sebagai bentuh ibadah
karena-Nya. jadi, perhatikan selalu rambu-rambu Islam dalam masak-memasak,
misalkan dilarang menggunakan zat yang diharamkan.
Dengan begitu, insya’ Allah di tiap masakanmu yang
menggugah selera, di setiap kasih sayangmu yang tertanam di dalamnya, kelak
akan berbuah pahala dan ridha-Nya. Subhanallah..
Memasak merupakan salah satu bentuk ibadah. Oleh karenanya, jangan dikotori dengan hal-hal yang diharamkan Islam.
Oke ladies, mungkin gitu aja. Semangat memasak ya! Ridha-Nya kemudian senyum keluarga insya’ Allah akan menanti.
Oke ladies, mungkin gitu aja. Semangat memasak ya! Ridha-Nya kemudian senyum keluarga insya’ Allah akan menanti.
wach pas bwngt tuch sama akhwat2 jaman sekarang,kliatan bwngt pas DR.mnyalakn kompor saja tidak bisa
BalasHapusemang .. memasak itu penting kok.. :)
BalasHapusapalagi bisa bikin masakan enak,,
itu lebih penting..
:)
memasaklah dengan bumbu cinta yang penuh di dalamnya..agar bernilai ibadah dan terasa nikmat bagi siapa saja yang mencicipinya..
BalasHapuspperlu g perlu sih, paling g bisa masak nasi. resep pria perkasa
BalasHapus